Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Arka Universitas Muhammadiyah Surabaya

Belajar dari Kata Punah

Sejarah | 2023-03-09 11:39:37

Belajar dari Kata Punah

Kepunahan telah menajdi sesuatu hal yang alami dari sejarah planet ini, bahkan 94 % dari 4 miliyar spesies yang hidup dibumi sekarang sudah punah. Memang kita tidak dapat mengabaikan survival of the fittest ( Seleksi alam ). Seiring alam berubah makhluk hidup dituntut untuk beradaptasi untuk mengatasi permasalah dibumi agar mereka tidak punah.

Banyak faktor alami yang menyebabkan makhluk hidup mengalami kepunahan, tetapi ketika banyak orang menanyakan beberapa spesies yang telah punah banyak dijelaskan bahwa kepunahan tersebut terjadi akibat tingkah dan perilaku manusia. Walaupun tidak semuanya cerita burung dodo membuktikan bahwa manusia merupakan faktor penting kepunahannya mulai dari pemburuan secara massif hingga menyebarkan hewan inpasif di alamnya.

Kepunahan telah menajdi sesuatu hal yang alami dari sejarah planet ini, bahkan 94 % dari 4 miliyar spesies yang hidup dibumi sekarang sudah punah. Memang kita tidak dapat mengabaikan survival of the fittest ( Seleksi alam ). Seiring alam berubah makhluk hidup dituntut untuk beradaptasi untuk mengatasi permasalah dibumi agar mereka tidak punah.

Banyak faktor alami yang menyebabkan makhluk hidup mengalami kepunahan, tetapi ketika banyak orang menanyakan beberapa spesies yang telah punah banyak dijelaskan bahwa kepunahan tersebut terjadi akibat tingkah dan perilaku manusia. Walaupun tidak semuanya cerita burung dodo membuktikan bahwa manusia merupakan faktor penting kepunahannya mulai dari pemburuan secara massif hingga menyebarkan hewan inpasif di alamnya.

Kepunahan telah menajdi sesuatu hal yang alami dari sejarah planet ini, bahkan 94 % dari 4 miliyar spesies yang hidup dibumi sekarang sudah punah. Memang kita tidak dapat mengabaikan survival of the fittest ( Seleksi alam ). Seiring alam berubah makhluk hidup dituntut untuk beradaptasi untuk mengatasi permasalah dibumi agar mereka tidak punah.

Banyak faktor alami yang menyebabkan makhluk hidup mengalami kepunahan, tetapi ketika banyak orang menanyakan beberapa spesies yang telah punah banyak dijelaskan bahwa kepunahan tersebut terjadi akibat tingkah dan perilaku manusia. Walaupun tidak semuanya cerita burung dodo membuktikan bahwa manusia merupakan faktor penting kepunahannya mulai dari pemburuan secara massif hingga menyebarkan hewan inpasif di alamnya.

Perpindahan Manusia

Kepunahan hewan diakibatkan oleh manusia merupakan hal biasa terdengar oleh manusia saat ini. Walaupun kepuanahan akibat manusia dianggap tren yang relative baru pada saat ini akibat dari penyebaran hewan inpasif hingga pembukaan lahan.

Namun para peneliti telah menemukan bukti antologis yang meyakinkan bahwa kepunahan spesies akibat manusia bukanlah tren yang baru. Menurut Dr. Julian P. Hume pakar Paleontologis awal pertama penyebab kepunahan akibat manusia dimulai ketika manusia melakukan migrasi. Hipotesis terbaru menyebutkan bahwa migrasi yang menyebabkan populasi manusia dimualai dari homo sapiens keluar dari afrika dan asia tenggara sekitar 125.000 tahun yang lalu.

Kepunahan hewan diakibatkan oleh manusia merupakan hal biasa terdengar oleh manusia saat ini. Walaupun kepuanahan akibat manusia dianggap tren yang relative baru pada saat ini akibat dari penyebaran hewan inpasif hingga pembukaan lahan.

Namun para peneliti telah menemukan bukti antologis yang meyakinkan bahwa kepunahan spesies akibat manusia bukanlah tren yang baru. Menurut Dr. Julian P. Hume pakar Paleontologis awal pertama penyebab kepunahan akibat manusia dimulai ketika manusia melakukan migrasi. Hipotesis terbaru menyebutkan bahwa migrasi yang menyebabkan populasi manusia dimualai dari homo sapiens keluar dari afrika dan asia tenggara sekitar 125.000 tahun yang lalu.

Disaat manusia mulai menginjakkan kaki di tempat yang baru dan melihat spesies yang baru maka difikiran mereka hanya satu yakni “ apakah hewan tersebut bisa dimakan ?. Dr. Felisa Smith seorang peneliti biologi revolusioner di University Of New Mexico pernah menuliskan dalam makalah dengan judul The Evolution of Maximum Body Size of terstrial mamals di jurnal Science pada tahun 2018. Dalam tulisannya dijelaskan “ ketika hominid bermigrasi keluar afrika ada pola kepunahan yang sangat teratur. Setiap kali leluhur kita menginjakkan tempat yang baru catatan fosil menunjukkan bahwa spesies bertubuh besar khusunya mega fauna hampir dinyatakan punah pada 100 hingga 150 tahun kedepan. Penelitian ini diambil dalam skala waktu kepunahan spesies mega fauna.

