Kader IMM sebagai Cendekiawan Kontemporer yang Mampu Berpikir Kritis
Edukasi | 2023-04-09 19:42:23Ingatlah, Ingat, Ingat
Niat Telah Di Ikrarkan
Kitalah Cendekiawan Berpribadi
Susila Cakap Takwa Kepada Tuhan
Pewaris Tampuk Pimpinan Umat Nanti.
Potongan Mars IMM barangkali dapat dijadikan refleksi bersama bahwa kader IMM seyogianya adalah seorang intelektual yang harus mampu mengimplementasikan nalar cendekiawan. Gagasan yang dimaksudkan adalah hasil dari melihat potret dan insight Kader IMM now is Out of Orbit. Sebagian kadernya lalai (tidak mengindahkan) dan abai (tidak mementingkan) bahkan apatis (tidak peduli) dengan hal-hal yang berbau keilmuan. Kajian-kajian dan diskusi yang bertajuk pencerahan ideologi yang diadakan oleh komisariat, cabang, bahkan pusat sekalipun diisi oleh orang-orang monoton.
Menjawab persoalan ini bukan suatu hal yang mudah, butuh kesabaran dan waktu retorika yang sangat panjang untuk menyingkap tabir kenapa dewasa ini ghirah Kader IMM dalam menyoal permasalahan, diskusi dan kajian mulai menurun?. Maka, rasanya perlu kesadaran diri sendiri untuk ibda’ binafsik sesuai dengan konsep peristiwa yang pernah dirasakan oleh KH. Ahmad Dahlan untuk meluruskan arah kiblat.
Peristiwa ketika dihadapkan dengan situasi saat ingin meluruskan arah kiblat dengan mengajak musyawarah para Kiai dan Ulama. Begitu banyak polemik, ada yang setuju dan banyak pula yang menolak kebenaran hingga akhirnya dalam forum tersebut tidak ada mufakat meluruskan kiblat. Lantas, apa yang dilakukan Beliau? Sikap nrimo wani ngalah itu Beliau lakukan dengan tetap memegang pendirian untuk memulai dari diri sendiri menjadikan arah kiblat Langgar Kidul lurus mengarah ke Masjidil Haram (Mekah), dengan ilmu falak yang beliau kuasai.
Relevansi dari cuplikan cerita tersebut adalah bahwa problematika apapun yang terjadi pada tubuh ikatan adalah tanggung jawab bersama (kolektif kolegial), cara mencapai suatu kebersamaan adalah dengan kesadaran pribadi atau individu. Kader IMM sebagai cendekiawan kontemporer yang berpikir kritis harus mampu menciptakan, menyebar luaskan, menjalankan, menyemai dan mempertajam pikiran-pikiran cerdik yang solutif konstruktif untuk bisa menuntaskan suatu persoalan dan menjawab tantangan zaman.
Kader IMM merupakan anggota atau bagian penting dari organisasi IMM, seseorang yang memiliki sikap religiusitas, intelektualitas dan humanitas yang bergerak di bidang keagamaan, kemahasiswaan dan kemasyarakatan. Tidak pernah takut dan ragu-ragu dalam menyebarluaskan dakwah Islam sesuai tuntunan yang diajarkan oleh Nabiyullah Muhammad SAW.
Cendekiawan adalah seorang yang tajam nalar berpikirnya, cerdas, cerdik, mengerti dan memahami situasi, bijak dalam mengambil keputusan dan pandai dalam memberikan jalan keluar atau solusi. Seorang cendekiawan memiliki sikap hidup yang terus-menerus meningkatkan kemampuan berpikirnya, mengasah skillnya dan berdaya saing dengan siapa pun.
Kontemporer merupakan siklus perkembangan zaman, modernisasi dan kekinian. Gaya kontemporer adalah gaya yang akan selalu mengikuti perkembangan jaman dan peka terhadap perubahan-perubahan lingkungan sekitar.
Berpikir kritis merupakan cara merespon dan berpikir rasional, sesuai dengan fakta atau kenyataan dan proses di mana kita harus membuat penilaian yang logis, sistematis, dan dipikirkan secara matang.
Perkembangan pengetahuan dan teknologi selalu bisa dirasakan dan dinikmati setiap tahun, setiap bulan, setiap hari bahkan setiap waktu. Dari masa ke masa perkembangan pengetahuan dan teknologi tidak bisa dielakkan. Tapi apakah perkembangan tersebut semakin membuat manusia produktif?. Kalau di telaah dari sudut pandang positif, perkembangan zaman dapat mempermudah seseorang melakukan suatu hal. Namun kalau ditelaah dari sudut pandang lain, perkembangan zaman ini merupakan salah satu faktor atau penyebab menurunnya kadar kemampuan manusia untuk berpikir kritis, memperluas gagasan dan berusaha sendiri untuk melakukan aktivitas produktif.
Maka dari persoalan ini, Kader IMM harus benar-benar mampu menjadi edukator, eksekutor dan konseptor untuk merumuskan dan memikirkan jalan keluar sehingga pemanfaatan perkembangan pengetahuan dan teknologi mampu memberikan dampak dan efek yang mencerahkan kehidupan masyarakat dan bangsa.
Kader IMM saat ini harus kembali pada rotasi awalnya, yaitu menghidupkan kembali ruang-ruang diskusi, memperbanyak referensi pengetahuan dengan rutin membaca buku. Menjadikan setiap orang adalah guru dan menjadikan setiap tempat adalah sekolah mungkin adalah langkah awal menuju kader cendekiawan yang mampu berpikir kritis.
Tantangan kehidupan setiap hari bahkan setiap saat akan selalu mengiringi langkah kehidupan. Tidaklah cukup dengan hanya membaca buku dapat mengetahui segalanya, Kader cendekiawan kontemporer adalah bagian dari bagaimana cara merefleksikan diri agar peka terhadap perubahan lingkungan dan dewasa dalam menyikapi suatu permasalahan.
IMM sebagai organisasi pergerakan mahasiswa tentu di tuntut lebih untuk mampu menciptakan kader yang berkualitas dan kritis. Karena besarnya IMM bukan hanya ditentukan oleh banyaknya kuantitas seorang kader, tetapi besarnya IMM karena kualitas kadernya yang rakus dalam membaca, radikal dalam gerakan dan progresif secara pemikiran dan pengetahuan.
Gerakan intelektual atau Gerakan Cendekiawan tidaklah lengkap tanpa adanya perbuatan (action). Action adalah syarat utama dalam meraih suatu perubahan, meskipun tentunya ditopang oleh gagasan-gagasan progresif dan mencerahkan. Sebagai Gerakan Cendekiawan, IMM tidak hanya berhenti pada men-dialogkan gagasan saja. Melainkan, mengupayakan perwujudan dan gagasannya.
Sudah 58 tahun IMM berdiri, semakin kesini, kader cendekiawan akan semakin banyak menghadapi persoalan tantangan perkembangan zaman yang harus disikapi dengan bijak dan kritis. Ruang-ruang diskusi harus selalu diupayakan dan diindahkan. Kesadaran berpikir akan besarnya dampak yang akan terjadi jika kader IMM seperti yang diharapkan adalah suatu yang harus di-gaung-kan.
Harapannya, IMM sebagai gerakan cendekiawan mampu menjawab suatu persoalan dengan gagasan kritis.
Sekian...
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.