Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image musyafa ahmad

NU Bernahkoda bukan Berkode

Agama | Thursday, 23 Dec 2021, 08:39 WIB

Oleh : KH Aly Misbah Al Anasy , Ketua Aswaja Center PCNU Kab Brebes / Panitia Muktamar NU ke 34 di Lampung .

Muktamar ke 34 NU yang diselenggarakan di Lampung akan memilih nahkoda untuk.memimpim NU kedepan. Hal ini tentu dibutuhkan sosok.yang sudah berpengalaman dengan kompetensi seorang pemimpin yang membawa NU siap menghadapi segala macam tantangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai organisasi.para Ulama tentu kapasitas keilmuan menjadi prasyarat utama untuk menjadi orang nomor satu di PBNU.

Ilustrasi seorang Nahkoda artinya seorang pimpinan di NU mempunyai peta pemikiran sesuai dengan garis AD ART sebagai pedoman dalam berorganisasi. Hal ini sangat penting karena NU adalah jam'iyah yang terikat dengan sistem. Bukan sekedar kode yang yang hanya digunakan pada saat saat tertentu.

Oleh karena itu sesungguhnya menjadi pimpinan NU adalah Khusna kepada ulama dan umat. Sebagai nahkoda tentu bisa mengarahkan kapal NU sesuai dengan tujuan yang termaktub dalam AD ART NU. Pendiri NU mendirikan organisasi ini bertujuan untuk memelihara, melestarikan, mengembangkan dan mengamalkan ajaran Islam yang berhaluan Ahlus sunah wal jamaah. Upaya tersebut dengan mempersatukan langkah para ulama dan pengikut pengikutnya dalam.melakukan kegiatan yang bertujuan untuk kemaslahatan masyarakat, kemajuan bangsa, dan ketinggian harkat dan martabat manusia.

Dengan pijakan demikian maka NU tidak bisa digunakan sebagai kode tertentu untuk mendapatkan sesuatu yang bersifat pragmatis.

Perahu NU yang dengan penumpang jutaan umat agar sampai pada tujuan dermaga maka dibutuhkan nahkoda yang cerdas memhami arah dengan sekian langkah untuk menuju tujuan organisasi.

Kita tidak bisa meragukan beberapa sosok yang berkompetisi dalam Muktamar hari ini dengan sekian piranti kemampuan yang dimiliki. Namun demikian untuk mengukur kapasitas seorang calon pemimpin tentu dibutuhkan parameter tertentu.Ijtihad masing-masing punya makna dalam menentukan siapa pemimpin kedepan. Namun semoga tidak mengurangi rasa kebersamaan dan persatuan dalam khidmat untuk NU.

Pada hakikatnya yang terpilih hari ini ( Kamis, 23 Desember 2021 ) adalah pilihan yang terbaik untuk menjadi nahkoda NU masa khidmat 2021 - 2026. Oleh karena itu kita berdoa semoga seluruh peserta diberikan kesehatan dan petunjuk untuk menentukan yang terbaik untuk masa depan NU. Masa depan NU yang membutuhkan nakhoda yang menguasai medan bahtera dengan pijakan nilai moralitas agama yang tinggi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image