Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rafli Resmana

Muhammad Al Fatih, Sejarah di Balik Nama, Alasan dan Strategi Penaklukan Konstantinopel

Sejarah | Sunday, 26 Mar 2023, 02:42 WIB

Membahas tentang pahlawan umat islam, pasti kita akan ingat dengan nama Muhammad Al Fatih, yaitu sang penakluk konstantinopel yang lahir pada 30 Maret 1432 M. Seorang anak muda usia 20 tahun atau seperempat abad mampu merebut konstantinopel dari tangan bangsa romawi. Bangsa Romawi yang dikenal dengan kekuatan Militer dan startegi perangnya.

Al Fatih artinya sang penakluk, merupakan gelar yang ia terima pada tahun 1453 M. Gelar tersebut ia terima ketika berhasil menaklukan benteng terkuat di dunia.

Nama aselinya adalah Mehmed bin Murad. Ia lahir di edirne, Turki dan anak ketiga dari pasangan sultan murad II (Pemimpin turki usmani) dan istri keempatnya Huma Hatun.

Konstantinopel, atau yang dikenal dengan istanbul sekarang merupakan benteng terrkuat pada masa itu. Kota yang sudah berdiri sejak 330 tahun dan menjadi pusat kristen ortodoks.

Latar belakang yang membuat alfatih ingin merebut kota suci itu berasal dari sebuah hadis nabi yang artinya :

“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” (HR. Ahmad bin Hanbal Al Musnad).

Sejak usia 12 tahun Al Fatih sudah mengetahui hadis tersebut dan berambisi untuk merebut kota suci tersebut dan menjadi pemimpin umat islam yang dinubuatkan hadis itu. Hingga akhirnya ia berhasil merebut pusat kristen ortodoks jatuh ditangan umat islam.

Untuk mewujudkan cita cita nya, startegi Muhammad Alfatih yaitu dengan memperkuat armada militer dan menyeleksi pasukan tentaranya dengan cermat. Pasukan yang dipilih merupakan anak-anak yang memiliki kualitas. Mereka adalah anak-anak tercerdas, rajin ibadahnya dan kuat fisiknya. Dibimbing sejak dini dibekali ilmu pengetahuan, agama dan serta militer.

Setelah memiliki pasukan terbaiknya, Muhammad Alfatih menyusun startegi perang. Mengerahkan 100.000 tentara, pasukan artileri, dan 320 kapal mengepung konstantinopel, baik darat ataupun laut.

Tidak mudah bagi Muhammad Al Fatih melakukan peperangan yang dahsyat melawan pasukan perang romawi. Kegagalan demi kegagalan pun terjadi melawan pasukan tentara Romawi.

Setelah peperangan selama 50 hari, akhirnya benteng konstantinopel berhasil hancur. Alhasil konstantinopel jatuh ke tangan Muhammad Al Fatih Pada 29 Mei 1453 M.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image