Kesemarakan Event Ramadhan 1444 H di Masjid Al-Lathiif Bandung
Agama | 2023-04-17 05:54:26Di Ramadhan 1444 Hijriah ini, Tim Dakwah Masjid Al-Lathiif membuat program Event Ramadhan dengan wajah baru yang diketuai oleh Kang Iday. Al-Lathiif membuat inovasi dakwah dengan membagi menjadi 2 versi kegiatan, seperti ta'lim dan pengembangan soft skill.
"Setelah Pandemi, Al-Lathiif merubah konsep. Jadi, dakwah di Al-Lathiif itu bukan hanya tentang koar-koar masalah kajian, tapi memang mencoba ngasih diferensiasi dakwah Al-Lathiif itu punya value dan bisa ngasih solusi buat umat," ujar Kang Iday saat diwawancarai (12/04/2023).
Selama sebulan penuh, kita bisa menjadi lebih produktif dengan mengikuti serangkaian kegiatan di Masjid Al-Lathiif yang berlokasi di Jalan Saninten No. 2, Kelurahan Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung ini.
Salah satu program di Event Ramadhan yang paling unggul di Al-Lathiif adalah Sharing is Caring, yaitu program sharing tentang banyak hal, di antaranya: entrepreneur, public speaking, content creator, dan photography.
"Jadi, di Al-Lathiif itu bukan hanya sekadar sebagai tempat ritual ibadah, salat, dan segala macem. Tapi memang ada kegiatan-kegiatan yang notabe-nya awam dilakukan di masjid. Bisa belajar public speaking di masjid, bisa belajar fotografi dan konten, dan lain sebagainya. Karena salah satu tujuan Al-Lathiif adalah pengen jadi masjid peradaban," ujar Kang Iday.
"Selain itu, ada bukber, sahur bareng, ada juga ngabuburit everyday. Di antaranya; Senin ada #afterwork, Selasa ada Kolaborasi, Rabu ada Sharing is Caring seputar entrepreneur, Kamis ada Ngaji Kitab, Jum'at ada Fun Ta'lim, Sabtu ada Tetangga Sesurga—kajian keluarga, dan Ahad ada Ta'aruf. Jadi buat temen-temen yang jomblo, Al-Lathiif ngasih solusi buat bisa cepet NIKAH," tambahnya.
Di hari yang sudah memasuki 10 malam terakhir Ramadhan, Al-Lathiif juga menawarkan program i'tikaf untuk umum yang tidak dibatasi jumlah jama'ahnya. Programnya gratis dengan fasilitas yang sangat memadai. Dimulai dari tempat yang nyaman, kamar mandi yang bersih, makan sahur dan buka gratis, dan kakak-kakak panitia yang siap siaga membantu. Juga, ada kegiatan tambahan dibanding 20 hari pertama, di antaranya; selesai tarawih ada muhasabah, qiyamul lail bersama imam-imam muda, dan kajian subuh.
Syarat mengikuti i'tikaf di Al-Lathiif sangat mudah, cukup daftar via online saja. Seperti yang diterangkan oleh Kang Iday dalam wawancara, "Kalau pengen i'tikaf di Al-Lathiif, seperti yang diinfokan di awal, free, terbuka untuk umum, cuma kita harus estimasi panitia stok makanan. Maka, kalian harus registrasi secara online. Setelah itu, registrasi ulang di Al-Lathiif secara offline untuk mendapatkan voucher makanan. Nah, ada 3 mekanisme di Al-Lathiif untuk i'tikaf. Ada yang bisa full and stay, ada yang pulang-pergi, atau ada yang cuma sesekali ke Al-Lathiif untuk i'tikaf."
Kang Iday juga menjelaskan, jama'ah Masjid Al-Lathiif tidak hanya dari kalangan pemuda/i, namun ada juga dari orang tua lanjut usia. Untuk perbandingannya, mungkin di kisaran pemuda 85% dan orang tua lanjut usia 15%. Masjid Al-Lathiif sendiri dapat menampung kisaran 1.500 orang. Jika jama'ah membludak, panitia sudah menyiapkan terpal untuk salat di jalan.
Perbedaan Masjid Al-Lathiif dengan masjid-masjid lainnya adalah keramahannya terhadap anak-anak.
"Perbedaan masjid ini dengan masjid lain adalah, seramah apa masjid ini terhadap anak-anak. Karena kami sedang berusaha menjadi masjid yang sangat ramah. Mungkin bagi beberapa jama'ah ada yang merasa kurang nyaman dengan banyaknya anak-anak, berisiknya anak-anak. Tapi jangan salah, suara anak-anak ini justru yang ke depannya yang bakal terus ngebikin masjid ini ada. Kalau kita malah ngebiarin anak-anak gak main di sini, gak berada di masjid, nanti mereka enggak akan terbiasa sama suasana masjid," ujar Teh Kinan selaku Koordinasi Lapangan tim Akhwat.
Salah satu jama'ah menyambut baik program Ramadhan tahun ini, seperti yang disampaikan oleh Rifah, salah satu jama'ah Masjid Al-Lathiif. "Seneng banget, bersyukur banget bisa akhirnya tau Al-Lathiif ini, tau kegiatan-kegiatannya dan ikut serta ke dalam acara-acara yang diadain Al-Lathiif. Intinya, bahagia banget aku ada di sini, jadi salah satu jamaah di sini."
Juga, ada pesan dari Teh Kinan untuk para jama'ah. "Orang kalau dateng ke masjid, niatnya harus dilurusin lagi. Lillahi ta'ala, memang buat ibadah. Jangan dulu mikirin hal lain. Bolehlah, bawa masalah dunia, tapi jangan sampai di masjid jadi mikirin masalah itu terus. Juga, jangan sering dijadiin konten. Perbanyak mendekati diri aja sama Allah."
Tak lupa, Kang Iday selaku ketua pelaksana memberikan harapan atas kegiatan produktif ini. "Harapannya, untuk temen-temen jama'ah yang ada di Bandung dan sekitarnya, lebih seneng nongkrong lagi di masjid. Bahwa, masjid itu enggak kaku, lho. Bahwa masjid itu bisa, kok, dijadiin tempat nongkrong. Bisa dijadiin tempat rest area kalau pengen jadi titik kumpul dan segala macem. Kalau untuk temen-temen panitia, kalau dari saya, harapannya yaa tetep semangatt. Karena kalau kami enggak bisa ngasih apa-apa. Tapi 'kan temen-temen punya Allah yang punya segalanya, mention aja Allah kalau temen-temen lakuin aktivitas ini karena Allah."
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.