Peningkatan Kepunahan spesies ini terjadi seiring dengan kedatangan leluhur kita. Selain itu perubahan iklim jika dipasangkan dengan aktifitas manusia seperti perburuan hewan yang berlebih. Akan menjadi faktor yang sangat siknifikan dalam mendorong percepatan kepunahan hewan.

Hal ini terjadi pada hewan mamut dimana hewan ini punah pada sekita 10.500 tahun yang lalu dimana ketika musim dingin telah tiba maka manusia membutuhkan banyak makanan untuk bisa bertahan hidup sedangakan jumlah makanan yang terbatas menyebabkan manusia berburu hewan mamut yang saat itu dianggap sebagai makanan terbesar.

Penyelamatan dari kepunahan

Peninggalan sejarah memberi tahu kita bahwa manusia memang memiliki peran yang signifikan dengan penurunan populasi spesies yang mereka tempati. Salah satu bukti lain yakni pada midden dimana midden merupakan kumpulan sampah dapur yang berupa kerang dan keong yang menggunung hingga mencapai 7 meter. Hal ini terjadi akibat manusia sudah mulai menetap sehingga manusia tersebut memanfaatkan lingkungan untuk hidup.

Disini hokum biologi membuktikan bahwa spesies yang lebih kecil akan lebih mudah melanjutkan hidup karena alat produksi sangat cepat matang sehingga terjadinya midden tidak mengancam kehidupan ekosistem laut. Berbeda dengan megafauna yang sangat tergantung dengan musim kawin hingga makanan yang di manfatkan dalam melakukan perkawinan

Kepunahan dimasa lalu telah mengungkapkan bahwa satu atau lebih spesies yang menghilang dari bumi ini, ada konsekuensi ekologis yang mendalam. Mulai dari perubahan habitat yang selanjutnya mempengaruhi keaneka ragaman spesies sekitar.

Dr. Frelisa smith melakukan penelitian lainnya yang menunjukkan bahwa penurunan populasi mega fauna dalam ribuan tahun terakhir memiliki hubungan dengan gas metana yang mereka buang setiap harinya. Yang berpotensi mengubah iklim global akibat penurunan suhu bumi. Selain itu ketiak satu spesies binatang tersebut menghilang maka binatang yang membutuhkan spesies tersebut akan ikut musnah bersama mereka.

Memahami kepunahan spesies yang diakibatkan oleh manusia di masa lampau. Telah mengajarkan kita apa konsekuensi ekologis yang terjadi, seklaigus memberi tahu kita bagaimana cara mengantisipasi hal tersebut yakni dengan cara konservasi.

Sekarang di masa modern ini manusia sudah tidak lagi berburu untuk mendapatkan makanan, tapi pertumbuhan populasi manusia yang pesat telah menyebabkan potensi sumberdaya semakin hilang akibat tingkat komsumsi semakin meningkat. Faktor utama yang mendorong kehilangan sumberdaya hayati termasuk kerusakan habitat perubahan iklim , spesies infasif, exploetasi berlebihan dan polusi

Penuruna keaneka ragaman hayati berkaitan erat dengan kepunahan, memang merupakan proses alam yang normal tapi berdasarkan catatan penelitian melaui fosil menjelaskan sebaliknya. Para ilmuwan memperkirakan bahwa tingkat kepunahan saat ini melonjak 100 kali lebih tinggi dari yang di perkirakan. Peristiwa kepunahan masal ketiak 75 % atau lebih spesies hilang dalam waktu yang berdekatan.

Kesimpulan

Bagaimana jika terjadi sebaliknya yakni manusia punah ?. apa yang akan terjadi ? pertanyaan ini merupakan perbandingan terbalik sebagai refleksi diri kita dalam melakukan tindakan terhadap alam sekitar. Namun bukti adanya Covid 19 dimana pergerakan dan aktifitas manusia sangat dibatasi. Langit semakin biru akibat berkurangnya polusi. Karena sejatinya manusia hanya sebagian kecil dari alam.

Jika manusia punah maka alam dan waktu masih tetap berjalan. Alam akan memulihkan dirinya dari dsegala kerusakan yang dibuat manusia. Lantas apa yang akan kita lakukan saat ini akan berdampak pada di masa depan.

Kepunahan merupakan hal yang wajar namun faktor faktor yang mengakibatkan kepunahan spesies perlu kita pelajari agar kepunahan masal tidak terjadi sebab apa yang telah pergi sulit untuk kembali dan hanya bisa diselali .

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image