Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image zidan asad

100 Tahun dan Selamanya

Lomba | 2023-02-09 17:20:21
Sumber: Kompas

Kemajemukan itikad yang diprioritaskan, menimbulkan bermacam aliran dengan berdasarkan suatu kepercayaan yang mutlak. Paham-paham yang saling bertolak belakang, kebanyakan menyudutkan golongan yang tidak bersepijakan. Berbagai kasus rampung timbul diakibatkannya, seperti: peperangan, pembulian, pembunuhan dan kriminalitas ekstrem lainnya.

Tepat se-abad lepas, berdirilah jam’iyah ahlu as-sunnah wa al-jama’ah yang bertepatan tanggal 16 Rajab 1344 H dengan nama yang telah mendunia “Nahdlotul ‘Ulama”. Organisasi Islam hasil ijtihad Hadrotussyaikh KH. Hasyim Asyari (Tebuireng), KH. Wahab Hasbullah (Tambakberas) dan KH. Bisri Syansuri (Denanyar) kini menjadi jam’iyah islamiyah terbesar sepenjuru dunia.Tak lepas dari kecamuknya perang, ketiga sekawan yang saling memiliki sanad keilmuan, jor-joran memontang-mantingkan pikirannya untuk mencapai suatu harta yang istimewa, kemerdekaan.

Komite Hijaz, sebuah departemen yang diketuai KH. Wahab Hasbullah dengan tujuan penjinakkan para binatang jalang wahabiyah yang gencar-gencarnya memproklamirkan akidahnya yang ‘kurang benar’ dari pangkal menuju ujung jazirah arab, terutama di Kota Makkah dan Madinah pada tahun 1924-1925. Dari situlah komite hijaz yang mulanya sekedar ingin membatasi pergerakan kaum wahabi lama-kelamaan membuahkan sebuah organisasi dakwah yang kini dikenal dengan NU.

Perjuangan para ‘alim ‘ulama akan tetap abadi, jikalau generasi muda berani keluar dari zona nyaman. Munculnya teknologi yang pesat serta kecanggihannya yang tidak terduga, lambat laun merusak jiwa dan kepribadian para muda-mudi. Perzinaan dan pergaulan bebas kini telah menyebar rata di Nusantara karena penggunaan teknologi yang terlewat batas. Meskipun demikian, dampak baik teknologi tidak bisa diduakan.

Pemonitoran teknologi dengan cemerlang merupakan tugas yang kini harus dimaksimalkan Syubbanul Yaum. Dengan itu NU bisa bersaing dengan instansi lain. Seperti penyebaran konten positif yang harus dilakukan secara berkala. Dengan melakukan hal tersebut, loncatan yang diiniginkan ialah NU sebagai organisasi moderat, bisa dirasakan keberimbangannya menuju ribuan pasang mata sepanjang hayat

Apresiasi beserta penghargaan lain yang mengikuti, menjadikan NU semakin terpandang dan disegani di penjuru bumi. Kultural keaswajaan yang dibawa warga NU ke dunia luar, mendampakkan kepositifan pada sepersetiap orang yang bersinggungan dengannya. NU sebagai tempat berundingnya kaum moderat, kini bisa mudah merengkuh hati warga non NU, baik itu dari luar maupun dalam negeri. Banyaknya nahdliyyin yang berjibaku dalam menuntut ilmu dan rezeki di luar negeri, semerta diiringi akhlak dan paham mulia yang mereka miliki, menjadikan kepercayaan pihak lain kepada santri Mbah Hasyim semakin meningkat.

Besertakan tema “Merawat jagat, membangun peradaban”, menunjukkan tujuan yang jelas dari Nahdlotul 'Ulama ialah meluruskan paham-paham yang ekstrem dengan tanpa mengenyahkan warisan-warisan dari para leluhur seiman. Pelestarian hasil ijtihad Ulama, merupakan usaha yang kini terus dikembangkan para pengurus NU. Dengan itulah, kebebasan dari setiap gempuran akan menjadi hal yang pasti untuk kemenangan NU dan bangsa.

Generasi muda yang mengejar keemasannya pada 2045, diharapkan penuh untuk terus-menerus dengan tanpa mengenal lelah menjaga dan merawat keabsahan Nahdlotul 'Ulama, sebagai mana dawuh Mbah Hasyim, “Barang siapa yang merawat NU akan kuanggap santriku, serta sesiapa yang menjadi santriku, akan selalu kudo’akan khusnul khotimah beserta anak turunnya.” Juga dawuh Mbah Bisri, “Sepanjang hayatku, kulaluinya sebagai pengikut Nahdlotul Ulama (tulen). Jikalau ajal telah menyapaku, maka wasiatku pada masyarakat supaya mereka menjadi warga Nahdlotul 'Ulama.”

Mederasi yang kian hari didakwahkan NU, merupakan bukti jika Nahdlotul 'Ulama memiliki sumbangsih dalam peradaban dunia. Keharmonisan yang diajarkan NU, semakin mengeratkan persatuan antar umat. Maslahat yang telah dituaikan diharapkan mampu menghadirkan kesetaraan dalam pandangan serta keleluasaan dalam memilih. Dengan disertai persatuan, kedamaian dan ketenteraman pasti sudah berbunga. Yang mana hal ini selaras dengan dawuh Mbah Wahab, “tidak ada senjata yang lebih tajam juga sempurna selain persatuan.”

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image