Celebrity Worshipping di Idola K-Pop
Gaya Hidup | 2025-01-10 14:51:53Fenomena celebrity worship terhadap idola K-Pop sudah menjadi salah satu bagian budaya generasi muda di seluruh dunia yang tak terpisahkan.
Celebrity Worship dapat terjadi ketika idola yang diidolakan memiliki kepopuleran yang sangat luar biasa besar sehingga menimbulkan komunitas yang terbentuk disekitar idola tersebut dan dari banyaknya massa ini akan meng-influence lebih banyak lagi orang-orang dari luar komunitas maupun penggemar idola K-Pop itu sendiri untuk lebih meyakinkan untuk mengobsesi suatu idola tersebut. Bukan hanya dari influence massa, tetapi celebrity worship kemungkinan juga terjadi akibat aspek yang diidolakan oleh suatu individu terhadap suatu idola K-Pop memiliki pengaruh positif terhadap kehidupan individu, sehingga hal ini menimbulkan perilaku celebrity worship dalam kadar yang wajar.
Apa itu Celebrity Worship?
Celebrity Worship adalah kekaguman terhadap orang yang terkenal, tetapi ketertarikan ini lebih ke arah secara berlebihan terhadap selebriti yang diidolakan tersebut (Yulianto, 2023).
Penyebab Munculnya Perilaku Celebrity Worship
Dilansir dari Hello Sehat (n.d.) perilaku worshipping idol ini memiliki kemungkinan lebih besar terjadi pada individu yang memiliki beberapa karakteristik, seperti:
· Karakteristik individu yang cenderung fanatik
· Memiliki attachment issue (anxious & avoidant type)
· Kecanduan
· Gangguan kepribadian narsisistik
· Kurang bisa membatasi diri
Ciri-Ciri Perilaku Celebrity Worship
· Ciri-ciri dapat berupa compulsive buying (Tristan & Yulianto, 2024) yang dimana jika terdapat merchandise yang berkaitan dengan idolaya walaupun tidak ada keterkaitan dengan kebutuhan sehari-hari, tetapi kemungkinan besar individu tersebut akan membeli merchandise tersebut karena perilaku ini memberikan perasaan positif yang dapat mengurangi stress dan kecemasan pada dirinya.
· Operasi plastik demi terlihat seperti idola nya
· Melakukan stalking
· Impulsive buying (Ananda et al., 2024) yang dimana sedikit berbeda dengan compulsive buying, impulsive buying ini lebih ke arah ketidakmampuan untuk mengontrol dirinya ketika membeli sesuatu yang berkaitan dengan apa yang disukainya, tanpa perencenaan atau secara spontan, sehingga mereka lebih tertarik untuk berbelanja secara langsung.
Tingkatan Intensitas Mengobsesi Selebriti
Menurut (Yulianto, 2023) terdapat 3 tingkatan intensitas pemujaan kepada orang terkenal atau selebriti, yaitu:
1. Entertainment-social, tingkatan terbawah, memiliki tanda-tanda aktivitas seperti menyukai selebriti sebagai bentuk hiburan dan bersosialisasi terhadap orang yang memiliki kegemaran yang sama mengenai suatu selebriti.
2. Intense personal, tingkatan yang ada di tengah-tengah, memiliki kencenderungan untuk berperasaan kompulsif terhadap selebriti yang digemarinya atau diidolakan. Seperti misalnya beranggapan bahwa selebriti yang digemarinya merupakan pasangannya.
3. Tingkatan teratas dari lainnya, yaitu borderline pathological, memiliki kencenderungan untuk bersikap dan berperilaku patologis ketika memuja selebriti yang digemarinya. Misalnya, keinginan untuk melakukan tindakan yang berbau ilegal atas selebriti yang digemarinya atau bersedia untuk membeli barang dengan harga yang tidak masuk akal jika barang tersebut memiliki keterkaitan dengan selebriti yang digemarinya.
Apakah boleh mengidolakan selebriti?
Perilaku mengidolakan seseorang adalah hal yang sangat wajar, bahkan hal ini bisa berdampak positif pada diri sendiri, karena dengan mengidolakan seseorang kita bisa memiliki motivasi untuk lebih maju mungkin seperti tokoh yang diidolakan. Tetapi, mengidolakan selebriti ataupun seseorang yang terkenal secara berlebihan adalah hal yang tidak baik dan dapat merusak mental seseorang, perilaku kecanduan, fanatisme, tidak memahami boundary adalah perilaku obsesi yang tidak baik untuk dilakukan. Selama mengagumi seseorang secara wajar dan tahu batasan, memperlakukan ini sebatas hiburan semata dan mungkin motivasi untuk lebih baik, maka hal ini sangat baik untuk dilakukan.
Referensi
Ananda, H. N., Arpandy, G. A., & Ariani, L. (2024). Pengaruh Celebrity Worship Terhadap Perilaku Impulsive Buying pada Penggemar Pembeli Merchandise Jaemin NCT Dream. Jurnal Psikologi, 1(4), 17. https://doi.org/10.47134/pjp.v1i4.2832
Celebrity Worship Syndrome: Gejala, Penyebab, dll. - Hello Sehat. (n.d.). Retrieved January 10, 2025, from https://hellosehat.com/mental/mental-lainnya/celebrity-worship-syndrome/
Tristan, R. N. A., & Yulianto, A. (2024). PENGARUH CELEBRITY WORSHIP DAN JENIS KELAMIN TERHADAP COMPULSIVE BUYING PADA PENGGEMAR K-POP BERUSIA EMERGING ADULTHOOD. Sebatik, 28(1), 138–146. https://doi.org/10.46984/sebatik.v28i1.2462
Yulianto, A. (2023). Ticket war: Celebrity Worship, Flexing, atau FoMO? In E. Purwanto & S. Handoko (Eds.), PUMPUNAN KAJIAN URBAN: Konsep Kajian Berkelanjutan Dari Kampus Urban (pp. 82–83).
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.