Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Aflah Aja

Membangunkan Orang Sahur Menjadi Daya Tarik Anak-anak Saat Bulan Ramadhan, Tetapi...

Info Terkini | 2023-04-10 20:56:35

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat banyak sekali berkahnya bagi orang muslim yang ada di seluruh dunia. Tak jarang jika bulan Ramadhan ini bulan yang sangat sangat ditunggu kehadirannya oleh para umat muslim yang ada di seluruh dunia.

Pada bulan Ramadhan ini sebaiknya kita para umat muslim harus memperbanyak berbuat ibadah ataupun kebaikan, karena bulan Ramadhan ini hanya datang satu tahun sekali. Tentunya tak luput juga ada kegiatan seperti ngabuburit di sore hari bersama teman-teman untuk mengisi sore hari di bulan Ramadhan sambal menunggu bedug adzan maghrib berkumandang.

Lalu ada juga satu kegiatan di bulan Ramadhan, yaitu membangunkan orang untuk sahur. Seperti yang ada pada di Kp. Bulak Cinangka, Sawangan, Depok. Kegiatan membangunkan orang sahur pada Kp. Bulak ini sudah ada lama sebelum bulan Ramadhan tahun 2023 ini. Kegiatan membangunkan orang sahur ini di ibaratkan sudah menjadi seperti budaya yang harus dilaksanakan ketika saat bulan Ramadhan tiba.

dokumentasi saat membangunkan orang sahur

Biasanya setiap H-2 sebelum bulan Ramadhan, para anak muda pasti menaruh botol di setiap rumah yang ada di Kp. Bulak, tujuan botol ditaruh di setiap rumah adalah agar setiap rumah bisa menyisihkan sedikit rejekinya entah itu Rp. 1000/Rp. 2000. Bahkan tidak sedikit juga yang mengisi botol tersebut dengan beras. Uang maupun beras yang dikumpulkan selama 1 bulan tersebut biasanya akan diberikan kepada masjid dan juga kepada orang orang yang membutuhkan.

Biasanya para anak-anak disini membangunkan orang sahur menggunakan bedug yang didorong oleh gerobak, dan juga tidak luput ada anak-anak yang bergantian untuk membawa gerobak tersebut. Tak luput juga bedug yang ditabuh tersebut menjadi jebol dikarenakan terlalu kencang disaat memukulnya, alhasil mau tidak mau terkadang para anak-anak ini menggukanan alat-alat lain seperti panci, besi, kayu yang di pukulkan ke tiang listrik agar suaranya keluar lebih kencang.

Para anak-anak biasanya berangkat untuk membangunkan orang sahur ketika jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari, kenapa terlalu dini? Dikarenakan jika berangkat pukul 3, para anak-anak khawatir nanti akan telat untuk menyantap sahur. Karena biasanya jarak waktu tempuh dari tempat awal ke tempat awal memakan waktu 1 hingga 1 setengah jam lamanya karena berkeliling satu kampung.

Tentu banyak sekali waktu untuk menunggu hingga waktu menunjukkan pukul 2, biasanya anak-anak memanfaatkan waktu itu untuk bermain di depan halaman masjid, bermain petasan, bermain kejar-kejaran, hingga bermain petak umpet.

Sehabis membangunkan orang sahur, biasanya anak-anak langsung pada tidur dan juga banyak yang tidak melakukan sholat shubuh. Hal ini pula yang membuat pak RT dan juga DKM Masjid Al-Mujahidien menyayangkan hal tersebut.

Pada dalam malam tarawih pertama, DKM Masjid membicarakan hal tentang membangunkan orang sahur, katanya “ade-ade, abang-abang, boleh disini bangunin sahur, ngga ada yang melarang buat bangunin sahur, tapi disaat nunggu waktu sahurnya itu, kalo bisa di isi oleh pengajian atau sholat berjamaah yang kalo bisa dilaksanakan di Masjid, jadi masjid ada yang isi terus”.

Yang sangat disayangkan oleh DKM Masjid ialah adanya kegiatan membangunkan orang sahur, tetapi masjidnya tidak di isi oleh pengajian yang lebih bermanfaat ketika sedang menunggu bedug sahur. DKM Masjid Al-Mujahidien pun mengharapkan, para anak-anak titdak hanya sekedar membangunkan orang sahur, tetapi juga masjidnya di isi oleh anak-anak yang mengaji.

Pak RT pun mendukung dengan adanya kegiatan bangunin sahur ini, berikut wawancara dengan beliau :

“Saya sih sangat setuju dengan adanya kegiatan bangunin sahur ini, terlebih lagi untuk mengisi waktu anak-anak waktu di malam hari, tapi kalo bisa jangan hanya punya antusias di bangunin orang sahurnya aja, kita juga harus punnya antusias dateng ke masjid, isi masjid dengan kegiatan seperti mengaji, jadi biar lebih ke isi aja waktunya”. Ujar Pak RT.

Bisa disimpulkan dari wawancara di atas, DKM Masjid dan juga pak RT mengharapkan para anak-anak agar lebih bisa mengisi waktunya dengan melakukan kegiatan yang bermanfaat di Masjid Al-Mujahidien.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image