Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Eka Fitriani Larasati

Tips Puasa Ramadhan Aman Bagi Penderita Gerd

Agama | Sunday, 19 Mar 2023, 02:08 WIB
Tips Puasa Ramadhan Aman Bagi Penderita Gerd, ilustrasi dokumen peribadi

Penderita gerd umumnya memiliki gejala seperti mual, perut begah, terus bersendawa, seperti masuk angin kadang disertai diare, batuk, sakit tenggorokan, nyeri dada dan terasa panas di tenggorokan serta sulit menelan.

Berdasarkan penelitian, pada tahun 2020 terdapat 1,8-2,1 juta dari jumlah penduduk Indonesia mengalami Gerd dengan angka kejadian mencapai 30.154 (4,9%) kasus. Angka yang cukup besar yang mengindikasikan bahwa Gerd termasuk penyakit yang kronis diderita oleh umumnya orang Indonesia, termasuk suami saya.

Ya! Suami saya salah satu dari 2,1 juta orang Indonesia yang menderita Gerd. Suami sudah mengalami Gerd sejak tahun 2021 ketika pandemi pertama kali muncul di Indonesia. Saya rasa selain stress, perubahan pola makan dan gaya hidup yang berubah telah menyebabkan munculnya Gerd yang dialami suami saya.

 

Awalnya saya denial karena saya kira suami hanya menderita penyakit asam lambung biasa atau Maag. Tapi setelah saya searching di internet cepat dan membandingkan hasil penemuan saya terkait gejalanya, saya yakin kalau suami saya menderita Gerd. Hasil self diagnosis saya didukung dengan hasil konsultasi ke dokter.

Akhirnya suami saya mulai berobat secara berkala dan merubah pola makan serta berusaha mengurangi tingkat stress. Alhamdulillah frekuensi Gerd yang kambuh berkurang. Namun permasalahan baru muncul, puasa ramadhan sebentar lagi nih. Aman gak ya penderita Gerd untuk menjalankan ibadah puasa?

Bolehkah Penderita GERD Berpuasa? 

Alhamdulillah sebentar lagi bulan suci Ramadhan tiba. Sebagai umat muslim, saya dan suami tentu menyambut dengan gembira kedatangan bulan suci Ramadhan sebentar lagi. Berbagai persiapan pun disiapkan seperti bergabung dengan pengajian online, memilih badan amil zakat online, menyiapkan daftar menu berbuka dan sahur hingga menjaga kesehatan saya terlebih suami yang menderita Gerd.

Umumnya penderita Gerd tidak boleh berada pada kondisi dimana lambung kosong dalam jangka waktu cukup lama, namun bukan berarti tidak dapat menjalankan ibadah puasa.

Sebuah penelitian terkait hal ini yang saya temukan di hasil pencarian peramban berkat internet cepat indiHome, penelitian Acta Medica Indonesiana – The Indonesian Journal of Internal Medicine pada 2016 menyatakan bahwa penderita Gerd yang berpuasa merasakan berkurangnya frekuensi Gerd yang kambuh dibandingkan mereka yang tidak berpuasa.

Hasil penelitian tersebut senada dengan apa yang suami saya rasakan pada ibadah puasa Ramadhan tahun lalu dimana puasa justru mampu mengurangi frekuensi kambuh Gerd-nya. Setelah saya analisa, hal ini dapat terjadi dikarenakan adanya perubahan pola makan yang menjadi lebih teratur disertai porsi makan yang tepat tidak berlebih.

Penyebab berkurangnya frekuensi kambuh Gerd selama menjalankan ibadah puasa yang dirasakan suami saya disebabkan juga oleh berkurangnya kadar stress selama ramadhan. Hal ini dikarenakan selama menjalani ibadah puasa, suami dapat mengelola emosi mengingat sedang ibadah puasa sehingga jiwa menjadi lebih tenang.

Meski demikian, ada juga penelitian yang mengungkapkan bahwa puasa memicu Gerd menjadi lebih kronis. Hasil pencarian peramban melalui Internet cepat yang membantu saya menemukan hal ini menyatakan bahwa, penderita Gerd yang menjalani puasa Ramadan mengalami peningkatan asam lambung dan sekresi pepsin dan mengalami berbagai keluhan, seperti dispepsia. Hasil suti yang dilakukan oleh Seifi et al tersebut menyarankan agar penderita Gerd sebaiknya mendapatkan obat-obatan sebelum memulai puasa.

Tips Puasa Ramadhan Bagi Penderita Gerd

Dengan demikian, untuk menjaga kemungkinan terjadinya kambuh Gerd selama menjalan ibadah puasa, penderita Gerd dapat mengikuti beberapa tips berikut ini agar dapat menjalankan ibadah puasa dengan aman.

 

  1. Tidak Melewatkan Sahur
  2. Lakukan Olahraga Ringan
  3. Tidak Makan Berlebih Saat Buka Puasa
  4. Hindari mengkonsumsi makanan yang memicu munculnya Gerd
  5. Konsumsi cairan sesuai anjuran kesehatan
  6. Kelola Stress dengan memperbanyak ibadah ramadhan

Sangat penting bagi penderita Gerd untuk tidak melewatkan sahur dan tidak tidur setelahnya. Tidur setelah makan tentu akan memicu kenaikan asam lambung. Tetap lakukan olahraga ringan untuk menjaga tubuh tetap fit serta hindari makan berlebih saat berbuka karena akan menyebabkan perut menjadi begah.

Kelola Stres Selama Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan

Stres merupakan salah satu penyebab yang memicu munculnya keluhan Gerd. Hasil penelitian yang saya temukan melalui internet cepat indiHome yang dilakukan Harvard Medical School menyatakan bahwa stres emosional dapat meningkatkan produksi asam lambung dan memperburuk GERD. Stres mengakibatkan terjadinya penurunan fungsi otot sfingter esofagus bagian bawah sebagai penghubung antara lambung dan kerongkongan.

Untuk itu, anda yang menderita Gerd disarankan untuk mengelola emosi terlebih stress terutama selama menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Anda dapat mengalihkan emosi dan perhatian anda dengan mengikuti berbagai kegiatan positif seperti mengikuti kajian keagamaan di masjid atau memanfaatkan paket internet cepat dari Telkom Indonesia agar ibadah puasa anda aman.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image