Ummu Zidan
Childfree, Melawan Fitrah Hakiki
Gaya Hidup | Wednesday, 15 Feb 2023, 22:28 WIBPerbincangan tentang childfree kembali mencuat di jagat maya, setelah sosok influencer mengatakan bahwa tanpa anak akan membuat perempuan awet muda. Hal ini yang kemudian menggelitik para ibu untuk menampilkan wajah awet mudanya meski sudah beranak-pinak. Begitulah gaya emak-emak militan jika dilawan, media sosial pun terguncang.
Childfree adalah istilah yang menggambarkan pilihan gaya hidup tanpa anak dari pasangan setelah menikah. Corak kehidupan keluarga semacam ini banyak digandrungi masyarakat Barat dengan berbagai alasan.
Wajar jika ide childfree ini selaras dengan model kehidupan di Barat yang kapitalistis liberalis. Mereka pun mengatakan suka suka saja perempuan mau memilih untuk memiliki anak atau tidak, karena memang itu hak setiap pribadi. Dan setiap pilihan ada konsekuensi masing-masing.
Sementara di Eropa dan Asia Timur justru negara sedang berupaya mencari cara agar warganya mau memiliki anak. Warga negara Finlandia dan Perancis diberi tunjangan sangat besar bagi yang mau memiliki anak. Demikian juga pertumbuhan penduduk di Jepang dan Korea sangat mengkhawatirkan. Terjadi angka minus dan terancam resesi seks akibat banyak masyarakat yang memilih gaya hidup childfree.
Saat ini ide childfree tengah diaruskan di negeri muslim besar Indonesia. Bukan tidak mungkin jika konsep yang awalnya terdengar aneh ini akan menjadi tren di kalangan pasangan muslim. Buktinya banyak juga yang membela, mendukung atau sekadar memberi apresiasi positif akan pilihan hidup sang selebgram.
Memang jika hal ini sebuah pilihan pribadi tanpa persuasi masif tidaklah menjadi problem besar karena minus pengaruh. Namun para pengusung feminisme sengaja menjadikan isu ini sebagai upaya normalisasi ide absurd ini. Maka harus ada upaya penjagaan dan penyelamatan kepada generasi agar mereka tidak mudah terseret arus deras liberalisasi dan feminisme.
Sebab kedua ide ini akan senantiasa berjalan beriringan menghembuskan angin kebebasan dan sekulerisme supaya umat ini semakin lengah. Inilah cara yang diusung kapitalisme untuk menggerus fitrah generasi. Akibatnya ancaman kepunahan ras manusia yang sangat membahayakan ada di depan mata.
Sesungguhnya secara imani sosok keluarga muslim justru merindukan anak keturunan dalam jumlah besar, sebab demikianlah Rasulullah mengajarkan. Dalam hadistnya Rasulullah menyukai jumlah umatnya yang banyak. Ternyata keimanan ini selaras dengan fitrah manusia yang menyayangi keluarga dan anak keturunannya.
Ditambah lagi ada konsep Islam yang luar biasa dan sangat pas dengan naluri seorang ibu, yakni Allah memberikan pahala yang besar bagi perempuan yang hamil, menyusui dan mendidik anak-anaknya dengan baik. Lalu atas dasar apa seorang muslim akan meninggalkan fitrahnya yang selaras dengan perintah Allah. Bukankah hal ini merupakan karunia luar biasa, kesempatan untuk mendulang pahala besar?
Sistem kapitalisme memang merusak dan membahayakan kehidupan manusia. Maka ide turunan kapitalisme yakni feminisme dengan segala tipu dayanya termasuk ide childfree ini harus dijauhkan dari umat dan generasi. Dibutuhkan upaya besar dari segenap elemen umat, terutama penguasa. Negara tidak boleh abai dengan berbagai ajaran aneh yang merangsak masuk ke tengah-tengah umat. Sebab peran hakiki negara adalah menjaga dan melindungi akidah umat. Semakin rindu dengan penerapan syariat-Nya dalam naungan sistem Islam. Wallahu’alam bissawab.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
