Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rara Sekarini

Persepsi Pendidikan Vokasi: Lulusan Pencetak Tenaga Kerja Saja?

Curhat | Saturday, 13 May 2023, 23:18 WIB
Ilustrasi Pendukung. Source Of Canva

Pendidikan vokasi merupakan penggabungan antara teori dan praktik secara seimbang dengan orientasi kesiapan kerja lulusannya. Kurikulum dalam pendidikan vokasi terkonsentrasi pada sistem pembelajaran keahlian (apprenticeship of learning) pada kejuruan-kejuruan khusus (specific trades). Pendidikan vokasi atau kejuruan sangat penting untuk mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas dalam menghadapi persaingan global. Kualitas yang disiapkan oleh lulusan vokasi diharapkan mampu meningkatkan sumber daya manusia menjadi lebih aktif, tanggap, dan inovatif terhadap semua permasalahan di masyarakat.

Saat ini sebagian masyarakat masih menganggap bahwa pendidikan vokasi hanya sebagai lulusan pencetak tenaga kerja saja. Saya sebagai mahasiswi vokasi menganggap anggapan tersebut sangat wajar karena di vokasi memang diajarkan untuk siap menghadapi dunia kerja dalam industri modern. Belajar dengan praktikum dan implementasi langsung, Praktik Kerja Lapangan (PKL), Program Magang selama 1 semester, Sertifikasi Profesi, dan lain sebagainnya tentu menjadi sistem akademik yang wajib untuk mahasiswa vokasi. Dengan serangkaian kurikulum pembelajaran di vokasi, kami dibekali banyak hal sesuai kejuruan sesuai dengan kemauan dan kemampuan secara maksimal. Sehingga mahasiswa vokasi bisa selangkah lebih maju dalam hal kesiapan dunia kerja.

Apakah kami sebagai mahasiswa vokasi terus membenarkan stigma masyarakat yang seperti itu? Tentu tidak. Vokasi memang mengajarkan lulusan yang siap kerja, namun di sisi lain vokasi bisa berkontribusi untuk inovasi dalam negeri. Melalui prestasi, kolaborasi, dan pengembangan akan menjadikan mahasiswa vokasi lebih kreatif dalam menciptakan sebuah gagasan untuk berkontribusi aktif sebagai anak negeri. Belajar bersama dengan berbagai rumpun ilmu akan mengembangkan beragam ide kreatif, cemerlang, dan inovatif. Lalu bagaimana agar pernyataan tersebut tidak selamanya benar dan menjadi pertentangan. Tentu dengan mewujudkan kontribusi nyata dan berdampak untuk Indonesia menjadi lebih maju.

Dikutip dari Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Melalui Festival Vokasi 2023 yaitu event besar untuk mengupayakan dan meperkenalkan satuan-satuan pendidikan vokasi di tengah masyarakat yang diselenggarakan di Madiun, 10 dan 11 Februari 2023. Selain itu, Festival Vokasi juga menyajikan berbagai inovasi-inovasi terbaru karya mahasiswa vokasi yang lahir dari proses belajar dan hasil project kelompok mahasiswa vokasi.

Panitia Festival Vokasi 2023, Adiratna Ciptaningrum mengatakan bahwa salah satu tujuan dari pameran Festival Vokasi 2023 adalah untuk menyajikan kepada masyarakat terkait capaian inovasi dan proses pembuatan karya yang telah dilakukan selama satu tahun yang lalu. Acara ini diikuti oleh instansi Pendidikan Vokasi seluruh Jawa Timur dengan memperkenalkan berbagai inovasi karya mahasiswa vokasi, seperti: Angkot Listrik Karismatik, Smart Traffic Light, Rob, Cakra Jagad dan sebagainya.

Penguasaan teknologi menjadi penentu utama kemajuan negara untuk melahirkan banyak inovasi. Semakin banyak SDM yang ahli dengan teknologi maka suatu negara bisa transformasi menjadi negara yang maju. Melalui festival vokasi ini menghasilkan karya-karya inovatif yang bisa memantik ide-ide kreatif untuk melahirkan techopreneur dan siap bersaing dalam kancah nasional maupun internasional. Sehingga membuat Indonesia menjadi pelopor suatu karya canggih dan membuka peluang bisnis hingga menyerap banyak tenaga kerja.

Mahasiswa vokasi selain mempersiapkan terjun ke dunia kerja juga harus mempersiapkan rencana masa depan sehingga tidak hanya menjadi mahasiswa pencari kerja tetapi menciptakan lapangan kerja. Kreatif dan inovatif menjadi kunci untuk mengubah mindset mahasiswa vokasi. Saat ini di Fakultas Vokasi Unair terutama pada departemen bisnis melalui akademik vokasi juga sudah tersedia mata kuliah ide kreatif dan kewirausahaan untuk setiap program studi. Penambahan mata kuliah ini diharapkan mampu membuka wawasan mahasiswa vokasi dalam mengelola semua gagasan inovatif untuk bisa diimplementasikan di masa depan.

Memang Pendidikan vokasi memfokuskan para lulusannya untuk siap dalam dunia kerja, namun bukan berarti semua lulusan hanya bisa mencetak tenaga kerja saja. Melalui Festival Vokasi 2023 membuktikan bahwa mahasiswa vokasi mampu menciptakan produk-produk inovatif sesuai dengan bidang yang ditekuni. Tentu akan banyak manfaat yang di dapat dalam festival tersebut seperti menarik Lembaga riset teknologi, perusahaan multinasional, hingga investor asing untuk membentuk ladang bisnis baru. Bukan tidak mungkin akan menyerap banyak tenaga kerja dan meminimalisir pengangguran di Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh, Rara Sekarini Mahasiswi Fakultas Vokasi Universitas Airlangga.

Sumber pendukung : Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi. Festival Vokasi 2023

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image