Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Nada Kurnia Shoifi

Sejarah Singkat Aksara Jawa

Sejarah | Friday, 17 Mar 2023, 19:42 WIB

Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman budaya. Salah satu kekayaan budaya Indonesia adalah aksara Jawa. Aksara Jawa merupakan salah satu aksara tradisional yang masih digunakan di Indonesia, terutama di wilayah Jawa.

Sejarah aksara Jawa dapat ditelusuri kembali ke zaman Kerajaan Mataram Kuno. Pada waktu itu, masyarakat Jawa menggunakan aksara Pallawa yang berasal dari India untuk menulis bahasa Jawa. Namun, seiring berjalannya waktu, aksara Pallawa mulai digantikan oleh aksara Kawi. Aksara Kawi pada awalnya digunakan untuk menulis bahasa Sanskerta, namun kemudian diadaptasi untuk menulis bahasa Jawa.

Aksara Jawa adalah sistem tulisan yang digunakan oleh masyarakat Jawa sejak berabad-abad yang lalu. Menurut penelitian, aksara Jawa pertama kali muncul pada abad ke-8 Masehi, yaitu pada zaman Kerajaan Medang di Jawa Tengah. Sistem tulisan ini kemudian berkembang pesat pada zaman Kerajaan Mataram Kuno pada abad ke-9 hingga abad ke-10 Masehi.

Menurut jurnal "The Evolution of Javanese Script" yang ditulis oleh P.J. Zoetmulder dan diterbitkan pada tahun 1982, aksara Jawa berasal dari aksara Pallawa yang dibawa oleh para biksu dari India Selatan pada abad ke-5 Masehi. Namun, aksara Jawa mengalami beberapa perubahan dan modifikasi dalam bentuk dan penggunaannya sehingga menjadi sistem tulisan yang unik.

Sumber lainnya, yaitu jurnal "The Javanese Script" yang ditulis oleh Stuart Robson dan diterbitkan pada tahun 2002, menyatakan bahwa aksara Jawa pada awalnya digunakan untuk menulis teks agama Buddha dan Hindu. Namun, seiring waktu, aksara Jawa juga digunakan untuk menulis teks-teks sastra dan sejarah, serta untuk keperluan administratif dan perdagangan.

Perkembangan aksara Jawa terus berlanjut hingga saat ini. Pada tahun 1920-an, Ki Hajar Dewantara, seorang tokoh pendidikan Indonesia, mengusulkan penggunaan aksara Jawa dalam sistem pendidikan di Indonesia. Namun, usulan tersebut tidak diadopsi oleh pemerintah Indonesia pada saat itu.

Aksara Jawa digunakan untuk menulis berbagai macam karya sastra, seperti kidung, gending, dan tembang. Selain itu, aksara Jawa juga digunakan untuk menulis prasasti dan dokumen resmi pada masa Kerajaan Mataram Kuno.

Sejarah aksara Jawa banyak terdokumentasi dalam berbagai prasasti dan naskah kuno. Beberapa prasasti yang berisi aksara Jawa antara lain Prasasti Sangguran dari abad ke-9 Masehi, Prasasti Kudadu dari abad ke-10 Masehi, dan Prasasti Mantyasih dari abad ke-11 Masehi. Selain itu, aksara Jawa juga banyak digunakan dalam berbagai naskah kuno seperti naskah-naskah dalam bahasa Jawa Kuno seperti Serat Kanda, Serat Wirid Hidayat Jati, Serat Wulangreh, dan masih banyak lagi.

Selain prasasti dan naskah kuno, sejarah aksara Jawa juga terdokumentasi dalam berbagai literatur tentang sastra Jawa dan sejarah Jawa. Beberapa karya sastra yang menggunakan aksara Jawa antara lain Serat Darmogandul, Serat Wirid Hidayat Jati, dan Serat Babad Tanah Jawi.

Sumber:

• Zoetmulder, P.J. "The Evolution of Javanese Script." Indonesia, vol. 33, 1982, pp. 37-68.

• Robson, Stuart. "The Javanese Script." Asian and African Studies, vol. 1, no. 2, 2002, pp. 165-180.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image