Suka Ongiri? Wajib Simak Pembahasannya Berikut Ini !!
Kuliner | 2023-04-05 09:10:04Asal Usul Onigiri
Onigiri berasal dari Jepang dan memiliki sejarah yang panjang. Menurut catatan sejarah, onigiri sudah ada sejak zaman Kofun pada abad ke-3 hingga abad ke-6. Pada masa itu, onigiri disebut sebagai tonjiki dan dibuat dari nasi yang dicampur dengan ikan asin atau daging, lalu dibungkus dengan daun bambu.
Pada masa Edo (1603-1867), onigiri menjadi lebih populer dan mulai dibuat dengan berbagai macam bahan tambahan. Selama masa itu, onigiri menjadi makanan yang sangat dikenal dan populer di kalangan masyarakat Jepang.
Hingga saat ini, onigiri masih menjadi salah satu makanan tradisional Jepang yang banyak disukai oleh orang Jepang maupun turis yang berkunjung ke Jepang. Onigiri juga telah menjadi makanan ringan yang populer di seluruh dunia dan tersedia di toko makanan Jepang atau supermarket internasional.
Penjelasan Tentang Ongiri
Onigiri adalah makanan tradisional Jepang yang terdiri dari bola atau segitiga nasi yang dicampur dengan bahan-bahan seperti ikan, rumput laut, atau daging yang dimasak, lalu dibungkus dengan daun nori atau bahan lain yang dapat dimakan. Onigiri sering disajikan sebagai makanan ringan atau makanan siap saji yang praktis untuk dibawa saat bepergian.
Untuk membuat onigiri, nasi yang sudah dimasak dicampur dengan bahan tambahan dan dibentuk menjadi bola atau segitiga. Beberapa bahan tambahan yang sering digunakan di antaranya adalah ikan asin, tuna, salmon, daging ayam, atau sayuran seperti sayur asin atau plum kering. Setelah dibentuk, onigiri biasanya dibungkus dengan daun nori untuk memberikan rasa yang lebih gurih.
Onigiri sangat populer di Jepang dan dapat ditemukan di toko makanan ringan, kafe, atau gerai makanan di seluruh negeri. Onigiri juga sering dijadikan bekal untuk piknik atau dibawa saat bepergian karena dapat bertahan cukup lama. Selain itu, onigiri juga merupakan makanan yang relatif murah dan mudah dibuat di rumah dengan bahan-bahan yang tersedia di pasar lokal.
Ada beberapa keunggulan onigiri, di antaranya:
- Mudah Dibawa dan Disimpan: Onigiri adalah makanan siap saji yang praktis dibawa saat bepergian atau dimakan di tempat kerja. Onigiri juga dapat disimpan dalam waktu yang lama, sehingga bisa dijadikan stok makanan darurat.
- Sehat: Onigiri mengandung karbohidrat dari nasi, protein dari bahan tambahan seperti ikan atau daging, dan serat dari sayuran. Onigiri juga dapat dimodifikasi sesuai dengan selera dan kebutuhan gizi pribadi.
- Beragam Varian Rasa: Onigiri dapat diisi dengan berbagai macam bahan, mulai dari ikan, daging, sayuran, telur, bahkan buah-buahan, sehingga memberikan beragam pilihan rasa dan variasi.
- Mudah Dibuat: Onigiri relatif mudah dibuat di rumah dengan bahan-bahan yang mudah didapatkan di pasar lokal.
- Ekonomis: Onigiri merupakan makanan yang relatif murah dan terjangkau, sehingga dapat menjadi alternatif makanan siap saji yang ekonomis dan praktis.
Resep Membuat Onigiri
Berikut ini adalah resep dasar untuk membuat onigiri:
Bahan:
- 2 cup nasi Jepang (sushi rice)
- 2 1/2 cup air
- 1/2 sdt garam
- Filling (pilihan): ikan asin, tuna, salmon, daging ayam, sayuran, dll.
- Daun nori secukupnya, dipotong menjadi strip
Cara Membuat:
- Cuci beras sampai airnya bening, kemudian tiriskan selama 30 menit.
- Masak beras dengan air dalam panci yang ditutup rapat dengan api kecil selama 20-25 menit.
- Setelah matang, diamkan selama 10 menit lalu tambahkan garam dan aduk rata.
- Siapkan bahan filling yang telah dipilih dan dipotong kecil-kecil sesuai selera.
- Basahi tangan dengan air, ambil sedikit nasi, lalu ratakan di telapak tangan.
- Letakkan filling di tengah nasi, lalu bentuk nasi menjadi segitiga atau bulat.
- Bungkus onigiri dengan daun nori.
- Ulangi langkah 5-7 sampai nasi habis.
- Onigiri siap disajikan sebagai makanan siap saji atau sebagai bekal.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.