Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Putri Santoso

Panggilan Misterius Tunggakan WiFi, Waspadai Penipuan Berkedok CS

Teknologi | Wednesday, 01 Mar 2023, 19:42 WIB
Penipuan Berkedok CS | Ilustrasi : Canva

Teknologi sudah semakin maju. Dampaknya sangat banyak. Salah satunya adalah kecepatan dalam menerima dan mengakses informasi. Namun, tak serta merta tanpa risiko. Salah satunya adalah penipuan dengan memanfaatkan teknologi.

Baru saja kita dibuat geger dengan modus undangan dan resi paket, yang ternyata adalah sebuah format aplikasi untuk ponsel Android. Jika kita tidak paham, tentu kita akan terus menekan “lanjutkan” agar “undangan atau resi” tersebut dapat dibuka. Celakanya, aplikasi tersebut digunakan untuk membobol data pribadi dan mengakses perbankan di ponsel kita.

Padahal andai kita mencermati dan membaca dengan seksama setiap tulisan yang muncul di layar handphone, besar kemungkinan kita bisa terhindar dari penipuan ini. Karena sepengetahuan saya, jika kita menginstal aplikasi tidak resmi dari Play Store akan muncul pemberitahuan : apakah anda yakin akan menginstal aplikasi ini?

Rupanya, modus ini sudah banyak diketahui masyarakat berkat mudahnya mengakses dan menyebarkan informasi dengan jaringan internet cepat. Lantas adakah modus penipuan baru yang harus kita waspadai?

Panggilan Misterius dari Calling Machine Otomatis

“IndiHome menghimbau kepada para penggalan dan seluruh masyarakat untuk selalu berhati-hati terhadap berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan Telkom,” tutur E. Kurniawan, Vice President Marketing Management Telkom Indonesia.

Baru-baru ini, saya dibuat terkejut dengan sebuah berita penipuan yang mengatasnamakan IndiHome. Maklum saja, saya adalah pengguna aktif layanan jaringan internet cepat IndiHome dari Telkom Indonesia. Jadi saya pun menyimak dan membaca dengan seksama berita penipuan tersebut.

Modus lama yang dipermak. Begitulah yang saya tangkap. Di mana penipu menggunakan sarana panggilan telepon tapi dengan calling machine otomatis atau mesin penjawab otomatis.

Adapun cara pelaku melancarkan aksi penipuannya dengan cara berikut:

1# Panggilan Masuk Misterius

Apakah kalian pernah mendapat panggilan telepon misterius dan ketika diangkat tersambung ke mesin penjawab otomatis? Jika iya, bisa saja penipu sedang menghubungi kamu.

Pada kasus penipuan yang mengatasnamakan IndiHome, mesin penjawab otomatis akan mengatakan bahwa kalian mempunyai denda pembayaran dan akun akan segera di blokir. Instruksi selanjutnya adalah kalian diminta untuk menekan salah satu nomor di layar HP untuk keterangan lebih lanjut.

2# Terhubungan dengan “Call Centre”

Dari beberapa berita yang beredar, korban dari penipuan ini akan “dihubungkan ke call centre” untuk melakukan konfirmasi. Tentu saja ini bukan call centre resmi. Di sinilah penipu akan melancarkan aksinya dengan berpura-pura menjadi petugas customer service.

Ada beberapa hal yang akan disampaikan oleh CS abal-abal ini, seperti adanya nomor pelanggan ganda yang salah satunya tidak dibayarkan tagihannya, kemudian pertanyaan seperti “apakah KTP pernah hilang?”.

Selanjutnya CS palsu ini akan memberikan informasi terkait denda atau tunggakan pembayaran dari nomor pelanggan ganda tersebut. Apakah sudah sampai disitu? Tentu saja tidak.

