Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Rumitnya Berpuasa di Negeri China

Agama | Thursday, 06 Apr 2023, 09:29 WIB

Artikel Dewi Rina Cahyani di Tempo.co menyoroti bahwa negeri China telah mengubah Ramadan menjadi bulan yang penuh penderitaan dan menakutkan bagi masyarakat muslim di Uighur. Di saat seluruh umat Muslim di belahan dunia merayakan bulan suci Ramahan dengan penuh hikmat. Umat muslim Uighur di China dilaporkan menghadapi larangan berpuasa selama Ramadhan.

Mereka bahkan dipantau oleh pihak berwenang. Otoritas china memerintahkan muslim etnis Uighur di wilayah barat laut Xianjiang mulai dari anak-anak hingga orang dewasa untuk tidak berpuasa selama ramadhan. Lebih keji lagi jika ketahuan berpuasa, maka mereka akan di berikan sanksi berupa hukuman. Peraturan ini juga berlaku untuk para pegawai muslim yang bekerja di pemerintah, mereka dilarang berpuasa selama bulan suci ramadhan.

Sebagaimana yang kita ketahui berdasarkan data yang ada, jumlah etnis mulim uighur sendiri mencapai 12 juta orang. Hal ini menyatakan bahwa banyaknya umat beragama muslim di negeri china mengalami kesulitan dalam menjalankan rukun iman yang ketiga yaitu menjalankan ibadah puasa wajib pada bulan Ramadhan. Wilayah dengan sebutan perbatasan baru atau Xinjiang ini sudah bertahun tahun menerapkan aturan larangan menjalankan puasa selama Ramadhan. Dalam kasus ini yaitu Pembatasan agama yang diberlakukan Pemerintah China, bukankah menghalangi pemenuhan Hak suatu insan sebagai warga Negara.

Hak asasi manusia adalah suatu hak untuk hidup, merdeka, mendapatkan kebebasan berpendapat sampai kebebasan buat memiliki. Saling menghormati dan menghargai setiap orang merupakan sikap harus dimiliki setiap warga negara untuk menjaga HAM setiap individu. Selain itu, setiap negara juga wajib untuk memberikan perlindungan dan menjaga hak asasi manusia setiap warganya. Namun sepertinya, dalam pemenuhan Hak Asasi Manusia ditiap insan tidak berlaku di Negara China, China hanya mementingkan kepentingan pemerintah tanpa memikirkan pemenuhan hak umat muslim yang berada disana. Bisa dibayangkan jika peraturan ini tidak segera ditiadakan, maka akan berdampak hilangnya hikmat bulan suci Ramadhan bagi umat muslim yang berada disana.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image