Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Firda Baithalasky Nesa

Cinderella Complex: Mendambakan Prince Charming Datang

Eduaksi | Tuesday, 21 Dec 2021, 21:01 WIB
sumber: unspash

Berhenti untuk berharap seorang pangeran akan datang dan menyelamatkanmu, itu cuma dongeng dan ini realitanya. Your life is your responsibility!

Kamu cemas ketika jauh dengan pasanganmu? atau bahkan kamu merasa bergantung pada pasangan? Mungkin kamu mengalami cinderella complex, lho. Apa sih cinderella complex itu? Untuk mengetahuinya lebih jauh, yuk simak artikel dibawah ini!

Mengenal Cinderella Complex

sumber : unsplash

The Cinderella Complex: Women’s Hidden Fear of Independence (1981) karya Colette Dowling yang mengungkapkan bahwa cinderella complex keadaan psikis dimana wanita merasa takut untuk menjadi mandiri, cenderung selalu merasa ingin dilindungi oleh pasangannya. Wanita yang mengalami cinderella complex ini akan merasa dirinya kurang memiliki kekuasaan bahkan menganggap dirinya rendah.

Pada tahun 2013, seorang siswi SMA Purworejo, Oktaviyanti, meneliti bahwa harga diri seseorang memiliki pengaruh terhadap sindrom cinderella complex ini. Hasil penelitian menunjukkan jika pemuasan terhadap harga dirinya terhambat, maka akan muncul sikap rendah diri, perasaan tak mampu, dan tak berguna.

Penyebab Cinderella Complex

sumber : sunlife

Tau enggak sih, penyebab dari sindrom cinderella complex itu biasanya terjadi karena pola asuh orangtua yang cenderung memanjakan anak perempuannya, jarang mendorong anaknya untuk mencoba. Ketika masih kecil, anak perempuan tidak dididik untuk mengatasi masalahnya sendiri dan menghadapi ketakutannya. Orangtua cenderung tidak ingin melihat anaknya hidup susah, jadi ketika si anak memiliki masalah, orangtua biasanya membantu dan selalu ikut andil ketika sang anak mengambil keputusan. Sehingga sampai anak tumbuh besarpun, dia terbiasa selalu dibantu orangtua atau orang sekitarnya. Selalu memiliki keinganan untuk diurus dan begitu bergantung pada orang lain. Hal ini menyebabkan anak perempuan kurang memiliki kepercayaan diri dan mereka menjadi terbiasa menggantungkan hidupnya pada laki-laki.

Tanda-tanda Kamu Memiliki Sindrom Cinderella Complex

1. Menuruti pilihan dan keputusan pasangan

2. Merasa cemas hidup secara mandiri

3. Sulit membuat keputusan besar dalam hidup

4. Bergantung pada orang lain

5. Lebih memilih menjadi ibu rumah tangga

6. Memilih laki-laki dengan gambaran sosok yang kuat

7. Takut meninggalkan zona nyaman

8. Memiliki keinginan kuat untuk diperhatikan

9. Kepercayaan diri menjadi rendah

Yang Harus Kamu Lakukan Agar Terhindar dari Cinderella Complex

sumber : unsplash

1. Belajar meningkatkan kepercayaan diri

Pernah dengar kalimat “fake it until you make it”? menurut Roland Bénabou dan Jean Tirole, self-deception atau menipu diri itu bagian dari upaya meningkatkan kepercayaan diri, lho. Kamu juga bisa membiasakan diri membaca buku agar memiliki pengetahuan yang luas, fokus pada mimpi-mimpimu, dan gali hobi-hobi baru agar meningkatkan kualitas diri.

2. Mulai self-love

Self-love atau mencintai diri sendiri dimaknai dengan kamu dapat menerima dirimu dalam keadaan apapun dan tidak membanding-bandingan dirimu dengan orang lain. Dengan self-love kamu akan lebih fokus dengan apa yang kamu miliki sekarang.

3. Belajar berani mengambil keputusan dalam hidup

Jika kamu tidak belajar mengambil keputusan dalam hidup sedini mungkin, kamu akan melewatkan berbagai kesempatan baik di masa depan. Kamu akan terus beranjak dewasa, akan banyak tantangan dalam hidup, maka dari itu mulailah tegas dalam mengambil keputusan.

Kapan Saatnya Meminta Pertolongan untuk Para Pengidap Cinderella Complex?

sumber : unsplash

Memang enggak semua wanita dari tanda-tanda diatas memiliki cinderella complex. Kadang beberapa wanita justru menikmati ketika mereka merasa ‘ketergantungan’ terhadap pasangannya. Itu semua kembali lagi kepada para pasangan saat mengambil kesepakatan.

Beberapa dari pengidap juga merasa bahwa mereka baik-baik saja, jadi cukup sulit untuk menyatakan bahwa sindrom ini termasuk gangguan psikologis yang bisa “sembuh” atau tidak.

Namun, jika kamu merasa memiliki tanda-tanda diatas, memiliki ketakutan untuk hidup sendiri dan bertanggung jawab penuh atas hidupmu sendiri yang menyebabkan kamu cemas berlebihan, maka pertolongan dari seorang yang profesional solusinya. Seorang psikoterapis atau konselor yang berlisensi dapat membantu kamu mengatasi ketakutan dan meningkatkan kualitas hidup emosional kamu atau sekadar memastikan apakah kalian mengidap cinderella complex atau tidak.

Sumber:

https://www.healthgrades.com/right-care/mental-health-and-behavior/cinderella-syndrome-signs-you-have-it-and-how-to-overcome-it

https://journals.ums.ac.id/index.php/indigenous/article/view/6960/5367

https://www.halodoc.com/kesehatan/sindrom-cinderella-complex

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image