Dokter Hewan: Pahlawan Satwa Liar
Info Sehat | 2024-12-15 16:27:33Penurunan populasi satwa liar terjadi sangat pesat. Laporan Living Planet Report (LPR) 2024 yang dikeluarkan oleh WWF menunjukan terjadinya penurunan eksesif sebesar 73% pada ukuran rata-rata satwa liar yang dipantau dalam kurung waktu 50 tahun terakhir. Data ini diperkuat dengan data Living Planet Index (LPI) yang disusun oleh ZSL yang menunjukkan adanya penurunan populasi satwa liar bertulang belakang yang mencakup hampir 35.000 tren populasi dari total 5.495 spesies. Penurunan terbesar terjadi pada ekosistem air tawar sebesar 85%, disusul ekosistem darat sebesar 69%, kemudian ekosistem laut sebesar 56%.
Ancaman tersebut muncul karena satwa liar kehilangan habitat aslinya yang menjadi penyedia berbagai jenis makanan. Penurunan populasi satwa liar dapat menjadi indikasi akan adanya peningkatan risiko kepunahan dan rusaknya ekosistem. Kepunahan dapat mengakibatkan ketidakstabilan pada rantai makanan dan mempercepat kerusakan ekosistem. Apabila ekosistem rusak, manusia bisa kehilangan udara bersih, air, serta tanah yang sehat untuk bertahan hidup.
Dokter hewan berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem, salah satunya dengan melindungi populasi satwa liar melalui upaya konservasi. Konservasi dapat menyediakan perawatan lebih lanjut terhadap hewan liar yang terluka atau yatim piatu akibat rusaknya ekosistem, memastikan pemulihan dan pelepasan mereka ke alam liar. Dokter hewan dapat bekerja sama dengan para ekolog dan ahli lainnya untuk mengadakan penelitian dan melakukan monitoring terhadap populasi satwa liar guna memahami kesehatan dan dinamika yang terjadi di dalam populasi. Informasi ini penting untuk menciptakan strategi konservastif yang efektif.
Dokter hewan memainkan peran vital dalam mengendalikan penyebaran penyakit invasif yang dapat menyerang baik satwa liar maupun manusia, seperti rabies. Program pengendalian penyakit yang efektif dapat secara signifikan mengurangi risiko transmisi penyakit invasif antara hewan dan manusia.
Peran dokter hewan dalam upaya konservasi tidak sebatas pemberian tindakan langsung. Dokter hewan juga berperan sebagai fasilitator dalam membangun kolaborasi antar keilmuan. Melalui pelatihan yang intensif, dokter hewan dapat membekali para professional dan sukarelawan dalam teknik perawatan dan konservasi satwa liar. Dengan demikian terbentuklah kelompok yang memiliki pengetahuan mendalam tentang konservasi satwa liar, guna memastikan keberlangsungan upaya konservasi satwa liar dalam jangka panjang.
Penurunan populasi satwa liar merupakan ancaman bagi keberlangsungan hidup manusia. Dokter hewan, sebagai garda depan memiliki peran yang sangat penting dalam mengatasi ancaman ini. Melalui upaya konservasi yang komprehensif, dokter hewan dapat mencegah kepunahan satwa, melindungi habitat, dan membangun masa depan yang lebih berkelanjutan.
Penulis adalah mahasiswa Kedokteran Hewan Universitas Airlangga
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.