Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Afifah Khoirunisa

Pentingnya Menghargai Perbedaan Pilihan dalam Menuju Kesuksesan

Pendidikan dan Literasi | Friday, 12 May 2023, 22:27 WIB
Sumber: https://pixabay.com/images/id-4638673/

Muncul perdebatan di tengah masyarakat mengenai pilihan kuliah atau kerja. Banyak masyarakat yang beranggapan bahwa kuliah hanya dapat membebani kedua orang tua. Selain masalah biaya, kuliah juga banyak menghabiskan waktu, pikiran, dan tenaga. Hal ini didukung dengan banyaknya lulusan dengan gelar sarjana yang masih menjadi pengangguran di luar sana. Peristiwa ini semakin memperkuat anggapan masyarakat. Di samping itu, pilihan untuk langsung masuk ke dunia kerja dianggap menjadi langkah untuk lebih dekat dengan kesuksesan. Tidak jarang masyarakat berpikir bahwa kerja adalah jalan praktis menuju kesuksesan tanpa membebani orang tua dengan biaya pendidikan. Dengan langsung terjun dunia kerja tidak akan membuang waktu secara sia-sia. Sebenarnya tidak ada yang salah apabila sebagian orang memilih langsung bekerja daripada kuliah. Namun, mindset bahwa kuliah hanyalah beban adalah sebuah kesalahan. Oleh karena itu, kesalahan ini sangat perlu untuk diluruskan. Kuliah bertujuan untuk menuntut ilmu setinggi mungkin, tidak untuk menyombongkan diri kepada mereka yang tidak kuliah. Tidak ada yang sia-sia dalam suatu usaha.

Pendidikan menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan jangka panjang. Pendidikan menjadi salah satu investasi masa depan yang tidak akan ada ruginya. Pendidikan dapat meningkatkan daya saing kita dalam hidup. Banyak yang berpikir prosesnya terlalu panjang, tentu saja tidak untuk sebuah hasil yang besar juga. Seluruh pengorbanan untuk menuntut ilmu akan terbayarkan, tidak ada yang sia-sia. Perlu diketahui bahwa dengan pendidikan kita dapat memperluas pikiran dan relasi. Seseorang akan lebih terbuka pikirannya dengan berbagai macam situasi dan kondisi. Hal ini pasti akan sangat berguna untuk kehidupan di masa depan. Namun, suatu ilmu juga sebaiknya diiringi dengan adab yang mulia. Ini bertujuan agar tidak tumbuh sifat tinggi hati yang membuat mudah melontarkan kata rendah kepada orang lain.

Definisi kesuksesan

Kesuksesan tidak hanya dapat diukur dengan nominal uang yang kita miliki. Kesuksesan juga bukan suatu jabatan tinggi dalam pekerjaan. Adakalanya kita perlu melihat kesuksesan dari berbagai sisi. Salah satu bentuk kesuksesan, yaitu menjadi orang berpendidikan yang mampu mengamalkan ilmunya untuk kebermanfaatan bersama. Kesuksesan dapat dicapai dengan ikhtiar dan tawakkal. Usaha saja tidak akan cukup untuk memperoleh kesuksesan. Kita perlu menyerahkan segala sesuatu yang telah kita usahakan kepada Tuhan. Dengan begitu, Tuhan akan melimpahkan rezeki sesuai dengan takarannya.

Pendidikan tinggi memang tidak dapat menentukan kesuksesan seseorang. Banyak orang bergelar sarjana memilih bekerja pada bidang yang tidak relevan, bahkan tidak sedikit pula yang menganggur. Di sisi lain, ada orang lulusan SD, SMP, dan SMA yang telah menjadi pengusaha sukses dengan ratusan karyawan. Memang benar adanya bahwa pendidikan tinggi tidak menjamin kesuksesan. Namun, perlu ditekankan juga bahwa dengan pendidikan tinggi kita dapat membuka salah satu atau bahkan beberapa pintu kesuksesan. Ilmu akan menjadi jalan menuju kesuksesan tersebut.

Setiap orang memiliki definisi kesuksesannya masing-masing. Kita tidak dapat menyamaratakan definisi itu. Ada orang yang bersyukur penuh bekerja sebagai pedagang kecil. Ada pula seseorang yang belum puas mendapat jabatan tinggi. Setiap orang pasti memiliki target puncak pencapaiannya sendiri. Dibalik sebuah kesuksesan pasti terdapat usaha yang besar pula. Proses yang dilaluinya pasti tidak mudah untuk mencapai titik itu. Terdapat hambatan dan tantangan yang luar biasa. Hanya orang dengan kegigihan yang mampu bertahan dan sampai pada titik sukses itu.

Pilihan dalam hidup

Setiap orang memiliki jalannya masing-masing. Terkadang tidak semua orang memiliki pilihan. Ada orang yang tidak ingin kuliah, tetapi dipaksa untuk tetap melanjutkan kuliah. Hal ini pasti juga bukan tanpa suatu alasan. Sebagian orang tua memaksa anaknya untuk lanjut kuliah demi kebaikan anak itu sendiri. Namun, tidak jarang juga dipaksa sekolah tinggi hanya untuk memenuhi standar dan gengsi kedua orang tuanya. Begitupun dengan mereka yang lebih memiliki untuk langsung kerja karena sadar diri dengan keadaan ekonomi. Mereka telah berperang dengan segala pikirannya untuk memutuskan lebih baik bekerja saja daripada kuliah. Di sisi lain, tidak kuliah juga tidak berhenti untuk terus belajar dan berkembang. Sebenarnya bisa jadi mereka yang tidak kuliah diberi kelebihan otak yang cerdas, tetapi diberi keterbatasan dalam finansial. Tentu ini tak lepas dari takdir yang hanya bisa diserahkan kembali kepada Tuhan Yang Maha Esa. Mereka tidak dapat memilih dan hanya berusaha menerima takdirnya dengan penuh keikhlasan. Jangan pernah merendahkan pilihan masing-masing. Tidak perlu mematahkan semangat orang lain hanya untuk membangkitkan semangat diri sendiri. Jadi, baik mereka yang kuliah atau kerja adalah sama hebatnya. Mereka mampu bertahan pada pilihan hidupnya. Tentu bukan hal mudah untuk tetap bertahan dan terus berjuang. Oleh karena itu, kita tidak perlu resah lagi melihat pencapaian seseorang. Jadikan hal itu sebagai semangat dan motivasi untuk kita lebih gigih lagi dalam berusaha. Tidak perlu merasa berlomba untuk mencapai garis finish lebih dulu karena kita mulai dari garis start yang berbeda. Setiap orang juga memiliki definisi finish-nya sendiri. Tidak akan ada akhirnya jika terus diperlombakan. Jadilah orang hebat yang mampu bertahan dan menerjang segala terpaan dalam hidup.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image