Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sri Pujiono

Lebaran Lebih Berarti

Gaya Hidup | Wednesday, 03 May 2023, 11:50 WIB

Lebaran Lebih Berarti

Lebaran telah berlalu. Hilir mudik warga sudah mulai surut. Yang tersisa tinggal kenangan. Cerita-cerita bahagia menghiasai hari -hari selanjutnya. Kenangan bertemu saudara lama masih terngiang. Canda tawa dengan mereka membekas erat, tersimpan dalam memori kebahaahagiaan. Usailah lebaran, mulailah kesibukan.

Lebaran itu setahun sekali. Keberadaanya menjadi magnet untuk merapat kepada orang tua, keluarga, saudara, juga kampung halaman. Di sana ada daya tarik untuk selalu hadir desitap momennya. Betapa hati ini akan galau beriringan dengan kesediahan saat lebaran tiba, raga masih berada di tanah rantau.

Gema takbir dan ritual ibadah setelahnya begitu special. Sulit diungkap dengan kata, betapa kala itu berada dalam suasana yang begitu istimewa. Setiap orang berupaya bahagia meskipun dalam standar minimal yang dimilikinya. Semua berpadu dalam sajian yang elok.

Bertemunya dengan saudara yang telah lama berpisah, tukar pengalaman dan informasi, pakaian yang baru, menu makanan khas lebaran yang menggiurkan, berpadu menjadi serangkaian kebahagiaan khas lebaran. Inilah sebagian daya tarik yang telah menyebabkan ketagian secara turun temurun.

Lebaran, di samping momen bahagia bersua keluarga, kerabat, saudara, teman kampung halaman , juga ada nilai -nilai positif lain yang bersifat membangun dan mengembangkan diri.

Meluaskan Relasi

Saat bertemu keluarga jauh, terjadilah cerita. Potongan ceritanya bisa bermuara pada deal -deal tertentu untuk sesuatu yang sifatnya profit di kemudian hari. Di sana bisa muncul peluang-peluang yang selama ini tidak terfikirkan. Ide -ide segar bisa didapatkan dari momen ini. Lebih dari itu persaudaraan yang ada bisa menjadi referensi seseseorang untuk kenal dengan orang lain. Dengan adanya referensi ini hubungan akan lebih akrab dan menambah trust dalam bisnis selanjutnya.

Tidak sedikit orang yang meraup untung dari lebaran ini dari sisi bertambahnya relasi, dan kuatnya hubungan. Orang akan merasa senang ketika memberi solusi bagi orang lain. Meskipun solusi ini hanya sebatas ide dan mengenalkan dengan orang, namun nilainya sangat mahal dan istimewa.

Momen inspirasi dan membangun komitmen diri

Tidak bisa dipungkiri bahwa kebahagiaan seseorang itu ketika memiliki prestasi dan di ketahui oleh orang. Bukan dalam ranah menyombongkan diri. Namun pencapaian tertentu yang membahagiakan orang tua dan saudara, akan membuat puas bagi pemilik prestasi itu.

Keberhasilan seseorang dalam pencapaian usaha, misalnya, tidak bisa dipungkiri akan menjadi nilai lebih. Kita tidak perlu merasa iri dan membangun persangkaan yang tidak baik. Hingga berkesimpulan lebaran hanya momen pamer kekayaan dan pencapaian. Bukan itu yang kita ambil. Bukan.

Kita pakai kaca mata positif atas kieberhasilan orang lain disetiap tahunnya. Dia berhasil memperoleh [encapaian tertentu. Kita ikut Bahagia. Bahagianya kita menjadi pendoroang untuk memperoleh prestasi sebagaimana orang lain. Tanpa harus merendahkan mereka. Mereka bisa, padahal sebelumnya biasa- biasa saja. Bersarti saya juga biasa.

Dari sinilah muncul semangat yang bermakna positif untuk menancapkan target-target terukur dalam meraih harapan. Kita gali keberhasilan saudara, kemudian kita aplikasikan dalam Langkah kita. Jika tedak emungkinkan bisa dimodifikasi. Hingga nati ada progress menaik dalam kehidupankita, setelah belajar dai keberhasilan saudara kita.

Revitalisasi Norma

Kehidupan diperantauan kadang tergerus dalam kehidpuan yang individualistis. Hidup yang kurang memaknai hidup bermasyarakat dan norma -norma penting dalam kehidupan social. Hidup yang berputar dari tempat tinggal kemudian tempat kerja, mengurangi intensitas bersama dalam kehidupan masyarakat.

Momen lebaran ini, menjadi momen untuk untuk memunculkan kembali gambaran keakraban dan persaudaraan dalam kehidupan. Gambaran kesantunan penuh penghormatan kepada yang lebih tua. Gambaran menghargai orang lain. Gambaran memahami kondisi keluarga yang didatangi.

Jika dia berhasil dalam usahanya diperantauan, saat pulang dan berkunjung ke saudaranya yang kurang berhasil, maka ada pendidikian bersyukur di momen ini. Jika sebaliknya, dia belum berhasil; bisa membangun rasa sabar yang lebih .

Aplikasi norma yang lebih “berjalan” di kampung halaman, bisa menjadi perantrara merevitalisasi diri terhadap norma-norma yang mungkin sekian lama tidak terlaksana dalam kehidupan rantau.

Karenanya, meskipun ada sisi-sisi negatif lebaran yang tidak bisa dihindari, tetaplah pakai kaca mata positif dalam menyikapinya. Lebaran akan selalu hadir setiap tahunnnya. Banyak orang yang mampu menangkap manfaat dari lebaran ini. Maka Anda salah satunya. Semoga.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image