Imam Hambali dan Istighfar
Alkisah | 2023-04-05 04:52:45Imam Ahmad bin Hambal dikenal dengan sebutan imam Hambali salah satu imam madzab besar lebih dikenal dengan mahzab Hambali. Beliau dikenal sebagai guru yang arif dan bijaksana, hafal Alquran ketika umur 15 tahun Serta penghafal hadist dan tidak dipungkiri juga ahli fiqih serta ilmu ilmu lainnya.
Kepawaiannya dalam bidang ilmu agama menjadikan nama imam hambal terkenal seantero dunia, wabil khusus dunia Islam, tidak dipungkiri juga para pengagum beliau sampai di pelosok-pelosok negeri belahan dunia.
Pada suatu ketika entah apa yang terlintas dalam benak beliau, beliau keluar kota entah ada dorongan apa akhirnya beliau keluar kota nan jauh dari tempat tinggalnya, sesampainya beliau di kota yang terbesit dalam pikiran dan hatinya sang imam berlabuh disebuah masjid ketika itu bertepatan waktu isya sang imampun ikut sholat isya berjamaah di masjid tersebut. Setelah sholat isya berjamaah selesai imam Hambali di pelataran masjid sambil rebahan, tanpa disadari penjaga masjid menegur karena tidak tau itu imam Hambali dengan nada agak keras wahai orang tua dilarang tidur di masjid silahkan pergi dan keluar masjid.
Seakan kurang menghiraukan karena bingung imam hambal bangkit tetapi duduk kembali, karena ucapannya tidak dihiraukan penjaga masjid mendatangi imam Hambali sambil memegang tangan sang imam dan menuntun keluar masjid. Diseberang jalan penjual roti melihat kejadian tersebut mendatangi penjaga masjid dan sang imam dan bertanya ada apa, penjaga masjid mengutarakan ini orang tua akan tidur di masjid sedangkan peraturan tidak memperbolehkan untuk tidur dimasjid.
Tanpa pertimbangan apapun penjual roti menawarkan kepada sang imam, wahai orang tua maukah engkau istirahat dirumahku meskipun sempit, dengan tenang sang imam menjawab terima kasih wahai saudara, akhirnya penjual roti tersebut mengajak sang imam menuju rumahnya di seberang jalan.
Masuklah sang imam kerumah tersebut diikuti penjual roti, penjual roti menyiapkan minuman dan potongan roti kepada sang imam, sambil mempersilahkan untuk menikmati mohon ijin untuk membuat adonan, imam Hambalipun mempersilahkan.
Penjual roti mulai bekerja rutinnya membuat adonan roti dalam memperhatikan penjual roti membuat adonan imam Hambali takjub dan terheran-heran karena meskipun sambil membuat adonan penjual roti tiada henti-hentinya melantunkan istiqfar berulang-ulang. Kata santun keluar dari imam Hambali wahai saudaraku sudah berapa lamakah engkau selalu beristiqfar dan apa yang kau dapat.
Penjual roti langsung menjawab Alhamdulillah sudah lama dan Alhamdulillah juga dengan istiqfar apapun yang saya minta dikabulkan oleh Allah, tinggal satu yang belum Allah perkenankan yaitu keinginanku bertemu imam Hambali, spontan imam Hambali bangkit dari duduknya subhanallah sambil memeluk penjual roti tersebut karena istiqfarmu Allah menuntunku sampai ke rumahmu akulah Ahmad bin Hambal saudaraku.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.