Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image UCare Indonesia

Terpaksa Istinja di Tempat Terbuka, Bagaimana Caranya?

Agama | 2023-03-01 16:59:10
sumber gambar: freepik.com

Beristinja atau membersihkan najis dan kotoran dari kubul dan dubur tentu harus memperhatikan beberapa syarat karena Islam sangat menjunjung tinggi kebersihan dan kesucian badan.

"Sungguh Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyucikan dirinya," (QS. Al-Baqarah [2]: 222).

Alangkah baiknya dalam beristinja dilakukan di tempat yang tertutup. Lalu, bagaimana kalau terpaksa beristinja di tempat terbuka?

Berikut adalah adab beristinja di tempat terbuka, yaitu:

1. Wajib diberi penutup jika buang airnya menghadap atau membelakangi kiblat, akan tetapi jika tidak menghadap atau membelakangi kiblat, penutup itu sunah.

hadits Nabi saw.

Marwan bin Ashfar berkata, "Aku melihat Ibnu Umar menjalankan kendaraannya dan ia kencing menghadap ke kiblat, lalu aku bertanya, 'Wahai Abu Abdurahman, bukankah yang demikian itu dilarang?' Ibnu Umar menjawab, 'Yang dilarang itu hanya di tanah lapang (terbuka). Jika di antara kamu dan kiblat ada sesuatu (penghalang) yang menutupimu, tidak mengapa." (HR Abu Daud)

2. Diusahakan mencari tempat yang jauh dari pemukiman sehingga tidak terdengar suara buang hajatnya atau tercium baunya. hadits Nabi saw.

Jabir berkata, "Kami pergi bersama Nabi melihat dalam suatu perjalanan. Tidaklah beliau datang ke lapangan (untuk buang air), kecuali beliau mesti sembunyi, kemudian beliau tak terlihat." (HR Ibnu Majah)

3. Dilarang buang air pada air yang tergenang, tidak mengalir.

hadits Nabi saw.

"Jabir mengatakan bahwa sesungguhnya Nabi saw melarang kencing di air yang tenang." (HR Muslim, Ahmad, Nasa'i, dan Ibnu Majah)

4. Dilarang buang air pada air yang sedikit.

5. Dilarang buang air di jalan yang banyak dilalui manusia.

hadits Nabi saw.

"Takutlah kalian pada dua pelaknat!" Mereka bertanya, "Siapa dua pelaknat itu, ya Rasulullah?" Jawab Nabi, "Yaitu orang yang membuang kotoran di jalan manusia atau di tempat berteduh mereka." (HR Muslim, Ahmad, dan Abu Daud)

6. Jangan buang air menghadap ke arah yang berlawanan dengan arah angin, karena khawatir najisnya akan kembali ke badannya.

7. Dilarang buang air pada lubang dan liang (tempat binatang). hadits Nabi saw.

Rasulullah saw melarang kencing di liang binatang. Mereka bertanya kepada Qatadah, "Mengapa dilarang kencing di dalam liang?" Dia menjawab, "Karena dikatakan liang-liang itu adalah tempat jin." (HR Ahmad, Nasa'i, dan Abu Daud)

8. Dilarang buang air di tempat-tempat di mana manusia biasa berteduh.

9. Dilarang buang air di bawah pohon yang sedang berbuah, karena dikhawatirkan jika ada buah yang jatuh akan jatuh pada najis.

10. Dilarang menatap bulan atau matahari saat buang air.

11. Jangan buang air pada tanah yang keras, sebab khawatir najisnya memantul ke badan.

hadits Nabi saw.

إِذَا بَالَ أَحَدُكُمْ فَلْيَرْتَدْ لِبَوْلِهِ

"Apabila salah seorang di antara kamu kencing, carilah tanah yang lembut, karena (untuk menjaga) dari kencingnya." (HR Ahmad dan Abu Daud)

Itulah tadi beberapa adab saat terpaksa istinja di tempat terbuka yang mesti diperhatikan.

Daftar Pustaka: Al-Fandy, Hasan Rifa’i, dan Iqbal Setyarso. 2009. 100++ Tanya Jawab Seputar Bersuci. Jakarta: QultumMedia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image