3# Menawarkan Bantuan untuk Melapor ke Polisi

Untuk meyakinkan korbannya, pelaku penipuan ini selanjutnya akan memberikan bantuan untuk membuat laporan ke pihak berwenang. Di sinilah pelaku akan meminta data pribadi kita sebagai dasar pembuatan laporan, seperti nomor KTP, nomor telepon yang terdaftar di IndiHome, email, dan nomor ATM atau kartu kredit yang biasa digunakan untuk pembayaran.

4# Meminta Transfer Uang

Penipuan yang menggunakan calling machine otomatis biasanya cukup terstruktur. Dimana setelah “laporan kepolisian” jadi, akan ada penipu yang mengatasnamakan “polisi” menghubungi kita. Disinilah transaksi “uang denda” berlangsung.

Jika tidak cermat, bisa saja kita keblinger dan mentransfer uang untuk menyelesaikan masalah dan agar nomor pelanggan kita diblokir.

Tips Menghadapi Penipuan Calling Machine Otomatis

Sadar nggak kalau semakin lama, penipu semakin punya banyak cara untuk mengelabui korbannya? Lantas bagaimana tips untuk menangkal modus penipuan ini?

Berbekal jaringan internet cepat di rumah, saya menjabarkan penjelasan dari Pak E. Kurniawan selaku Vice President Marketing Management Telkom Indonesia tentang beberapa cara menghindari penipuan berkedok customer service IndiHome:

1# Verifikasi identitas penelepon. Pastikan bahwa yang menghubungi kalian benar CS IndiHome dengan menanyakan nomor identitas penelepon atau nomor tiket pengaduan.

2# Jangan memberikan data pribadi. Penipuan biasanya berhasil karena memanfaatkan kecemasan dan rasa tegang dari korban. Akhirnya korban segera memberikan “konfirmasi” terkait data pribadi.

3# Cek tagihan. Cek tagihan secara berkala dan pastikan tagihan yang diterima sesuai. Setelah melakukan pembayaran, cek email masuk memastikan konfirmasi pembayaran telah diterima.

4# Jangan transfer uang ke rekening pribadi. Ingat ya hanya transfer ke rekening resmi PT Telekomunikasi Indonesia IndiHome, bukan rekening pribadi.

5# Jangan instal aplikasi tidak resmi. Penipu biasanya menggunakan aplikasi tidak resmi yang tidak ada di Play Store. Biasanya aplikasi seperti ini sifatnya masih uji coba dan bahkan ilegal.

6# Lakukan konfirmasi ke kanal resmi IndiHomecare. Pak E. Kurniawan juga menekankan jika kalian dihubungi seseorang yang mengaku CS IndiHome, segera konfirmasi informasi yang kalian terima ke media sosial indihomecare, atau contact centre 147, maupun Grapari TelkomGroup terdekat.

Bijak Menjaga Data Pribadi

Di era teknologi yang maju ini, masih ada orang yang belum paham bagaimana konsep digital safety agar terhindar dari modus-modus penipuan. Padahal dengan modal jaringan internet cepat yang tersebar di pelosok negeri ini, kita bisa mengakses berbagai informasi terkait cara mengamankan data digital. Contoh sederhananya adalah jangan berbagi password ke orang lain atau tidak asal kirim foto KTP ke orang lain.

Di Banjarmasin, beberapa waktu lalu ada penipuan yang cukup menggemparkan. Salah satu dampak dari kurang mawas diri terhadap data pribadi. Di mana ada oknum yang mengambil pinjaman online dengan nama orang lain. Nahasnya, korbannya anak-anak muda.

Penutup

Saat ini kita hidup berdampingan dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat. Jaringan internet cepat harusnya dapat kita manfaatkan dengan baik, memanfaatkannya untuk menebar kebaikan serta informasi bermanfaat untuk memberantas hoax dan penipuan.

Yuk jadi generasi yang melek pada digital safety, edukasi orang terdekat kita agar lebih mawas diri dalam menjaga data pribadi. Karena penipuan bisa terjadi pada siapa saja, tidak memandang tua atau muda, tapi pada mereka yang tidak waspada

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image