Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Namira Arianna

Apakah Orang yang Pemalu Selalu Berarti Introver?

Eduaksi | Tuesday, 21 Dec 2021, 09:18 WIB
Sumber CANVA

Bagi orang yang gemar membaca buku di pojok ruangan, memiliki teman yang cenderung sedikit, atau irit berbicara pasti tidak asing dengan kalimat, "Kamu itu orangnya introvert banget ya". Sebaliknya, orang yang ceria, memiliki banyak teman, dan banyak berbicara pasti seringkali mendapat julukan sebagai "si ekstrover". Sebenarnya ada satu jenis kepribadian lagi, yaitu ambiver. Akan tetapi, istilah itu masih kurang populer di kalangan masyarakat. Yuk, kita berkenalan dengan ketiga jenis kepribadian ini.

Sebenarnya apasih introvert, ekstrover, dan ambiver itu?

Introvert, ekstrover, dan ambiver adalah istilah psikologi yang merujuk pada jenis kepribadian yang dimiliki oleh seseorang. Kepribadian ini berpengaruh terhadap cara berpikir, bersikap, dan berinteraksi seorang individu di masyarakat.

Apa itu Introvert?

Introvert adalah sikap seseorang yang memiliki kecenderungan untuk berorientasi secara subyektif pada mental dalam melakukan kegiatannya sehari-hari.

Seseorang introvert biasanya sangat senang untuk melakukan aktivitas sendirian. Kegiatan tersebut seperti menulis, membaca, mengoperasikan komputer, menonton film, memancing, dan lain sebagainya. Mereka cenderung tidak suka untuk melakukan hal-hal baru yang tidak ada dalam zona nyamannya.

Banyak loh, seniman, komposer lagu, penulis buku, atau peneliti yang memiliki kepribadian introvert. Mereka lebih menikmati waktu yang mereka jalani sendirian. Karena menurut mereka, sendirian adalah hal yang menyenangkan.

Seorang introvert biasanya juga memiliki kemampuan yang sangat baik saat melakukan dan menganalisa hal-hal yang rumit. Mereka lebih mudah untuk berkonsentrasi saat memecahkan masalah.

Apa Itu Ekstrover?

Seseorang ekstrover menyukai lingkungan yang ramai dan interaktif. Mereka cukup antusias dalam melakukan dan mempelajari hal-hal baru. Mereka juga senang bergaul dengan orang lain. Bagi seorang ekstrover kegiatan seperti, aktivitas sosial, berinteraksi dengan orang lain, bertukar informasi dengan orang banyak adalah hal yang menyenangkan. Sebaliknya, kesendirian bagi mereka adalah sesuatu yang membosankan.

Orang yang memiliki kepribadian ekstrover biasanya lebih mudah dalam menyesuaikan diri dan melakukan bekerja sama dengan baik dalam sebuah organisasi atau komunitas.

Apa Itu Ambiver?

Ambiver adalah kepribadian yang istimewa, seorang ambiver dapat menjadi seorang introvert dan juga menjadi seorang ekstrover. Seorang ambiver biasanya cenderung mendominasi dari kelemahan introvert dan ekstrover. Seiring bertambahnya usia, seorang ambiver akan dapat mengendalikan potensi dan kelebihan yang ada pada diri mereka.

Sesungguhnya dalam setiap diri individu selalu terdapat sisi introvert, ekstrover, dan ambiver. Yang membedakan adalah sisi mana yang lebih dominan dan terlihat dalam dari individu tersebut. Menurutmu kepribadianmu introvert, ektrover, atau ambiver? Mari kita lihat ciri-cirinya.

Sumber CANVA

Ciri-Ciri Orang dengan Kepribadian Introvert

Apabila kamu adalah orang yang cenderung pendiam dan lebih suka menyendiri serta seringkali merasa kelelahan jika terlalu lama berada ditengah kerumunan, kemungkinan kamu adalah seorang introvert. Ciri seorang introvert yang lain adalah kamu lebih banyak berpikir sebelum melakukan sesuatu, seorang introver biasanya dapat menjadi pendengar yang baik karena mereka lebih suka mendengarkan daripada berbicara, dan mereka lebih suka mengamati keadaan sekitar di bandingkan berinteraksi dengan orang lain. Maka dari itu, seorang introvert lebih suka bekerja sendirian.

Ada gak sih kaitan antara sifat pemalu dengan kepribadian introvert? Tentu saja tidak. Introvert dan pemalu adalah dua hal yang berbeda. Walaupun introvert lebih suka melakukan kegiatan sendirian atau lebih suka ketenangan. Tetapi, hal tersebut tidak menghalangi seorang introvert untuk melakukan interaksi sosial dengan orang lain.

