Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Noxa Anumerta

Mengenal Lebih Dekat Huruf Vokal dalam Aksara Sunda

Sinau | Monday, 08 May 2023, 14:04 WIB

Aksara Sunda Vokal

Mengenal Lebih Dekat Huruf Vokal dalam Aksara Sunda - Aksara Sunda merupakan salah satu aksara tradisional yang masih digunakan di Indonesia. Aksara ini digunakan untuk menulis bahasa Sunda, yang merupakan salah satu bahasa daerah di Indonesia. Aksara Sunda memiliki 52 huruf, termasuk huruf vokal yang disebut dengan Aksara Sunda Vokal.

Huruf Aksara Sunda Vokal

Aksara Sunda Vokal terdiri dari lima huruf vokal, yaitu a, é, i, o, dan u. Huruf vokal ini memiliki bentuk yang berbeda-beda, tergantung pada posisi dan penggunaannya dalam kata. Ada tiga bentuk huruf vokal dalam Aksara Sunda, yaitu bentuk pangkal, bentuk tengah, dan bentuk akhir.

Bentuk Huruf Vokal Aksara Sunda

Pangkal

Bentuk pangkal digunakan pada awal kata, sedangkan bentuk tengah digunakan pada posisi di tengah kata. Bentuk akhir digunakan pada akhir kata atau pada kata yang diakhiri dengan huruf vokal. Berikut ini adalah contoh penggunaan Aksara Sunda Vokal dalam kata-kata:

Pangkal: abdi (saya), éta (itu), ibu (ibu), ongkos (biaya), urang (kami)

Tengah

Tengah: kahirupan (kehidupan), kawitan (awal), margi (jalan), nandurkeun (menanam), tatar (wilayah)

Akhir

Akhir: buru (domba), rasa (rasa), rauh (panas), sadayana (semua), tina (dari)

Selain bentuk pangkal, tengah, dan akhir, Aksara Sunda Vokal juga memiliki bentuk pasangan atau rangkap. Bentuk pasangan ini terdiri dari dua huruf vokal yang digabungkan, seperti ai, au, oi, ui, dan eu. Bentuk pasangan ini digunakan untuk mengekspresikan bunyi vokal yang tidak dapat diwakili oleh huruf vokal tunggal. Berikut ini adalah contoh penggunaan Aksara Sunda Vokal dalam bentuk pasangan:

ai: ngajai (membelai), rai (pepohonan), tai (pisau)

au: naon (apa), laun (jika), kaulinan (permainan)

oi: mojang (gadis), soi (arah), doina (adat istiadat)

ui: babui (babi), kuinget (aku ingat), ieu (ini)

eu: keur (untuk), deukeut (sudut), euweuh (ada)

Sandangan Aksara Sunda Vokal

Selain itu, Aksara Sunda Vokal juga memiliki aksen atau sandangan yang digunakan untuk menandai pengucapan huruf vokal. Aksen ini terdiri dari dua macam, yaitu aksen ngalagena dan aksen panungtungan. Aksen ngalagena digunakan untuk menandai pengucapan huruf vokal yang terbuka, sedangkan aksen panungtungan digunakan untuk menandai pengucapan huruf vokal yang tertutup atau tertekan. Berikut ini adalah contoh penggunaan aksen pada Aksara Sunda Vokal:

Aksen ngalagena

é (é), á (a), í (i), ó (o), ú (u)

Aksen panungtungan

è (e), à (a), ì (i), ò (o), ù (u)

Selain itu, dalam penulisan Aksara Sunda, huruf vokal juga dapat ditulis secara terpisah atau bersambung dengan huruf konsonan. Pada penulisan terpisah, huruf vokal ditulis secara terpisah dengan huruf konsonan.

Contoh Penulisan Aksara Sunda Vokal

Sedangkan pada penulisan bersambung, huruf vokal digabungkan dengan huruf konsonan. Berikut ini adalah contoh penggunaan penulisan Aksara Sunda Vokal secara terpisah dan bersambung:

1. Terpisah: a-bdi (saya), é-ta (itu), i-bu (ibu), ong-kos (biaya), u-rang (kami)

2. Bersambung: kabeh (semua), kahirupan (kehidupan), angin (angin), wates (berat), sisi (sisi)

Aturan Tata Bahasa Akasara Sunda Vokal

Dalam penggunaan Aksara Sunda Vokal, ada beberapa aturan tata bahasa yang perlu diperhatikan.

Pertama, huruf vokal é digunakan untuk menggantikan huruf a pada akhir kata. Contohnya, kata "mangga" dalam bahasa Indonesia ditulis menjadi "manggé" dalam Aksara Sunda.

Kedua, huruf i dan u pada akhir kata ditulis menggunakan bentuk pangkal, bukan bentuk akhir. Contohnya, kata "tahi" dalam bahasa Indonesia ditulis menjadi "taih" dalam Aksara Sunda.

Ketiga, pada kata yang diakhiri dengan huruf konsonan, huruf vokal yang ditulis adalah huruf vokal pangkal. Contohnya, kata "manuk" dalam bahasa Indonesia ditulis menjadi "manuk-a" dalam Aksara Sunda.

Terakhir, huruf vokal yang digunakan dalam penulisan Aksara Sunda Vokal harus disesuaikan dengan pengucapan kata dalam bahasa Sunda. Hal ini penting untuk menjaga konsistensi dan kelancaran dalam membaca dan menulis dalam Aksara Sunda.

Penutup

Aksara Sunda Vokal merupakan bagian penting dari Aksara Sunda. Huruf vokal ini memiliki bentuk yang berbeda-beda tergantung pada posisi dan penggunaannya dalam kata. Selain itu, Aksara Sunda Vokal juga memiliki bentuk pasangan atau rangkap, aksen ngalagena dan aksen panungtungan, serta aturan tata bahasa yang perlu diperhatikan. Dengan memahami Aksara Sunda Vokal, kita dapat lebih memahami dan mengapresiasi kekayaan bahasa dan budaya Sunda.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image