Serasehan, Strategi Pembenahan Sepak Bola Indonesia
Olahraga | 2023-03-20 13:18:04Erick Thohir menunjukkan komitmennya untuk terus berupaya menjembatani antar seluruh elemen & stakeholder sepak bola Indonesia. Tujuannya untuk membangun kuatnya komitmen bersama dan dialog untuk melahirkan produk solusi yang lebih komprehensif untuk sepak bola Indonesia.
Sejak awal Erick Thohir sudah menegaskan bahwa yang terpenting bukan sekedar visi-misi pemimpin, tetapi visi-misi bersama komunitas bola. Ini dapat dibaca bahwa Erick Thohir ingin menggandeng semua pihak untuk mengidentifikasi semua permasalahan yang ada di sepak bola Indonesia. Dalam upaya ini, Erick melakukan beberapa langkah.
Strategi Serasehan, Wujudkan Visi-Misi Komunitas Bola
Salah satunya adalah serasehan. Mengapa Erick Thohir memilih strategi ini? Pertama, serasehan dipandang sebagai strategi paling masuk akal dan efektif untuk memahami seluruh detail persoalan. Identifikasi yang jelas dan detail atas persoalan dapat membantu perumusan formula solusi baik jangka pendek maupun jangka panjang agar dapat berjalan dengan baik.
Di dalam serasehan pun, tidak dilakukan sekali selesai. Serasehan dibuat secara bertahap. Topik-topik yang dibicarakan juga dibuat secara spesifik. Supaya persoalan yang dibicarakan jauh lebih mendalam dan tajam. Pada serasehan pertama, Erick membicarakan soal kompetisi liga 1 dan liga 2. Seluruh hal ihwal terkait dengan kompetisi liga 1 dan liga 2 dikupas tuntas.
Pada serasehan kedua (19/03), Erick berjumpa dengan para asprov. Persoalan yang menjadi bahasan secara mendalam di antaranya pembinaan sepak bola di usia dini. Erick ingin pembinaan sepak bola di usia bahkan hingga usia 9 (sembilan) tahun. Sebab bagi Erick, pembinaan pada usia sangat dini itulah sebagai salah satu langkah untuk penguatan talenta sepak bola Indonesia.
Penguatan Solusi PSSI dan Harapan Publik
Serasehan PSSI dengan mengumpulkan para asprov ini bisa dibaca bahwa PSSI ingin menggali persoalan sepak bola di tiap daerah. Asprov ini bertanggung jawab untuk memajukan sepak bola di tiap daerahnya. Di situlah, secara umum fungsi dari keberadaan para aspro. Mereka harus bisa menjembatani antara PSSI (pusat) dengan persoalan sepak bola di tiap daerah. Sehingga di sini terjalin dialog untuk memahami semua persoalan sepak bola.
Sejauh ini, PSSI seakan kurang maksimal di dalam membentuk jejaring dialog antara persoalan sepak bola di tingkat akar rumput dengan formulasi solusi yang ditawarkan oleh PSSI. Bahkan seringkali solusi itu kurang tepat sasaran dengan kebutuhan dan tuntutan sepak bola di tingkat akar rumput. Selama tak terjalin upaya dialog bersama antara PSSI dan sepak bola akar rumput melalui jembatan asprov, maka sangat susah untuk melakukan pembenahan total sepak bola nasional. Sehingga susah berharap sepak bola bisa maju.
Berkaca pada masalah ini, maka serasehan dengan asprov ini ditujukan untuk menjawab kebutuhan penguatan keterkaitan antara harapan dan tuntutan sepak bola di tingkat akar rumput dengan solusi yang ditawarkan oleh PSSI.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.