Sedangkan, orang yang memiliki sikap pemalu akan merasa berat atau segan untuk melakukan interaksi sosial dengan orang lain. Terutama dengan orang-orang yang tidak mereka kenal sebelumnya. Walaupun tidak dapat dipungkiri, banyak orang introvert yang juga memiliki sikap pemalu.

Ciri-Ciri Orang dengan Kepribadian Ekstrover

Seorang ekstrover biasanya lebih mudah beradaptasi di tengah keramaian. Mereka adalah orang-orang yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi, penuh semangat, mudah bergaul, dan senang berkumpul dengan banyak orang. Seorang ekstrover memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi yang membuatnya seringkali menjadi pusat perhatian. Mereka merupakan partner yang baik jika bekerja dalam kelompok. Walaupun begitu seorang ekstrover juga merupakan pribadi yang ceroboh, karena mereka cenderung melakukan sesuatu secara spontan.

Ciri-Ciri Orang dengan Kepribadian Ambiver

Orang yang memiliki kepribadian ambiver adalah campuran dari seorang ekstrover dan introvert. Mereka menyukai suasana ramai, tetapi mereka juga cepat merasa lelah jika terlalu lama berada dalam keramaian. Dan jika mereka terlalu lama menyendiri mereka cenderung merasa kesepian.

Seorang ambiver mudah beradaptasi dengan segala lingkungan karena kepribadiannya akan berubah tergantung dengan siapa seorang ambiver berkomunikasi.

Berbeda dengan introvert yang menyukai pembicaraan berbobot dan ekstrover yang menyukai obrolan dengan topik ringan, orang dengan kepribadian ambiver bisa ikut serta dalam pembahasan topik apapun.

Selain ciri-ciri yang telah disebutkan di atas, masih banyak lagi ciri-ciri dari seorang introvert, ekstrover, dan ambiver. Ciri yang disebutkan di atas juga tidak selalu mengambarkan kepribadian seseorang. Bisa saja orang yang memiliki ciri-ciri seorang introvert ternyata adalah seorang ekstrover, begitupun sebaliknya.

Hal tersebut disebabkan karena yang membedakan seorang introvert, ekstrover, dan ambiver adalah cara mereka mengembalikan atau memulihkan tenaga dan perasaannya.

Setelah melakukan aktivitas seharian biasanya orang ekstrover akan mengembalikan tenaga dan melepas kepenatannya dengan berinteraksi dengan orang lain. Misalnya dengan pergi ke pusat perbelanjaan, datang ke pesta, dan lain sebagainya. Sebaliknya, seorang introvert setelah seharian melakukan aktivitas akan memulihkan dirinya dengan menyendiri. Misalnya dengan merenung, membaca buku, atau menonton film sendirian di ruangannya. Namun, hal ini bukan berarti seorang introvert tidak bisa berada di keramaian dan seorang ekstrover tidak memerlukan waktu sendirian.

Orang dengan kepribadian ektrover, introvert, dan ambiver memiliki kegiatan yang berbeda dalam memulihkan tenaga dan pikiran mereka. Berikut ini akan dijelaskan kegiatan yang cocok dilakukan bagi setiap kepribadian.

Sumber : CANVA

Bagaimana Seorang Introvert Memulihkan Tenaganya?

Mereka biasanya pergi ke tempat umum yang tidak terlalu ramai, seperti perpustakaan atau toko buku. Mereka juga bisa tetap dirumah dengan bersantai sambil mendekorasi kamar, menata kebun, menulis catatan harian atau jurnal, menonton film, melukis, memasak, dan lain sebagainya.

Bagaimana Seorang Ekstrover Memulihkan Tenaganya?

Karena kebanyakan ekstrover gemar berinteraksi dengan orang lain, setelah melalui penatnya bekerja seharian mereka akan pergi menemui teman atau kerabat ataupun pergi ke pusat perbelanjaan.

Untuk kepribadian ambiver, semua kegiatan dapat dilakukan sesuai dengan situasi dan kondisi orang yang bersangkutan.

Kepribadian memiliki kekuatan untuk mengangkat, kekuatan untuk menindas, kekuatan untuk mengutuk, dan kekuatan untuk memberkati.

- Paul Harris -

Akhir kata, tidak ada jenis kepribadian yang paling baik di antara seorang introvert, ekstrover, ataupun ambiver. Masing-masing kepribadian memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Jika kamu merasa masih kebingungan menentukan kepribadianmu dan hal tersebut mengganggu kehidupanmu dan kesulitan mengontrol diri dan emosimu, kamu dapat berkonsultasi pada psikolog yang ahli dalam bidangnya.

Sumber : kemdikbud.go.id

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image