Ada Hubungan antara GENDER EQUALITY dengan INDUSTRI ENERGI TERBARUKAN! KOK BISA?
Teknologi | 2023-02-15 23:08:30Pada tahun 2023 ini kesetaraaan gender adalah hal yang sangat patut diperhatikan, khususnya yang di alami oleh perempuan, Anggapan bahwa perempuan tidak setara dengan laki-laki dan masih dipandang rendah kodratnya.
Kesetaraan Gender (SDGs 5) merupakan salah satu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang ingin dicapai, namun masih terdapat berbagai permasalahan berupa diskriminasi dan ketimpangan gender di masyarakat. Berdasarkan database Scopus, penelitian ini menggunakan pendekatan Systematic Literature Review (SLR) untuk mengeksplorasi, menganalisis, dan menyajikan literatur akademik terbaru yang berfokus pada kesetaraan gender dalam SDGs. Sebanyak 74 dokumen final teridentifikasi pada tahun 2020-2021, berdasarkan hasil analisis online VOS Viewer, diketahui ada 3 klaster yang menangani topik ini.
Kata gender dapat diartikan sebagai peran yang dibentuk oleh masyarakat dan perilaku yang berakar dari proses sosialisasi dalam kaitannya dengan gender perempuan dan laki-laki. Ada perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan, tetapi budaya menginterpretasikan perbedaan biologis tersebut sebagai seperangkat persyaratan sosial untuk perilaku yang sesuai dan karena itu hak, sumber daya, dan kekuasaan. Meskipun persyaratan ini bervariasi dari satu masyarakat ke masyarakat lainnya, ada beberapa kesamaan yang mencolok. Misalnya, hampir semua kelompok masyarakat mendelegasikan tanggung jawab mengasuh anak kepada perempuan, sedangkan tugas militer dilimpahkan kepada laki-laki. Seperti ras, etnis dan kelas, gender adalah kategori sosial yang sangat menentukan gaya hidup dan partisipasi seseorang dalam masyarakat dan ekonomi. Tidak semua masyarakat mengalami diskriminasi berdasarkan ras atau etnis, tetapi semua masyarakat mengalami diskriminasi berdasarkan gender - dalam bentuk perbedaan dan pembedaan - dalam derajat yang berbeda-beda. Seringkali perlu beberapa waktu agar ketidakadilan ini berubah. Iklim ketidakadilan ini terkadang dapat berubah secara dramatis karena perubahan politik dan sosial ekonomi.
MENTERI Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Puspayoga menyebut tingkat kesetaraan gender di Indonesia masih rendah. didukung dengan data yang menyebutkan bahwa sebanyak 8,7 persen wanita berumur 15 hingga 64 tahun pernah mengalami pelecehan seksual, diskriminasi dan juga dalam pemenuhan hak kewajiban.
Tidak terkecuali di dunia industri khususnya industri energi terbarukan, pertambangan dan manufaktur, di dunia industri kesetaraan gender masih sangat sering terjadi, menurut data 2021 jumlah pekerja wanita di industri di sektor energi tidak lebih dari 25 persen dari total pekerja, padahal 45 persen wanita menyelesaikan pendidikannya pada jenjang s1 dan D3 itu pada bidang STEM, tidak hanya di bagian teknis atau lapangan tetapi juga dibagian manajerial hanya 24 persen wanita, dan sekitar 76 persen adalah pekerja laki-laki (BPS, 2016).
Adanya ketidaksetaraan di dunia industri ini juga terjadi karena banyaknya tantangan yang di hadapai oleh kaum perempuan, dimana masyarakat diluar sana mempunyai sikap seksisme yaitu sikap berprasangka berdasarkan gender seseorang yang berakar dari stereotip peran gender.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.