Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image

Hoarding Disorder, Gangguan Mental yang Sering Disalahartikan

Edukasi | 2023-02-28 21:41:12

Memiliki banyak barang pribadi adalah impian semua orang. Tapi, bagaimana jika pemiliknya tidak mau membuang barang itu meskipun telah usang? Mari kita ulas mengenai hoarding disorder atau kebiasaan menimbun barang.

Hoarding disorder merupakan kondisi gangguan yang menyebabkan penderitanya merasa kesulitan untuk membuang barang-barang yang ia miliki karena merasa bahwa barang tersebut akan digunakan kembali. Penderita hoarding disorder sering kali tidak menyadari terkait gejala yang ia derita. Sehingga, banyak kasus viral karena kebiasaan menimbun sampah yang disalahartikan oleh masyarakat disekitarnya.

Masih belum diketahui apa penyebab pasti gejala ini. Tetapi, ada beberapa hal yang dapat menyebabkan gangguan hoarding disorder yaitu memiliki riwayat gangguan mental, pernah ditinggalkan oleh orang tercintanya, atau tidak diajarkan cara memilah barang oleh keluarganya. Biasanya, penderita gejala ini diawali dengan kebiasaan yang sulit untuk diidentifikasi karena tidak ada yang berbeda dari kehidupannya sehari-hari. Mulai dari merasa cemas saat barangnya dipakai atau disentuh orang lain, menjauhkan diri dari lingkungan sosialnya, hingga merasa sulit dalam mengambil suatu keputusan.

Dalam penanganan gejala ini, para dokter akan memberikan psikoterapi untuk memberikan gaya kebiasaan baru bagi sang pasien dengan terapi perilaku kognitif. Selain itu, pasien akan diberikan obat-obatan jenis antidepresan untuk meredakan keluhan dan memperbaiki suasana hati dan emosi sang pasien.

Gangguan hoarding disorder tidak hanya berdampak pada penderitanya, tetapi juga pada lingkungannya. Penimbunan barang-barang yang kotor tentu akan menjadi sarang penyakit dan sangat berisiko sebagai rantai penyebaran penyakit bagi lingkungan sekitarnya.

Penderita hoarding disorder perlu penanganan lebih lanjut oleh tenaga medis. Meskipun tanda-tanda penyakit ini susah untuk diidentifikasi, keluarga harus senantiasa memberi perhatian agar penanganan yang diberikan dapat dilakukan sedini mungkin.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image