Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Yosephine Rotua Oktaviana Siahaan

Superhero Zaman Now : Mendukung Transisi Energi dengan Memasang PLTS Atap

Edukasi | 2023-02-23 17:54:24
Source Picture : https://ekonomi.bisnis.com/read/20210815/44/1429927/semakin-ekonomis-pengguna-plts-atap-diharapkan-terus-bertambah

Mengerikan !!! Apakah kamu tahu bahwa dalam lima tahun terakhir, angka bencana hidrometeorologi sebanyak 95 %. Sebenarnya apa sih pengertian bencana hidrometeorologi ? Bencana hidrometeorologi adalah bencana alam yang diakibatkan oleh adanya aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin dan kelembaban. Bencana tersebut adalah banjir, curah hujan ektrem, longsor, kebakaran hutan dan lahan. Hal ini menyebabkan kerugian yang sangat luar biasa yang meliputi : banyaknya korban jiwa, rusaknya infrastruktur, kerusakan lingkungan, kerusakan bangunan/rumah masyarakat dan gangguan ekonomi. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Indonesia diperkirakan memiliki kerugian ekonomi akibat krisis iklim mencapai Rp 112,2 triliun “Angka tersebut 0,5 % dari PDB tahun 2023,” kata Menteri Sri. Disisi lain, Kementerian Pembangunan Nasional/Bappenas memperkirakan, Indonesia dapat mengalami kerugian sebesar Rp 544 triliun hingga tahun 2024 akibat dampak perubahan iklim. Untuk mengatasi hal tersebut, maka penanganan perubahan iklim harus lebih diperhatikan oleh pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia maupun global. Penanganan perubahan iklim dapat dilakukan dengan menerapkan transisi energi, dan mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

Pemerintah Indonesia memprioritaskan tiga isu dalam G20 yang meliputi : infrastruktur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi. Pemilihan transisi energi dalam G20 sangat tepat karena dampak krisis iklim telah dihadapi oleh seluruh dunia. Transisi energi harus diterapkan karena beberapa alasan, yaitu :

1. Perubahan iklim.

Dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau dikenal sebagai SDGs, penanganan perubahan iklim merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai karena perubahan iklim dan dampaknya adalah tantangan global yang memengaruhi setiap orang. Beberapa upaya yang dilakukan untuk mengatasi perubahan energi dalam sektor energi yaitu :

- Menerapkan transisi energi berkelanjutan.

- Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.

- Beralih menggunakan energi terbarukan.

2. Kebutuhan dan keterbatasan energi dapat membawa perubahan dan dampak dari sisi geopolitik global. Konsep ini tertulis dalam Paris Agreement 2015 tentang Paris Agreement to the United Nations Framework Convention on Climate Change Paris Agreement. Paris Agreement bertujuan membatasi perubahan temperatur dunia dan merencanakan pembangunan yang bersifat rendah emisi. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diwajibkan setiap negara untuk mengambil peran dalam komitmen perubahan iklim yang diwujudkan dengan penetapan Nationally Determined Contribution (NDC).

3. Pada transisi energi, pemanfaatan energi terbarukan semakin meningkat di tingkat global, penelitian dan pengembangan atas teknologi yang semakin beragam, berkualitas dan efisien.

4. Transisi energi merupakan strategi untuk meminimalisir emisi Gas Rumah Kaca (GRK) untuk mencapai Net Zero Emission (NZE)

5. Potensi pertumbuhan ekonomi.

Penting bagi Indonesia untuk melakukan transisi energi menuju energi terbarukan untuk memperkuat ketahanan energi nasional dengan mempertimbangkan peta geopolitik energi dunia. Percepatan transformasi mengakibatkan ruang inovasi terbuka dan meningkatkan daya saing global. Seluruh manusia harus mengambil peran dalam transisi energi terutama generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa dan memegang kendali dalam kemajuan dan pembangunan bangsa di masa yang akan datang. Untuk mendukung transisi energi , salah satu program yang dapat dilakukan yaitu pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (ATAP). Mari kita pelajari lebih lanjut mengenai PLTS ATAP!

Berdasarkan SNI 8395:2017, PLTS adalah sistem pembangkit listrik yang energinya bersumber dari radiasi matahari, melalui konversi sel fotovoltaik. Sistem fotovoltaik mengubah radiasi sinar matahari menjadi listrik. Semakin tinggi intensitas radiasi (iradiasi) matahari yang mengenai sel fotovoltaik maka semakin tinggi daya listrik yang dihasilkannya. Indonesia berada di garis khatulistiwa yang dimana sinar matahari sangat melimpah.

Sistem PLTS dapat bersifat on-grid, off-grid, dan hybrid. Perbedaan ketiga sistem ini adalah :

1. PLTS off-grid

- Tidak terhubung ke jaringan listrik PLN.

- Menggunakan baterai agar dapat menyuplai listrik pada malam hari atau pada saat tidak ada sinar matahari.

