Toleransi di Columbia University: Menanti Senja Ramadhan di Negeri Paman Sam
Agama | 2023-04-06 23:27:29SERBA SERBI RAMADHAN DI SUATU DAERAH
Toleransi di Columbia University:
Menanti Senja Ramadhan di Negeri Paman Sam
Kota yang tak pernah tidur, begitulah julukan bagi sebuah kota di Amerika Serikat tempat markas Perserikatan Bangsa-Bangsa berada, New York. Selain sebagai salah satu kota terpada di Amerika Serikat, Kota New York juga dianggap sebagai simbol penjunjung kebebasan serta kota bagi para imigran. Selain itu, New York menjadi pusat keuangan terbesar di Amerika Serikat. Hal tersebut terjadi sebab banyaknya industri seperti media dan hiburan, keuangan dan jasa, manufaktur, bahkan perdagangan tumbuh dengan cepat di kota itu. Terlebih lagi, didukung banyaknya imigran yang datang ke kota tersebut, termasuk imigran muslim. Sekitar 769.000 muslim berada di kota tersebut atau sekitar 9% dari populasi kota.
Tidak hanya dari segi bisnis maupun perdagangan, New York sebagai kota yang maju serta dipenuhi oleh berbagai fasilitas yang tak terhitung banyaknya menjadi kota terbaik untuk para pelajar asing menuntut ilmu. New York memiliki lebih dari 400 perguruan tinggi, institute, yang menyediakan hampir semua program ataupun gelar, sarjana, pasca-sarjana, dll. Salah satu Unversitas terbaik di New York adalah Columbia University.
Kampus tersebut menawarkan menu berbuka puasa di Earl Hall Auditorium melalui pihak Muslim Life at Columbia. Mahasiswa bahkan diperbolehkan melakukan sholat tarawih di tempat yang sama. Menurut salah satu mahasiswa Indonesia di Columbia University, Fathia Fairuza, para dosen disana sangat toleril dengan mahasiswa beragama muslim. Mahasiswa diperbolehkan untuk berbuka puasa dan melakukan sholat maghrib meskipun kelas masih berlangsung. Tidak hanya itu, Columbia Indonesiam Society (CIS) yakni komunitas mahasiswa Indonesia di Columbia untuk pertama kalinya mengadakan kajian islam menjelang berbuka puasa pada 31 Maret 2023. Umumnya mahasiswa yang tergabung dalam Columbia Indonesiam Society adalah penerima beasiswa dari pemerintah yakni mahasiswa Master dan PhD.
Dr. Imam Shamsi Ali, seorang imam asal Indonesia di Kota New York dan Presiden Nusantara Foundation tersebut hadir sebagai pembicara. Menggapai keberkahan Ramadhan di bumi Amerika merupakan tema yang dibawakan saat menjadi pembicara di acara tersebut. Dalam acara tersebut juga dihadiri oleh beberapa mahasiswa non muslim. Di akhir acara tersebut diadakan sholat maghrib berjamaah, setelah itu berbuka bersama dengan menu khas Nusantara.
Merasakan Ramadhan di luar negeri sambil belajar merupakan pengalaman yang berbeda serta berkesan meskipun mahasiswa harus menahan rasa lapar dan dahaga di New York selama kurang lebih 18 jam. Mahasiswa muslim dapat berbuka dengan menu mancanegara serta berbagi cerita dengan muslim dari negara lain yang tentu dapat memperluas relasi sesama muslim di dunia.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6635379/mengintip-cara-berbagai-kampus-dunia-rayakan-ramadan-ramai-ramai-adakan-bukber
https://www.liputan6.com/islami/read/5251930/suasana-ramadhan-di-kampus-universitas-columbia-amerika-dosen-perbolehkan-buka-puasa-dan-jeda-sholat-magrib
https://bii.or.id/blog/mengapa-new-york-adalah-tempat-terbaik-untuk-belajar-di-luar-negeri.html
https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/al_daulah/article/download/1485/1435/
https://news.republika.co.id/berita/omj8az396/amerika-bangsa-imigran
https://ihalal.id/kajian-islam-columbia-indonesian-society-cis/
https://travel.kompas.com/read/2022/04/27/172808727/cerita-wni-berpuasa-di-new-york-as-durasi-puasa-bisa-berubah-ubah?page=all
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.