Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Annisa Nanda

Mengenal Burnout, Istilah Psikologi Untuk Kelelahan Kerja

Eduaksi | Thursday, 04 May 2023, 10:18 WIB
Sumber: https://www.pexels.com/id-id/foto/pria-terbakar-habis-lelah-notepad-6632859/

Menjalani suatu pekerjaan memang bisa jadi menjadi suatu hal yang sangat melelahkan, menguras tenaga dan juga waktu. Rasa yang melelahkan tersebut perlahan-lahan dapat memicu stress yang berkepanjangan akibat dari kelelahan kerja, yang biasanya dikenal dengan istilah burnout. Burnout merupakan istilah psikologi yang akhir-akhir ini sering digunakan untuk menjelaskan kelelahan yang diakibatkan oleh beban kerja. Dilansir dari situs Kementrian Kesehatan Indonesia, burnout adalah suatu kondisi dimana seseorang merasakan kelelah secara fisik dan emosional akibat dari ekspetasi dan kenyataan yang diinginkan tidak berjalan sesuai dengan apa yang di bayangkan. Burnout juga dikenal sebagai Occupational Burnout atau Job Burnout. Istilah burnout sudah digunakan oleh berbagai kalangan, seperti pelajar hingga para pekerja.

Penyebab Burnout

Burnout bisa dialami oleh siapa saja dari berbagai kalangan, mulai dari para pekerja, pelajar, bahkan seorang ibu rumah tangga. Sehingga burnout tidak hanya disebabkan oleh rasa lelah dan stress akibat pekerjaan saja, namun ada hal lain yang bisa memicunya. Beberapa penyebab burnout antara lain:

· Pekerjaan yang terlalu monoton

· Tidak memiliki waktu luang diluar pekerjaan untuk bersantai

· Waktu istirahat dan jam tidur yang kurang

· Mengemban tanggung jawab yang terlalu banyak tanpa bantuan orang lain

· Tekanan dari diri sendiri melalui ekspetasi terhadap hal yang dikerjakan

· Kurang adanya dukungan dari lingkungan pekerjaan dan orang terdekat seperti keluarga, teman, atau pasangan

Ciri-ciri Burnout

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri yang cenderung muncul ketika seseorang mengalami burnout:

1. Semangat kerja yang hilang disertai kelelahan

Rutinitas pekerjaan yang sebelumnya dilakukan dengan rasa bahagia dan semangat lambat laun akan menemukan titik bosan dan merasa bahwa apa yang dikerjakan sangatlah berat. Kemudian mulai muncul rasa lelah baik secara fisik maupun mental, yang bisa membuat seseorang tidak lagi produktif bahkan abai dengan tanggung jawabnya.

2. Mudah marah

Ekspetasi yang tidak dapat dipenuhi hingga performas kerja yang dirasakan semakin menurun dapat memincu perasaan mudah marah seseorang ketika tengah mengalami burnout. Sehingga tanpa disadari, hal-hal kecil pun menjadi hal yang sensitif dan menyulut amarah.

3. Menarik diri dari lingkungan

Perasaan stress dan frustasi yang melingkupi seseorang yang tengah mengalami burnout membuat seseorang kewalahan jika harus bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar bahkan orang terdekat seperti orangtua, teman, ataupun pasangan.

Cara Mengatasi Burnout

Karena burnout bisa berdampak bukan hanya secara fisik namun juga secara mental, maka bagi seseorang yang merasa bahwa dirinya tengah berada di fase burnout sangat disarankan untuk segera mencari langkah-langkah untuk mengatasinya. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi burnout sebagai berikut:

1. Berikan apresiasi kepada diri sendiri

Apresiasi diri adalah hal yang penting agar Anda tidak lupa untuk memberikan waktu luang untuk melakukan hal yang kita sukai. Tidak perlu menunggu terpenuhinya ekspetasi untuk melakukan apresiasi, karena dengan adanya apresiasi diri ini Anda bisa lebih menghargai segala kerja keras yang selama ini telah dilakukan.

2. Buat skala prioritas

Dengan membuat skala prioritas Anda bisa melihat hal-hal apa saja yang harus segera Anda kerjakan atau masih bisa dikerjakan di waktu lain. Sehingga Anda tidak perlu memforsir diri untuk melakukan banyak pekerjaan, yang akan bisa menimbulkan rasa lelah yang berlebihan.

3. Hubungi dan ceritakan masalah kepada orang terdekat

Jangan pendam masalah yang Anda alami sendiri, hubungi dan ceritakan masalah Anda kepada orang terdekat yang Anda percaya. Walaupun tidak selamanya akan mendapatkan solusi dari hal ini, namun menceritakan masalah Anda kepada orang lain terbukti dapat membantu melepaskan energi negatif akibat masalah yang ada.

Jadi, jangan anggap kelelahan yang berkelanjutan akibat beban kerja sebagai hal yang normal bisa saja Anda tengah mengalami burnout. Kenali ciri-cirinya dan segera cari cara untuk mengatasinya.

Annisa Nanda Salsabila, Mahasiswa Universitas Airlangga.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image