Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Jessica Natania Elvisnanda

Gerilya Academy: Realisasi Transisi Energi di Indonesia oleh KESDM

Update | Tuesday, 13 Feb 2024, 20:49 WIB

Transisi energi saat ini menjadi urgensi di tingkat nasional maupun global. Indonesia sebagai negara dengan keberagaman sumber dayanya, memaksimalkan potensi energi terbarukan dengan program-program inovatif seperti Gerilya Academy oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM).

Pertemuan Pertama Gerilya Academy 2024

Perubahan iklim menjadi akibat dari penggunaan energi tak terbarukan. Jenis energi ini membutuhkan waktu yang sangat lama untuk bisa tersedia kembali karena berasal dari fosil tumbuhan serta hewan yang telah terkubur jutaan tahun di dalam bumi, sehingga energi tak terbarukan ini disebut juga sebagai energi fosil. Selain keterbatasan tersebut, pembakaran energi fosil untuk bahan bakar menghasilkan emisi karbon dioksida dan gas metana yang menyebabkan gas rumah kaca di atmosfer meningkat sehingga terjadi pemanasan global. Pembakaran energi fosil juga menjadi sumber utama polusi udara yang menjadi penyebab dari kematian jutaan orang setiap tahun.

Sektor energi Indonesia masih didominasi batu bara dan gas bumi karena merupakan energi alternatif yang murah dan berlimpah. Keduanya juga menjadi komoditas andalan untuk menopang devisa negara. Kementerian Keuangan mencatat pada tahun 2022, sektor ESDM menyumbang lebih dari setengah total PNBP yaitu sebesar 59,7% dengan kontribusi migas sebesar 42,4%, mineral dan batu bara sebesar 52,35%, dan sisanya yang lain-lain sebesar 5,54%. Mayoritas masyarakat di Indonesia juga bergantung pada energi fosil di kehidupan sehari-hari karena harganya yang terjangkau.

Jika terus berlanjut, terdapat risiko seperti ketahanan energi yang terancam dan fluktuasi harga energi fosil. Persediaan energi menyebabkan skor ketahanan energi Indonesia rendah karena energi fosil tidak dapat dipastikan ketersediaannya di masa mendatang untuk pemenuhan kebutuhan energi Indonesia. Harga minyak bumi yang seringkali mengalami kenaikan juga dapat berpengaruh pada kemampuan ekonomi masyarakat Indonesia terhadap akses energi untuk bertahan hidup. Sebagai komoditas perdagangan global, harga energi fosil dipengaruhi beberapa hal seperti supply and demand, dinamika geopolitik, bencana alam, dan sebagainya. Contoh nyata dari risiko ini adalah ketika terjadi konflik antara Rusia Ukraina di tahun 2022 yang saat itu Rusia sebagai salah satu produsen terbesar gas di dunia membatasi komoditas gas di pasar global sehingga berbagai negara di dunia mengalami krisis energi dan harga gas naik. Melihat permasalahan tersebut, pemerintah Indonesia yaitu KESDM menjalankan program Gerilya Academy untuk melibatkan anak-anak muda berperan dalam transisi energi agar tercipta profesional muda di bidang Energi Baru Terbarukan (EBT) dan Konservasi Energi.

“Untuk bisa berlari, tak harus menunggu jadi petinggi. Anak muda jadi kekuatan besar yang harus terus dijaga untuk meneruskan estafet,” merupakan gagasan dari Khoiria Oktaviani sebagai Program Manager Gerilya KESDM tahun 2020-2023. Awalnya program ini dinamakan Gerilya sebagai akronim dari Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya, namun dalam kesempatan kerjasama dengan Kemendikbud melalui program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) dan USAID-Sinar tahun ini, program Gerilya berlanjut menjadi program Generation of Renewable Energy Involving Youth Action Academy atau Gerilya Academy. Dengan Bunga Adi Mirayanti sebagai Program Manager, Gerilya Academy memperluas cakupannya menjadi seluruh sektor EBT, seperti bioenergi, PLTS, PLTB, panas bumi, Energy Efficiency Policy dan Corporate Social Responsibility.

Dalam pertemuan pertama dengan 89 peserta terpilih untuk program ini, Pak Agus Cahyono Adi menyampaikan sambutannya dan memberikan insight baru dengan menganalogikan energi sebagai darah. Darah yang bersih akan mampu menjaga kesehatan tubuh dan indikasi kesehatan dapat dilihat dari darah, sehingga jika menggunakan energi yang bersih maka sektor-sektor kehidupan juga dapat berjalan dengan baik atau ‘sehat’. Analogi tersebut guna menekankan pentingnya tujuan program ini untuk menciptakan Indonesia dengan transisi ke sumber energi yang bersih dan ramah lingkungan yaitu energi terbarukan.

Upaya ini juga sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) sebagai agenda global yang disepakati negara-negara anggota PBB dengan target tercapai di tahun 2030. SDGs goals 7 adalah mengenai energi bersih dan terjangkau yaitu untuk menjamin akses energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan dan modern untuk semua. Pembangunan energi terbarukan di Indonesia ini diharapkan dapat menciptakan keadilan dan keseimbangan yang dapat terlihat dari rasio elektrifikasi dan rasio desa berlistrik.

Sesuai dengan prinsip SDGs yaitu no one left behind, negara-negara maju (developed countries) menjalin kerja sama dengan negara-negara berkembang (developing countries) untuk mengingatkan agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. KESDM juga menyadari era pentahelix yaitu era community development dengan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, LSM atau bisnis, publikasi, dan komunitas, sehingga menjalin kerja sama dengan USAID-Sinar sebagai lembaga kerja sama keberhasilan transisi energi menuju NZE 2060, untuk membangun partisipasi pembangunan inklusif terutama di daerah dan melibatkan perempuan, serta menciptakan inovasi teknologi modern. USAID dalam membantu Indonesia tidak memberikan dana, namun keahlian seperti konsultan, pengetahuan, pendamping untuk sistem energi yang maju dan memperbaiki sektor kelistrikan, membantu investasi pembangunan, peningkatan kapasitas lembaga dan sumber daya manusia, dan meningkatkan lapangan kerja.

Gerilya Academy menjadi langkah untuk maju dalam merespon tantangan transisi energi di Indonesia. Dengan melibatkan anak muda melalui pendekatan berbasis pengalaman, program ini bukan hanya sekedar program pendidikan tetapi juga gerakan sosial untuk menciptakan perubahan nyata.

Daftar Referensi

CASE Indonesia. (2023). Mulai dari Sini: Memahami Transisi Energi di Indonesia. Project Clean, Affordable and Secure Energy for Southeast Asia. https://caseforsea.org/wp-content/uploads/2023/09/Mulai-dari-Sini-Memahami-Transisi-Energi-di-Indonesia_Final-compressed.pdf

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2017 Tentang Rencana Umum Energi Nasional. (2017). https://peraturan.bpk.go.id/Details/68772

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image