Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrul Akbar

Tidak Boleh Salah, Berikut Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Memasang PLTS Atap

Edukasi | 2023-02-21 22:08:03

Penggunaan energi terbarukan semakin populer belakangan ini. Salah satu sumber energi terbarukan yang banyak dimanfaatkan adalah energi matahari. Pemanfaatan energi matahari dilakukan dengan menggunakan panel surya atau Photovoltaic (PV). Panel surya pada umumnya dipasang di atap gedung atau rumah sehingga dikenal dengan sebutan “PLTS atap”. Di Indonesia, pemanfaatan PLTS atap masih tergolong rendah. Padahal, Indonesia adalah negara yang memiliki potensi energi matahari yang cukup besar. Berikut adalah beberapa menefit benefit yang didapatkan akibat memasang PLTS atap seperti

 

  1. Mengurangi biaya tagihan listrik
  2. Mengurangi dampak lingkungan
  3. Menambah nilai properti rumah anda
  4. Mendorong penggunaan energi terbarukan

Oleh karena itu, dalam essay ini akan dibahas mengenai hal-hal yang harus diperhatikan dalam mendesain PLTS atap skala kecil. Berikut adalah enam hal yang harus diperhatikan sebelum memutuskan untuk memasang PLTS Atap skala kecil untuk rumah anda.

Ilustrasi PLTS Atap. Foto: Syahrul Akbar

Pertama, perlu diperhatikan kapasitas daya yang dibutuhkan. Kapasitas daya harus dihitung dengan cermat. Hal ini bertujuan agar energi yang dihasilkan dari PLTS atap dapat mencukupi kebutuhan listrik pada gedung atau rumah. Perhitungan kapasitas daya yang tepat akan menghindarkan terjadinya over-capacity ataupun under-capacity. Jika kapasitas daya terlalu besar, maka energi yang dihasilkan akan terbuang percuma dan akan mengakibatkan biaya yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika kapasitas daya terlalu kecil, maka listrik yang dihasilkan dari PLTS atap tidak mencukupi kebutuhan listrik pada gedung atau rumah. Dalam menentukan kapasitas anda bisa menghitung jumlah energi perhari yang rumah anda gunakan dalam KwH.

Kedua, orientasi atap dan kemiringan atap perlu diperhatikan. Orientasi atap berpengaruh pada efisiensi energi yang dihasilkan oleh panel surya. Atap yang menghadap ke arah selatan memiliki efisiensi yang lebih baik karena menerima sinar matahari secara langsung. Namun, jika atap menghadap ke arah lain, maka perlu dihitung ulang kemampuan energi yang dihasilkan. Selain orientasi, kemiringan atap juga berpengaruh pada efisiensi energi. Atap yang terlalu landai akan mengurangi efisiensi energi yang dihasilkan oleh panel surya. Sebaliknya, atap yang terlalu curam akan memperbesar risiko kerusakan pada panel surya. Oleh karena itu, kemiringan atap harus disesuaikan dengan letak geografis tempat instalasi.

Ketiga, kualitas bahan, jenis dan ukuran panel surya harus diperhatikan. Panel surya adalah komponen utama dalam PLTS atap. Oleh karena itu, jenis panel, kualitas dan ukuran panel surya harus diperhatikan. Bahan panel surya yang tersedia di pasaran sangat beragam dan memiliki efisiensi yang berbeda-beda tergantuk jenis dan merk yang dijual. Selain itu, ukuran panel surya juga perlu diperhatikan agar sesuai dengan kebutuhan kapasitas daya yang dihitung sebelumnya. Jika ukuran panel surya terlalu kecil, maka kapasitas daya yang dihasilkan juga akan kecil. Sebagai contoh, bahan panel berjenis monocrystalline memiliki harga yang lebih mahal namun dapat menghasilkan energi yang lebih besar dikarenakan efisiensinya yang lebih tinggi dari bahan lain seperti polycrystalline

Keempat, sistem penyimpanan energi perlu dipertimbangkan. Sistem penyimpanan energi diperlukan untuk menyimpan energi yang dihasilkan oleh panel surya. Penyimpanan energi diperlukan untuk mengatasi ketidakstabilan pasokan listrik dari PLTS atap. Hal ini dikarenakan energi matahari hanya dapat dihasilkan pada saat sinar matahari terpancar pada panel surya. Oleh karena itu, pada malam hari atau saat cuaca buruk, penyimpanan energi yang cukup diperlukan agar listrik tetap tersedia.

Kelima, biaya investasi dan pengembalian modal harus diperhitungkan. Desain PLTS atap harus disesuaikan dengan budget yang tersedia. Biaya investasi meliputi biaya pembelian panel surya, sistem inverter, baterai, dan biaya pemasangan. Selain itu, pengembalian modal juga perlu diperhitungkan. Pengembalian modal dapat dihitung dengan membandingkan biaya investasi dengan penghematan biaya listrik setelah instalasi PLTS atap. Jika anda merasa awam dalam menghitung biaya investasi dan pengembalian modal, anda bisa menggunakan jasa konsultan untuk membuat financial model yang sudah ahli di bidang renewable energy sehingga hasil perhitungan yang didapatkan sesuai ekpektasi dan tidak merugikan anda.

Keenam, perizinan dan regulasi harus diperhatikan. Penggunaan PLTS atap harus memperhatikan perizinan dan regulasi yang berlaku di daerah setempat. Hal ini bertujuan agar penggunaan PLTS atap dapat berjalan dengan baik dan memiliki legalitas dari pemerintah.

Nah itu dia keenam hal yang harus anda ketahui sebelum memasang PLTS Atap. Akhir kata, desain PLTS atap skala kecil harus memperhatikan beberapa hal seperti kapasitas daya, orientasi atap, kualitas bahan jenis dan ukuran panel surya, sistem penyimpanan energi, biaya investasi dan pengembalian modal, serta perizinan dan regulasi yang berlaku. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, penggunaan PLTS atap skala kecil dapat memberikan manfaat yang besar bagi pengguna. Penggunaan PLTS atap skala kecil dapat menghemat biaya listrik, mengurangi emisi gas rumah kaca, serta meningkatkan ketahanan energi dan menjadi bagian dari menuju Indonesia Net Zero Emission (NZE) di Tahun 2060.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image