Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Mefti_Misna_Sari

Lesbumi sebagai Sumbangsih NU untuk Peradaban Dunia

Agama | Wednesday, 08 Feb 2023, 13:23 WIB
Dok : web. jatim.nu.or.id

Nahdatul ulama (NU) memiliki arti kebangkitan ulama. NU merupakan sebuah organisasi yang didirikan para ulama tepatnya pada 31 Januari 1926 atau 16 Rajab 1344 H di kampung Kertopaten Surabaya. Pendiri NU adalah KH Hasyim Asy’ari. Beliau merupakan putra dari pasangan Kyai Asyari dan Halimah, ayah beliau merupakan seorang pemimpin Pesantren Keras yang berada di sebelah selatan Jombang.

Dalam perkembangannya hingga saat ini, bagian-bagian dan badan otonom yang ada pada tubuh partai NU semakin bertambah seiring dengan meluasnya perhatian pada masalah-masalah lain. Sehingga NU merupakan salah sumbangsih dalam peradaban dunia. Salah satunya adalah Lesbumi (Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonsia). Lesbumi NU didirikan pada tahun 1962 sebagai wadah perjuangan para seniman dan budayawan NU. Lesbumi ini beranggotakan ulama yang memiliki latar belakang seni cukup baik yang menghimpun berbagai macam artis seperti pelukis, bintang film, pemain pentas, sastrawan.

Seiring tumbuhnya gerakan-gerakan pada 1950-1960-an, ada 3 peristiwa penting dalam memotret momen historis kelahiran Lesbumi yaitu pertama, dikeluarkannya manifesto politik pada tahun 1959 oleh presiden Soekarno. Kedua, pengarusutamaan Nasakom dalam tata kehidupan sosio-budaya dan politik Indonesia pada awal tahun 1960-an. Ketiga perkembangan Lekra 1950, organisasi kebudayaan yang sejak akhir tahun 1950-an dan seterusnya semakin menampakkan kedekatan hubungan PKI baik secara kelembagaan maupun ideoligis. Ketiga peristiwa tersebut merupakan faktor ekstern yang melingkupi proses kelahiran Lesbumi karena memang heboh aliran sastra pada tahun 1960-an.

Namun di samping faktor ektern ada pula faktor intern yang melatar belakangi Lesbumi ini didirikan di kalangan NU. Lahirnya Lesbumi dikalangan NU memperlihatkan momen budaya yang bertujuan sebagai lembaga kebudayaan yang dapat melestarikan dan memoles seni budaya yang dihidupi warga NU. Ada 2 faktor penting intern. Pertama, kebutuhan akan pendampingan terhadap kelompok-kelompok seni budaya dilingkungan NU. Kedua, kebutuhan akan modernisasi seni budaya.

Pada tanggal 2-3 Desember 2022, Lembaga Seni Budaya Muslim Indonesia nahdatul Ulama (Lesbumi NU) menggelar Rakernas V Lesbumi PBNU dan Temu Nasional Seniman Budayawan Muslimin Indonesia 2022 di Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Rakernas tersebut bertema “Tauhid menumbuhkan Kebudayaan, menyuburkan Pohon Kehidupan” dan melibatkan pengurus Lesbumi PBNU, perwakilan Lesbumi dari wilayah dan cabang (PWNU dan PCNU) se-Indonesia, beberapa ahli dan tokoh untuk memberi sumbangan gagasan, serta pihak pemerintah sebagai pengambil dan pelaksana kebijakan negara. Rakernas Lesbumi NU ini dihadiri oleh 260 peserta yang menjadi perwakilan dari 65 pengurus cabang dan wilayah Lesbumi NU se-Indonesia.

Ketua umum Lesbumi PBNU yaitu KH. M. Jadul Maula menyatakan bahwa, kebudayaan menjadi landasan bagi peradaban baru yang sedang diperjuangkan oleh PBNU. Ia juga menerangkan bahwa tujuan Rakernas ini adalah untuk merumuskan niat dan meneladani para leluhur. Kebudayaan, menurut Kiai Jadul, akan menjadi landasan, bentuk, dan partisipasi Lesbumi NU pada upaya-upaya perjuangan besar NU yang sedang dilakukan Gus Yahya.

Lesbumi NU dalam rentang sejarahnya, telah memiliki peran dalam pelestarian kebudayaan Indonesia sebagai sebuah bangasa. Peran tersebut diambil dalam pandangan secara seimbang antara nilai-nilai tradisi yang dianggap relevan dan luhur, nilai-nilai global yang selaras dengan karakter dan perilaku bangsa, serta pancasila sebagai orientasi dan landasan kepentingan nasional kita.

Dengan segala upaya yang akan ataupun dilakukan oleh para ulama serta pemerintah semoga Lesbumi NU ini semakin maju dalam melakukan peradaban baru, bisa kita lihat pada saat ini kebudayaan Islami yang telah tersebar seperti Hadroh. Dengan begitu, walaupun masih terdapat faktor penghambat intern ataupun ektern Lesbumi NU tetap merupakan salah satu Sumbangsih Nu untuk peradaban dunia.

Referensi :

Fatkhul Mubin. Sejarah dan Kiprah Nahdhatul Ulama di Indonesia.

Arfan Effendi. 2022. Belajar dari, pendiri Lesbumi: Usmar Ismail. https://banten.nu.or.id/opini/belajar-dari-pendiri-lesbumi-usmar-ismail-xnhqv

LTN NU Jabar. 2022. Rakernas Lesbumi NU Usung Tema Tauhid Kebudayaan Suburkan Pohon Kehidupan. https://ltnnujabar.or.id/rakernas-lesbumi-nu-usung-tema-tauhid-kebudayaan-suburkan-pohon-kehidupan/

Aru Lego Triono. 2022. Lesbumi PBNU: Kebudayaan jadi Landasan Peradaban Baru. NU Online. https://www.nu.or.id/nasional/lesbumi-pbnu-kebudayaan-jadi-landasan-peradaban-baru-6FzGp

Fairuzul Mumtaz. 2019. Sejarah Pendirian Lesbumi. Jagad Budaya. https://www.jagadbudaya.com/gagasan/sejarah-pendirian-lesbumi-i/

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image