Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Redho Kristianto

Menjelang Tahun 2060, Siapkah Sistem Ketenagalistrikan Nasional Menuju Net Zero Emisi?

Edukasi | Monday, 20 Feb 2023, 22:16 WIB
Ilustrasi Net Zero Emission (sumber: : http://bit.ly/3XPvrxU

Saat ini, kebutuhan energi di Indonesia semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan populasi yang semakin besar. Namun, penggunaan energi fosil sebagai sumber energi utama telah menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan bertransisi menuju energi bersih dan ramah lingkungan. Salah satu cara untuk mencapai tujuan ini adalah dengan mencapai Zero Emisi Netralitas (NZE) pada tahun 2060 di sektor ketenagalistrikan.

NZE adalah kondisi di mana emisi gas rumah kaca yang dihasilkan sama dengan jumlah gas rumah kaca yang diserap dari atmosfer. Ini berarti bahwa tidak ada emisi bersih yang dilepaskan ke atmosfer, sehingga kontribusi terhadap pemanasan global dapat dikurangi secara signifikan. Namun, pencapaian NZE bukanlah hal yang mudah. Ini membutuhkan persiapan dan upaya yang serius dari sektor ketenagalistrikan nasional.

Sebagai negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia, Indonesia memerlukan jumlah energi yang besar untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Namun, sektor ketenagalistrikan saat ini masih sangat bergantung pada sumber energi fosil seperti batu bara dan minyak bumi. Hal ini membuat Indonesia sebagai salah satu negara penghasil gas rumah kaca terbesar di dunia. Oleh karena itu, Indonesia harus melakukan transisi ke sumber energi yang lebih bersih seperti energi terbarukan, seperti tenaga surya, angin, dan hidro.

Upaya pemerintah dalam mencapai NZE telah dimulai dengan menetapkan target sebesar 23 persen pada tahun 2025 dan 31 persen pada tahun 2030 untuk meningkatkan proporsi energi terbarukan dalam bauran energi nasional. Namun, untuk mencapai target tersebut, sektor ketenagalistrikan harus melakukan reformasi dan modernisasi yang signifikan. Beberapa tantangan yang harus diatasi dalam mencapai NZE antara lain kapasitas produksi, infrastruktur, regulasi dan kebijakan, serta keamanan dan ketahanan energi.

Salah satu tantangan terbesar dalam mencapai NZE adalah kapasitas produksi energi terbarukan yang masih sangat terbatas. Pada saat ini, hanya sekitar 10 persen dari kebutuhan energi nasional yang berasal dari energi terbarukan. Oleh karena itu, pemerintah harus meningkatkan investasi di sektor ini dengan mendorong investasi swasta dan memberikan insentif dan kemudahan akses ke pembiayaan. Selain itu, pemerintah juga harus meningkatkan riset dan pengembangan di bidang energi terbarukan untuk memperbaiki teknologi dan menurunkan biaya produksi.

Selain masalah kapasitas produksi, infrastruktur juga menjadi kendala dalam upaya mencapai NZE. Infrastruktur yang ada saat ini masih sangat terbatas dan belum memadai untuk mendukung penggunaan energi terbarukan secara luas. Oleh karena itu, pemerintah harus memperbaiki infrastruktur yang ada dan membangun infrastruktur baru yang memadai. Beberapa infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung NZE antara lain jaringan listrik yang andal, penyimpanan energi, dan jaringan pengisian untuk kendaraan listrik. Pemerintah dapat melakukan investasi di sektor ini dan membangun kerja sama dengan sektor swasta untuk meningkatkan infrastruktur.

Selain masalah kapasitas produksi dan infrastruktur, regulasi dan kebijakan juga menjadi faktor penting dalam mencapai NZE. Saat ini, masih banyak kebijakan yang belum mendukung penggunaan energi terbarukan secara luas. Misalnya, tarif listrik yang masih terlalu rendah sehingga membuat investor enggan untuk berinvestasi di sektor ini. Oleh karena itu, pemerintah harus membuat kebijakan yang mendukung penggunaan energi terbarukan dan memberikan insentif yang menarik bagi investor.

Keamanan dan ketahanan energi juga menjadi faktor penting dalam mencapai NZE. Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, tetapi distribusi energi masih belum merata di seluruh wilayah Indonesia. Beberapa wilayah masih mengalami krisis listrik dan bergantung pada pembangkit listrik bertenaga diesel yang mahal dan beremisi tinggi. Oleh karena itu, pemerintah harus meningkatkan akses masyarakat terhadap energi dan mengembangkan sistem jaringan listrik yang lebih andal dan efisien.

Secara keseluruhan, mencapai NZE pada tahun 2060 adalah tujuan yang sangat ambisius, tetapi sangat penting untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan kesehatan manusia. Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai tujuan ini, dan upaya dalam mencapai NZE telah dimulai dengan menetapkan target yang ambisius dan mengadopsi teknologi energi terbarukan. Namun, tantangan yang dihadapi dalam mencapai NZE sangat besar dan memerlukan kerja keras dari pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat secara keseluruhan.

Pemerintah harus meningkatkan investasi dan membangun kerja sama dengan sektor swasta untuk meningkatkan kapasitas produksi energi terbarukan dan memperbaiki infrastruktur. Selain itu, pemerintah juga harus membuat kebijakan yang mendukung penggunaan energi terbarukan secara luas dan meningkatkan akses masyarakat terhadap energi yang andal dan terjangkau. Dengan upaya yang serius dan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, Indonesia dapat mencapai NZE pada tahun 2060 dan menjadi negara yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image