Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ali Efendi

Ote-ote, Gorengan Pendamping Setia Saat Berbuka

Kuliner | 2023-04-12 12:26:39
Gorengan Ote-ote dan Rawon Siap Disuguhkan Saat Bukber di Masjid Sa’ad Al-Ujairi Kompleks Ponpes Karangasem Paciran Lamongan (Dokumen Pribadi)

Berbuka merupakan momentum yang ditunggu umat Islam yang menjalankan ibadah puasa, kerena sehari menahan lapar dan dahaga. Maka persiapan terbaik berupa makanan dan minuman sebagai manifestasi kegembiraan pertama berbuka puasa sebagaimana hadits yang diriwayatkan Muslim.

Berbuka dengan segera merupakan sunnah Nabi Muhammad SAW sebagaimana hadits dari Sahl bin Sa’ad, Rasulullah bersabda yang artinya; “Umat manusia akan senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka” (HR. Bukhari dan Muslim).

Sebagai momentum yang istimewa, maka orang yang berpuasa menyiapkan menu makanan dan minuman yang spesial. Tentu saja menu dan ragam, serta budaya berbuka sesuai dengan khas daerah masing-masing Indonesia yang terkenal multikultural.

Indonesia sebagai negara “surga kuliner” memiliki beragam jenis makanan gorengan yang tersebar di penjuru nusantara. Di antaranya; tahu goreng, tahu isi, tempe goreng, tempe mendoan, ote-ote (bakwan) pisang goreng, pisang molen, gimbal jagung (dadar jagung), singkong goreng, lumpia, dan segala jenis gorengan kekinian.

Sebelum berbuka makan nasi dan lauk, biasanya diawali dengan aneka jajanan di atas. Camilan ringan selalu menjadi teman setia saat berbuka setelah minum air atau es. Salah satu jajanan khas tersebut adalah ote-ote (bakwan), nama yang familier bagi masyarakat yang tinggal di Surabaya, Gresik, Lamongan, Malang, dan Sidoarjo.

Ote-ote salah satu gorengan khas lidah orang Indonesia dan menjadi teman setia setiap kali berbuka. Setiap warung tradisional yang berjualan gorengan, ote-ote tidak pernah absen dan selalu diserbu pembeli. Harga merakyat yang terjangkau setiap lapisan masyarakat, terutama bagi yang berkantong tidak terlalu tebal.

Bahan dasar ote-ote tersedia di pasar tradisonal dan modern, seperti; kubis, kecambah (taoge), dan wortel. Sedangkan bumbunya terdiri dari; bawang putih, bawang merah, seladri, garam, lombok, dan penyedap rasa. Diaduk semuanya dengan tepung terigu atau tepung beras yang disesuaikan, siap digoreng dengan minyak baru.

Ote-ote siap disajikan untuk menjadi pengantar setia berbuka puasa setelah minum air atau es. Lebih utama, jika disajikan dalam kondisi masih hangat benar-benar maknyus. Terkaang tidak terasa asyik menikmati ote-ote, sampai sepiring ludes dan selera makan nasi berkurang.

Ote-ote sebagai salah satu camilan tradisional mudah dijumpai di warung-warung atau pedagang kaki lima dipinggir jalan trotor. Bahan dasar mudah didapat dan cara membuatnya mudah menjadikan ote-ote sebagai makanan favorit dan digemari oleh masyarakat lapisan bawah dan menengah.

Selamat berbuka puasa di bulan Ramadhan tahun 2023, jangan lupa ote-ote pendamping utama yang setia menemani. Semoga berjumpa Kembali dalam Ramadhan tahun 2024. Amin. (*)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

 

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image