Pemilik Mata Biru, Menurut Penelitian, Diperoleh Dari Satu Leluhur
Info Terkini | 2023-05-05 23:11:19Pada 2008 sebuah studi yang dipimpin oleh Hans Eiberg dari University of Copenhagen mendaku, bahwa semua empunya mata biru terhubung kembali ke nenek moyang tunggal yang hidup antara 6.000 dan 10.000 tahun yang lalu. Konsep tersebut terus muncul dalam berita dan postingan media sosial selama 15 tahun sejak kabar tersebut dirilis.
Tapi dari mana konsep itu berasal? Dikutip dari laman Popular Mechanics studi tahun 2008 itu dibangun di atas penelitian yang dimulai pada tahun 1996, dan semuanya berfokus pada eksplorasi genetik gen OCA2.
Penelitian menunjukkan bahwa kode gen OCA2 berperan penting dalam produksi melanin, pigmen yang mewarnai rambut, kulit, dan mata. Teori Eiberg adalah bahwa mutasi terjadi antara 6.000 dan 10.000 tahun yang lalu yang mengaktifkan kemampuan gen untuk mengencerkan mata cokelat menjadi biru.
"Awalnya, kita semua memiliki mata cokelat," katanya pada tahun 2008. "Tapi mutasi genetik yang mempengaruhi gen OCA2 dalam kromosom kita mengakibatkan terciptanya saklar, yang benar-benar mematikan kemampuan untuk menghasilkan mata cokelat."
Setiap warna mata terkait langsung dengan volume melanin di iris. Mata hijau, bahkan lebih jarang daripada biru, menandai berkurangnya tingkat melanin, yang dianggap tidak setebal mata biru. Hanya perlu sedikit perubahan untuk beralih dari coklat ke biru.
"Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa semua individu bermata biru memiliki nenek moyang yang sama," kata Eiberg. "Mereka semua mewarisi tombol yang sama persis di tempat yang sama dalam DNA mereka."
Dia merujuk pada peralihan itu sebagai peristiwa mutasi genetik tertentu, dan percaya bahwa itu hanya menghasilkan manusia bermata biru pertama berkat mutasi gen pengatur HERC2.
Kombinasi ini adalah satu-satunya cara yang diketahui membuat mata menjadi biru (sebaliknya, rambut merah dapat terjadi karena salah satu dari hampir selusin alasan). Mutasi itu tetap ada untuk generasi berikutnya, yang berarti berkurangnya produksi melanin di iris memungkinkan pengenceran lanjutan dari coklat menjadi biru.
Sejak peralihan ribuan tahun yang lalu itu, perkembangan manusia bermata biru terus maju. Berbagai makalah penelitian menyimpulkan bahwa mutasi pertama mungkin terjadi di suatu tempat di Eropa, kemungkinan besar selama ekspansi Neolitikum. Pawai bermata biru berlanjut saat populasi menyebar.
Kira-kira 10 persen dari semua manusia memiliki mata biru, tetapi jumlah itu sangat bervariasi tergantung pada daerah, dengan negara-negara Skandinavia memiliki kecenderungan mata biru yang lebih tinggi.
Dianggap sebagai mutasi netral, Eiberg mengatakan contoh warna mata "hanya menunjukkan bahwa alam terus mengocok genom manusia, menciptakan campuran genetik kromosom manusia dan mencoba berbagai perubahan saat melakukannya." ***
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.