Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Supadilah

Beberapa Manfaat Ikut Kepanitiaan Sebuah Acara

Eduaksi | Saturday, 18 Mar 2023, 06:04 WIB
Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Wilayah Kab Lebak Asep Ubaidillah bersama kepala sekolah dan panitia (dokumentasi humas)

Jadi panitia acara itu emang capek. Menguras tenaga, waktu, dan pikiran. Melakukan rapat berkali-kali. Bisa pagi, siang atau bahkan malam. Belum lagi ditambah rapat online juga offline. Wah, benar-benar capek.
Tapi ada yang aneh karena banyak orang yang senang jadi panitia. Apa alasannya?
Ternyata banyak manfaat ikut panitia dalam kegiatan
Mendapat Pengalaman
Ada yang bilang pengalaman adalah guru yang berharga. Jangan ikut jadi kepanitiaan dalam sebuah acara kamu bakal mendapatbanyak pengalaman. Mulai dari manajemen waktu, mengatur perasaan eaaaa....
Maksudnya, saat kerja sering berinteraksi dengan teman-teman yang beda pikiran dan prinsip. Bisa beda pendapat juga pendapatan. Nah, saat itulah kita belajar saling menghargai.
Perselisihan bisa saja terjadi. Tapi selama kita ingat tujuan utama yaitu sukses acara, kita harus bisa menurunkan ego masing-masing.
Belajar administrasi
Ketika mengangkat sebuah acara kita akan membuat surat undangan, surat izin, piagam penghargaan dan lainnya.
Untuk membuat itu semua ada ketentuannya lho jadi tidak sembarangan membuat.
Pengalaman membuat surat menurut ini bakal kamu dapatkan jika kamu ikut dalam sebuah kepanitiaan terutama di bagian kesekretariatan. Luar biasaaa. Seneng sekali kemarin sekolah mengadakan kegiatan keren. Ya, sekolahku, SMA Terpadu Al-Qudwah mengadakan kegiatan Gelar Karya dan SMATA Festival 2023. Kegiatan diadakan pada 15 dan 16 Maret 2023.
Kegiatan ini berlangsung meriah dengan lomba-lomba tingkat SMP/MTs se-provinsi Banten. Tema kegiatan ini adalah Young Creative Idea, Asah Potensi Paska Pandemi.
Pas pembukaannya, hadir pengurus yayasan. Ada ketua Yayasan Islam Qudwatul Ummah Lebak, H. Nurjaya,M.Pd, Bidang Pendidikan, KH. Samson Rahman, kepala SMA Terpadu Al-Qudwah Iwan Supriana, dan beberapa kepala sekolah lembaga di yayasan Islam Qudwatul Ummah.
Ajang Siswa Melatih Diri Dalam Berorganisasi
Oh iya. Acara kemarin jadi kesempatan siswa sekolah kami untuk melatih diri dalam berorganisasi. Juga latihan dalam menggelar acara.
Makanya banyak kegiatan yang dipegang sama mereka. Mulai dari MC, official, jaga stand, perlengkapan, dokumentasi, dan lainnya.
Pas banget seperti kata Kepala SMA Terpadu Al-Qudwah Iwan Supriana mengatakan ajang gelar karya bermanfaat untuk siswa untuk mengasah kreativitas.
"Mereka membuat produk yang harus berbeda dari produk asli. Minimal ada modifikasi dari yang sudah ada. Anak-anak belajar juga perlu kegiatan kompetisi ini setelah beberapa tahun mengalami pandemi agar muncul potensi dan prestasinya," katanya.
Macam-Macam Lomba di SMATA Fest'23
Ada sebelas lomba yang diadakan yaitu lomba basket, futsal, senam, olimpiade MTK, olimpiade IPA, olimpiade IPA, Solo vokal, Speech contest, MHQ, melukis, dan Tiktok.
Nggak semuanya diadakan sejak hari pertama. Lomba yang butuh waktu banyak itu yang diadakan sejak hari pertama. Misalnya futsal, solo Vokal, dan basket. Dua cabang ini, futsal dan basket, yang paling rame.
Momen Gelar Karya P5 Kelas X
Pada kegiatan gelar karya, siswa SMA Terpadu Al-Qudwah terutama kelas X memamerkan hasil produk berupa eco enzym, produk kewirausahaan, dan kearifan lokal.
Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Wilayah Kab Lebak Asep Ubaidillah turut menghadiri gelar karya ini.
Pak KCD sih nggak ikut pembukaan sebab berbarengan dengan kegiatan lain. Tapi tetap beliau sempat hadir, lho. Bahkan beliau juga menandatangani sertifikat lomba.
Kepala KCD mengapresiasi karya siswa seperti berbagai produk makanan tradisional juga seperti jojorong, jipang, pasung, opak, tumpeng, batik, dan lainnya.
Acara itu emang bikin capek. Jadi nguras tenaga, waktu, dan pikiran. Tapi seneng. Sebab banyak pengalaman. Mulai dari manajemen waktu, mengatur perasaan eaaaa....
Maksudnya, saat kerja sering berinteraksi dengan teman-teman yang beda pikiran dan prinsip. Bisa beda pendapat juga pendapatan. Nah, saat itulah kita belajar saling menghargai.
Perselisihan bisa saja terjadi. Tapi selama kita ingat tujuan utama yaitu sukses acara, kita harus bisa menurunkan ego masing-masing.
Betul?
Nah, itu sedikit ceritaku tentang kegiatan sekolah kemarin. Kalau kamu punya cerita juga yuk saling berbagi baik di kolom komentar atau tulis di blog kalian.


Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image