Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Pemuda Peduli

Peran Aktif Pemuda Peduli dalam Optimalisasi Transformasi Pendidikan kala Pandemi

Eduaksi | 2021-12-23 13:21:29
Volunteer Pemuda Peduli dalam kunjungan rutin ke Desa Ciberes, Kabupaten Subang pada (08/10/21). Desa ini merupakan salah satu dari 3 Desa binaan dibawah naungan Pemuda Peduli.

Saat ini, Pemerintah Indonesia terus melakukan terobosan agar Kegiatan Belajar Mengajar bagi siswa tetap terlaksana meski sempat terkendala karena adanya pandemi virus yang terjadi.

Dilansir Kompas.com, Kemendikbud merespons pandemi yang merebak dengan mengucurkan Dana BOS Afirmasi dan BOS Kinerja, serta memberikan bantuan subsidi upah kepada 1.634.832 PTK PAUD, Pendidikan Dasar dan Penidikan Menengah, 374,836 PTK Pendidikan Tinggi, dan 48.000 pelaku budaya dan seni. Dengan adanya kucuran dana yang ada, diharapkan dapat menjadi satu sokongan dalam membantu aktivasi Pendidikan di Indonesia.

Disisi yang lainnya, Organisasi Non Pemerintahan juga ikut serta dalam mengaktifasi Pendidikan yang sempat mati ketika pandemi. Salah satunya, Pemuda Peduli.

NGO yang berdiri legal sebagai sebuah Yayasan sejak tahun 2016 dengan latar belakang pendidikan sebagai fokusnya ini, ikut serta mendukung aktivasi pendidikan ketika pandemi terjadi. Bina Desa, Social Traveling dan Social Navigation menjadi 3 Program yang diluncurkan untuk generasi millenials dengan tujuan memberikan edukasi dengan cara yang menyenangkan, terlebih lagi dimasa pandemi virus seperti saat ini.

Bina Desa sendiri merupakan sebuah program pengajaran kepada anak desa setiap 2 minggu satu kalinya. Optimalisasi pemerataan pendidikan ke daerah menjadi tujuan dari program ini. Desa Ciberes, Cicangkang Hilir dan Sirnajaya yang merupakan Desa Binaan dibawah naungan Pemuda Peduli menjadi target lokasi dari pelaksanaan program.

Program kedua Pemuda Peduli yang memadukan konsep Traveling dan Volunteering menjadi satu aktivitas berbagi kebermanfaatan dengan cara yang menyenangkan kepada masyarakat target lokasi. Social Traveling Pemuda Peduli memberikan sudut pandang baru bahwa kerelawanan bukan selalu kegiatan yang monoton di mata anak muda sebagai target dari programnya.

Kebermanfaatan yang dibagi melalui kegiatan sosial berupa bantuan Kegiatan Belajar Mengajar siswa diantaranya alat tulis dan menggambar bagi anak-anak hingga Sampai saat ini, tercatat 9 lokasi sudah disambangi oleh Social Traveling Pemuda Peduli.

Terakhir, Social Navigation. Sebuah Program pengabdian dari Pemuda Peduli untuk masyarakat yang berada di daerah 3T. Pengiriman Pemuda Agrapana, sebutan untuk relawan yang tergabung di dalam program ini, nantinya akan melakukan pengabdian selama 6-12 di lokasi yang ditentukan. Jangkauan fokus yang dicakup pun lebih luas. Bukan hanya meliputi pendidikan, namun juga sektor lainnya seperti pariwisata, ekonomi kreatif, serta pengelolaan sumber daya manusia di target lokasi pelaksanaan program.

Pringga Fitradi selaku Founder dari Pemuda Peduli mengemukakan alasan Pemuda Peduli berperan aktif dalam sektor Pendidikan, karena sektor ini merupakan satu sektor penting untuk memajukan suatu daerah.

“Pendidikan merupakan sebuah sektor bagi sebuah daerah yang dimana ketika kita bisa memajukannya, maka sektor lainpun akan maju selaras dengan ini. Terlebih lagi di masa pandemi seperti saat ini, dimana Pendidikan sempat redup laju kembangnya akibat pandemi yang terjadi ya. Dan ini juga menjadi fokus sektor garapan dari Pemuda Peduli” Tutur Pringga.

Peran aktif Pemuda Peduli dalam Optimalisasi Pendidikan terlebih ketika pandemi yang bergulir sampai saat ini menjadi bukti bahwa majunya Pendidikan Indonesia bukan hanya di tangan Pemerintah saja, melainkan peran seluruh warga negaranya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image