Contoh penerapan :

- Sistem Terpusat PLTS komunal (biasanya terdapat di pedesaan/lokasi yang tidak terdapat jaringan PLN).

- Sistem Tersebar. Solar Home Sistem (SHS- untuk di setiap rumah), Solar Water Pump (pompa air untuk umum), Solar Public Lighting (penerangan jalan umum).

2. PLTS on-grid

- Terhubung ke jaringan PLN.

- Tidak menggunakan baterai.

- Tidak dapat beroperasi dimalam hari atau ketika tidak terkoneksi ke jaringan PLN.

Contoh penerapan :

- Sistem Terpusat PLTS skala komersial oleh pengembang yang dijual ke PLN.

- Sistem Tersebar : PLTS Atap.

3. PLTS hybrid

- Sistem listrik yang dihasilkan oleh PLTS dapat digabung dengan jaringan PLN.

- Listrik yang dihasilkan dapat disimpan ke dalam baterai.

- Kekurangan cadangan listrik dari baterai dapat disuplai oleh PLN.

Contoh penerapan :

- Disaat pemadaman jaringan listrik dari PLN pada tidak ada sinar matahari , maka cadangan listrik dari baterai dapat digunakan.

- Disaat jaringan listrik dari PLN tersedia disaat ada sinar matahari, maka listrik dari PLN tidak perlu dipakai karena daya yang dipakai adalah daya dari PLTS. Hal ini dapat mengurangi biaya tagihan rekening listrik.

Dalam penerapannya, PLTS Atap sangat populer dan menjadi pilihan yang tepat. Karena PLTS Atap dapat dipasang di rumah masyarakat. Apakah kamu tahu pengertian PLTS Atap ? PLTS Atap adalah pembangkit listrik tenaga surya yang dipasang di atap atau dinding rumah, gedung, gudang atau ditempat parker milik pelanggan PLN. Mekanisme sistem PLTS Atap adalah :

1. Panel surya : mengkonversi energi matahari menjadi energi listrik. Panel surya menghasilkan arus listrik DC.

2. Arus DC diubah oleh inverter menjadi listrik AC.

3. Arus AC masuk ke jaringan listrik di dalam rumah melalui AC breaker panel.

4. Pemakaian energi listrik untuk penerangan atau peralatan elektronik rumah tangga.

5. Penggunaan kWh meter ekspor impor (exim) dengan menggunakan sistem net metering. Net metering adalah layanan PLN untuk jual-beli listrik dari sistem PLTS yang terhubung ke jaringan PLN dengan cara mengekspor kelebihan produksi PLTS atau impor listrik dari jaringan PLN.

6. Meter exim akan membaca ekspor listrik dari pelanggan PLTS ke jaringan PLN dan membaca impor listrik dari jaringan PLN ke pelanggan PLTS.

Faktor yang memengaruhi keluaran atau output daya dari panel surya adalah :

1. Iradiasi : semakin besar iradiasi maka keluaran daya dari panel surya semakin besar.

2. Shading (bayangan) : jika tidak berbayang maka keluaran daya dari panel surya semakin besar.

3. Soiling (debu) : debu dapat mengurangi keluaran daya dari panel surya, semakin banyak debu maka keluaran daya dari panel surya akan semakin kecil, apabila semakin bersih maka keluaran daya dari panel surya akan semakin besar.

4. Module Temperatur.

Iradiasi sangat penting dalam mendukung kinerja PLTS. Iradiasi dapat diukur menggunakan beberapa alat ukur, yaitu :

1. Pyranometer : alat ukur sensor radiasi matahari, mengukur radiasi matahari secara global. Jumlah yang diukur untuk penyinaran matahari yang langsung dan tak langsung (menyebar) yaitu GHI + DNI

2. Pyrheliometer : alat ukur berkas sinar matahari langsung yang dipasang beriringan dengan sun tracker untuk mengarahkan sensor ke arah sudut datang matahari (DNI).

3. PV reference cells : alat ukur iradiasi dan dapat digunakan untuk precise characterization dan melihat performance pada PV (GHI).

4. Sunshine duration : untuk menghitung berapa lama durasi/lamanya sinar matahari yang diserap panel.

Pasti kamu bertanya-tanya kenapa harus memasang PLTS Atap ? Baiklah, akan saya jelaskan tujuan dari pemasangan PLTS Atap , yaitu :

1. Memaksimalkan luas atap bangunan atau sambungan listrik terpasang.

2. Memaksimalkan keuntungan finansial.

3. Memaksimalkan penghematan pemakaian listrik dengan target tertentu.

Keren banget kan ? Yuk pasang PLTS Atap dirumah kamu dan sosialisasikan PLTS Atap kepada saudara, tetangga dan teman-teman kamu. Selain dapat menghemat tagihan rekening listrik dari PLN, kamu juga menjadi superhero yang berperan dalam keselamatan bumi loh dan kamu juga adalah generasi muda yang gaul karena dapat memanfaatkan energi baru terbarukan untuk mencapai energi hijau yang sangat menjanjikan dimasa depan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image