Menilik Keseruan Ramadhan di Kota Sunrise of Java
Kuliner | 2023-04-06 08:04:35Ramadhan adalah bulan yang sangat spesial bagi umat muslim di seluruh dunia, termasuk di Kota Banyuwangi. Di kota yang terletak di ujung timur Pulau Jawa ini, terdapat sejumlah event yang diselenggarakan oleh pemerintah setempat selama ramadhan untuk memeriahkan bulan suci ini.
“Banyuwangi Ramadhan Street Food” merupakan salah satu event kuliner berupa pasar takjil yang difasilitasi oleh pemerintah agar pedagang dapat menuai berkah pada momentum bulan puasa ini.
Terdapat 3 titik pasar takjil yang berada di Setro Penganten, Jalan Letjen Sutoyo, dan di Banyuwangi Creative Space. Aneka menu takjil yang dihadirkan berupa makanan, minuman, hingga camilan. Setiap harinya, ratusan warga datang ke lokasi pasar takjil untuk berburu takjil sesuai kesukaan masing-masing.
Produk makanan dan minuman yang ditawarkan memiliki ciri khas daerah, mulai dari makanan berat seperti sego cawuk, sego tempong, sayur lodeh dan lain-lain. Untuk camilan seperti kucur, jenang, dan kue tradisional. Minuman berupa es dawet, kopyor, es buah, dan sebagainya. Untuk harganya pun sangat murah, berkisar Rp. 5000 hingga Rp. 30.000.
Para pedagang mengatakan bahwa omzet yang didapatkan bisa mencapai Rp. 1.500.000 per hari. Pasar takjil buka dari siang menjelang sore hingga malam hari. Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, pasar takjil mengalami puncak ramai pengunjung ketika awal dan akhir ramadhan.
Tidak hanya itu, pemerintah juga mengimbau kepada seluruh pedagang agar tetap memastikan produknya bersih, sehat, dan tentunya halal. Untuk para pengunjung juga diperingatkan agar tetap menjaga ketertiban dan kebersihan lingkungan.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengatakan bahwa pasar takjil merupakan upaya untuk melestarikan produk kuliner lokal disamping pengembangan pertumbuhan ekonomi. Pemerintah juga melarang pedagang luar daerah yang ingin berjualan di Banyuwnagi Ramadhan Street Food. Event besar ini dilaksanakan hanya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan produk daerah Banyuwangi.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.