Ide Bunuh Diri pada Mahasiswa, Apa Penyebab dan Cara Mengatasinya
Edukasi | 2023-05-15 21:58:54Banyaknya kasus bunuh diri mahasiswa banyak menyita perhatian publik dengan mempertanyakan apa yang menyebabkan mahasiswa-mahasiswa ini memilih mengakhiri hidupnya. Salah satu kasus yang dilansir dari liputan6, seorang mahasiswa PTN ternama di Indonesia ditemukan meninggal di apartemen daerah Kebayoran baru, Jakarta. Mahasiswa tersebut diduga bunuh diri. Kapolsek Kebayoran baru menjelaskan bahwa Mahasiswa tersebut merupakan korban perceraian orang tuanya (13/03/23). Tidak hanya satu, beberapa kasus-kasus serupa juga terjadi di beberapa waktu lalu.
Ide bunuh diri ada karena hilangnya gairah untuk hidup, merasa acuh dan diacuhkan oleh lingkungan sekitar. Kebanyakan mahasiswa yang melakukan tindakan bunuh diri merupakan mahasiswa rantau yang jauh dari keluarga sehingga terjadi perubahan pada pola kehidupan dan perilaku. Perubahan secara drastis dapat menjadi salah satu faktor mahasiswa memilih upaya bunuh diri. Kasus bunuh diri para mahasiswa disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya
- Masalah Keluarga
Masalah keluarga merupakan penyebab utama yang sering dirasakan para mahasiswa. Meskipun jauh dari keluarga tidak menutup kemungkinan untuk tetap terjadi konflik dalam keluarga seperti kesulitan pengelolahan keuangan, perceraian, broken home, pertengkaran dll. Hal ini membuat mahasiswa merasa bersalah dan benci dengan diri sendiri sehingga bunuh diri menjadi pilihan.
- Keputusasaan dan Stress berlebihan
Dunia perkuliahan bukanlah dunia yang mudah. Mahasiswa dituntut mampu menyelesaikan berbagai tugas dengan singkat dan terkadang sosial yang toxic akan mempersulit jalannya perkuliahan. Kekhawatiran terhadap kemampuan menyelesaikan tugas yang ada menjadi faktor utama mahasiswa sering merasa stress berat sehingga menimbulkan rasa keputusasaan dalam diri mereka.
- Kesepian
Mahasiswa juga merupakan manusia yang perlu adanya interaksi sosial, namun interaksi sosial yang dibutuhkan adalah interaksi yang baik selayaknya interaksi dengan keluarga. Mahasiswa seringkali merasa kesepian saat sendirian, tidak ada teman yg bisa diajak ngobrol atau sekedar tempat keluh kesah. Kesepian juga dapat diartikan sebagai rasa rendah diri karena merasa tidak berguna atas apapun, seringkali memang mahasiswa berlomba-lomba untuk menjadi yang terunggul baik di mata dosen atau sosialnya.
- Sukar beradaptasi dengan lingkungan kampus
Hal ini biasanya terjadi pada kalangan mahasiswa baru (Maba). Kehidupan baru dan kebiasaan baru mengharuskan mereka menyesuaikan diri dengan cepat. Belum lagi tugas Ospek yg bisa dibilang berat bagi mereka yang masih pemula. mereka akan merasa kaget dengan dunia perkuliahan, jika hal ini berlanjut maka akan menjadi masalah berkelanjutan.
setelah mengetahui berbagai penyebabnya, sobat di rumah juga haru tau cara mengatasinya. Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan sebagai upaya mengatasinya :
- Dukungan sosial yang baik
Dukungan sosial merupakan bantuan dari individu maupun lingkungan sosial secara emosional atau fisik kepada seseorang yang membutuhkan. Dukungan sosial dapat berupa persahabatan, kasih sayang, bantuan materi, dukungan fisik, curhat, saran dll. Dukungan antar sesama dapat meminimalisir rasa kekhawatiran dan keputusasaan karena secara psikologis mereka merasa mendapat dorongan positif dari lingkungan sekitarnya sehingga individu tersebut dapat mengatasi stress serta meningkatkan kepercayaan diri serta memperbaiki kualitas pola hidupnya.
- Skrining kesehatan mental
Skrining kesehatan mental adalah penilaian awal untuk mengidentifikasi gejala-gejala kesehatan mental. Skrining kesehatan mental ini biasanya dilakukan oleh tenaga medis melalui berbagai tes yang dirancang khusus untuk menilai seberapa sehat mental seseorang. Skrining kesehatan mental juga dapat dilakukan secara mandiri melalui pengenalan perubahan pada diri sendiri atau memanfaatkan website online yang dirancang untuk hal tersebut. Namun untuk mendapat diagnosis yang tepat, maka disarankan mengunjungi dokter terkait agar mendapatkan penanganan yang benar.
- Pendidikan kesehatan
kenapa harus pendidikan kesehatan?? peningkatan pengetahuan melalui pendidikan kesehatan tentang penyebab bunuh diri dan dan mengenali tanda-tandanya akan membuat individu dan sekitarnya dapat memutuskan tindakan tepat yang harus dilakukan. Pendidikan kesehatan bisa didapatkan melalui seminar, penyuluhan, brosur, pamflet, iklan, pameran, iklan, dll. Pendidikan kesehatan tidak hanya untuk satu individu yang memiliki gejala tetapi wajib bagi semua orang karena mencegah bunuh diri merupakan tugas bersama.
Nah sekarang sobat di rumah sudah tau penyebab dan cara mengatasinya apabila ide tindakan tersebut muncul. yuuk!! belajar bareng!! siapa tau orang di sekitarmu membutuhkannya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.