Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Mario Sarri

Agenda Erick Thohir Menduniakan Sepak Bola Indonesia

Olahraga | Friday, 17 Mar 2023, 13:26 WIB
Foto: Media Indonesia

Sepak bola Indonesia terus menunjukkan upaya untuk ‘berbenah’. Hal ini seiring dengan semakin masifnya upaya yang dilakukan oleh PSSI dengan menjalin kerja sama dan kolaborasi dengan federasi sepak bola negara lain. Langkah-langkah ini dengan sendirinya membawa sepak bola Indonesia bukan hanya untuk membawa citra ‘kembalinya’ sepak bola Indonesia pasca tragedi Kanjuruhan, tapi ini juga untuk memastikan sepak bola Indonesia semakin kompetitif di tingkat Asia dan dunia.

Sebab itu, upaya mendorong semakin kompetitifnya sepak bola di tingkat Asia dan dunia dapat disebut sebagai upaya PSSI ‘menduniakan’ sepak bola Indonesia. Ada banyak alasan mengapa PSSI mendorong langkah ini. Pertama, dan yang paling utama, Indonesia menjadi tuan rumah pada Piala Dunia U-20 yang akan digelar pada Juni 2023 nanti. Indonesia harus bisa tampil kompetitif. Bahkan Erick Thohir, selaku Ketua PSSI, memasang target bahwa paling tidak Indonesia bisa lolos dari fase grup.

Kedua, penguatan sepak bola Indonesia di tingkat Asia dan dunia ini adalah bagian dari fase jangka panjang untuk memajukan sepak bola Indonesia. Ada banyak hal yang harus dibenahi di sepak bola Indonesia. Sebagai salah satu strateginya, maka langkah yang paling efektif adalah dengan menjalin kolaborasi dengan federasi-federasi yang sepak bolanya sudah maju.

FIFA Matchday Versus Palestina

Salah satu yang dilakukan PSSI untuk terus memperkuat skuad timnas Indonesia adalah mencarikan lawan-lawan untuk laga FIFA Matchday. Indonesia sendiri agak kesulitan di dalam mencari tim yang bisa melawan Indonesia. Ada banyak faktor: boleh jadi karena rangking Indonesia rendah di FIFA atau hal-hal lainnya. Tapi Erick Thohir terus berjuang untuk menjalin komunikasi dengan tim-tim Asia yang bersedia melawan Indonesia.

Alhasil, Erick Thohir mencapai kata sepakat dengan federasi sepak bola Palestina. Bahwa pada Juni nanti, Indonesia akan berlaga dalam FIFA matchday melawan timnas Palestina. Selain itu, Erick Thohir juga sedang menjalin komunikasi dengan federasi-federasi lain untuk mengatur pertandingan FIFA matchday dalam beberapa laga ke depan.

Kolaborasi dengan Federasi Jepang

Erick Thohir sangat mengagumi sepak bola Jepang. Sebab, negeri Sakura ini memiliki tim sepak bola yang saat ini bukan hanya kuat di Asia tapi juga kompetitif di dunia. Melihat rekam jejak perkembangan sepak bola Jepang ini, Erick tahu betul bahwa ada upaya panjang dalam membangun hingga berprestasi.

Ada beberapa poin fokus dalam kolaborasi PSSI dengan federasi sepak bola Jepang, yakni penguatan kompetisi liga, penguatan wasit, dan sepak bola wanita. Boleh jadi ke depan, ada lagi item-item yang jadi fokus kolaborasi dengan federasi Jepang.

Selain dengan JFA, PSSI juga tengah menjajaki kemungkinan kolaborasi dengan federasi lain, seperti federasi sepak bola Arab Saudi. Federasi sepak bola Arab Saudi (KSA) dan PSSI memiliki hubungan yang baik. Bahkan KSA sangat mendukung pembenahan sepak bola Indonesia. KSA termasuk juga mendukung Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

Indonesia, Pasar Sepak Bola Asia

Pihak AFC memberikan apresiasi atas upaya Erick Thohir yang serius di dalam membenahi sepak bola Indonesia. Bahkan AFC siap memberikan dukungan. Sebab sepak bola Indonesia digemari oleh mayoritas rakyat Indonesia. Dengan jumlah penduduk yang besar, pasar sepak bola Indonesia bahkan termasuk yang sangat besar di Asia.

Sebab itu, sepak bola Indonesia harus hidup, harus berbenah dan bisa maju. Sepak bola Indonesia harus bisa menguat di level dunia. Strategi-strategi yang dilakukan oleh PSSI saat ini tak lain adalah mengarah ke sana: sepak bola Indonesia ‘mendunia’.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image