Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ihsan Istikhari

Etika Komunikasi dalam Spirit di Bulan Suci Ramadhan

Agama | Wednesday, 12 Apr 2023, 14:19 WIB
sumber: dokumen sendiri

Etika komunikasi dalam spirit di bulan suci ramadhan

Memasuki bulan suci Ramadhan kita diajak agar lebih banyak mendengarkan. Menahan diri di bulan Ramadhan berarti berinstrospeksi. Menanggalkan perkataan-perkataan yang sia-sia dan menjauhkan diri dari kebencian. Menahan diri di bulan Ramadhan berarti berinstrospeksi. Menanggalkan perkataan-perkataan yang sia-sia dan menjauhkan diri dari kebencian, pertengkaran, apalagi pertumpahan darah. Ia hadir untuk digunakan bermuhasabah, sebagai diri, bagian dari keluarga, dan menjadi bagian dari bangsa menuju ketakwaan individu dan sosial.

Dengan ketenangan jiwa dan kebersihan hati, kita dapat menanyakan: sudah seberapa baikkah kita? Sudah seberapa besarkah kemanfaatan dan sejauh mana sumbangsih kita bagi perjalanan bangsa? Refleksi yang tulus dan langsung ini tidak saja penting, tetapi sekaligus membawa kita kepada kesadaran horizon diri yang lebih tinggi.Di bulan Ramadhan umat Islam diwajibkan berpuasa satu bulan penuh. Ada banyak firman dan hadist Allah tentang keutamaan Ramadhan yang menjadi ladang pahala bagi yang melaksanakan berbagai amalan ibadah.

Dari pengertian di atas, maka Spirit Ramadhan berarti adalah semangat untuk melaksanakan berbagai ibadah di bulan Ramadhan untuk meraih pahala dan meraih ridho Allah, mendapat rahmat serta ampunan dari Allah SWT.

Ada sedikitnya lima semangat (spirit) Ramadhan yang perlu dihidupkan di bulan Ramadhan:

a. Spirit yang pertama adalah meninggalkan segala perkara yang tidak ada manfaatnya. Kaum Muslim tidak sekadar diperintahkan menahan diri dari lapar, dahaga, dan hasrat seksual, tetapi juga dituntut untuk meninggalkan hal-hal yang tidak ada gunanya.

b. Spirit yang kedua dari puasa adalah melakukan perbuatan atau amalan-amalan baik dengan penuh tanggung jawab. Puasa yang baik akan membawa pelakunya menjadi orang yang bertanggung jawab.

c. Spirit yang ketiga dari puasa adalah al-Ihsan, yaitu menjalankan segala sesuatu dengan keyakian Allah SWT sedang melihat-Nya. Jika kita tidak merasa melihat-Nya, kita harus menyadari bahwa sesungguhnya Allah SWT senantiasa melihat dan mengawasi kita.

d. Spirit yang keempat dari puasa adalah al-Mujaaha dah, yakni melakukan amalan positif secara sungguh-sungguh dan istiqamah.

e. Dan terakhir, spirit kelima adalah at-Tanaafus wa at-Ta'aawun, yaitu ber lomba-lomba dalam berbuat kebajikan. Hal ini sejalan dengan pesan Allah di dalam Alquran Surah al-Baqarah ayat 148, "Fastabiqul khairaat" yang artinya "berlomba-lombalah kamu di dalam kebaikan."

Selama Ramadhan, kaum Muslim tidak sekadar diperintahkan berbuat amal saleh untuk diri sen diri. Mereka juga dianjurkan untuk memperbanyak amal sosial yang dapat memberikan man faat bagi orang lain. Mulai dari memperbanyak sedekah, hingga memberi makan orang-orang yang berbuka puasa.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.id/baca/opini/2021/04/15/komunikasi-kebajikan-dalam-spirit-ramadhan

https://sumsel.tribunnews.com/2023/03/04/pengertian-menjaga-spirit-ramadhan-berikut-5-spirit-ramadhan-perlu-dihidupkan-agar-jadi-ladang-amal?page=2

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image