Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Darkim

Puisi: Menyatukan Tangis

Sastra | Wednesday, 15 Feb 2023, 06:34 WIB
Ilustrasi menangis/sumber: pixabay.com

Ketika patah hati

Menangislah kita menjadi-jadi

Di depan hampa

Di dalam nestapa

Seakan dunia berubah neraka

Ketika hati ini sakit luarbiasa

Tumpahlah airmata dengan segera

Entah disengaja

Entah berpura-pura

Tetes bening sebagai pertanda

Bahwa kita sedang tidak baik-baik saja

Mari satukan tangis

Kita aliri kecewa agar basah

Agar segera larut segala duka

Tenggelamlah pikiran negatif tentang nelangsa

Perlu waktu untuk belajar menyatukan airmata

Perlu keseriusan menjadikan duka sebagai obat bagi derita

Tapi kisah pilu masa lalu banyak mengabarkan

Tangis itu adalah senjata yang sering terabaikan

#####

Baganbatu, februari 2023

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image