Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Balon Mata-mata Tiongkok Masuki AS, Militer AS Sarankan Biden Tak Menembaknya

Politik | Saturday, 04 Feb 2023, 18:00 WIB
Balon udara. Foto: Kyle Hinkson/Unsplash.

Sebuah balon mata-mata Tiongkok telah terbang di atas udara Amerika Serikat [AS] selama beberapa hari ini. Hal tersebut terjadi hanya beberapa hari sebelum perjalanan yang dijadwalkan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Beijing.

Para pemimpin militer AS menyarankan Presiden Joe Biden agar tidak menembak balon tersebut karena khawatir puing-puingnya dapat menimbulkan ancaman keselamatan.

Salah satu pejabat AS, yang enggan disebutkan namanya, menyatakan bahwa AS terus mengamati balon tersebut dengan pesawat militer yang diujicobakan.

Lalu bagaimana tanggapan pemerintah Tiongkok?

Juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok, Mao Ning, yang dikutip Reuters, mengatakan Beijing sedang "memverifikasi" hal tersebut.

"Saya ingin menekankan bahwa sampai fakta-fakta diklarifikasi, spekulasi dan hype tidak akan membantu penyelesaian yang tepat dari kasus ini," katanya dalam pengarahan harian rutin di Beijing pada hari Jumat kemarin, sambil menambahkan bahwa Tiongkok selalu mematuhi hukum internasional.

"Tiongkok tidak berniat melanggar wilayah darat dan wilayah udara negara berdaulat mana pun," jelas Mao.

Pejabat AS mengatakan mereka telah menyampaikan kasus ini kepada Tiongkok melalui saluran diplomatik. "Kami telah menyampaikan kepada mereka keseriusan kami menangani masalah ini," kata seorang pejabat AS.

Militer AS dikabarkan telah memobilisasi aset tempur mereka, termasuk jet tempur F-22, menunggu Presiden AS Joe Biden memerintahkan agar balon itu ditembak jatuh.

Pakar pertahanan, John Parachini, memperkirakan ukuran balon itu setara dengan panjang tiga bus.

Salah seorang penduduk Billings, Chase Doak, yang sempat mendokumentasikan balon itu hari Rabu [1/112023], mengatakan pada awalnya dia mengira itu adalah seorang bintang.

"Tapi, saya pikir itu agak gila karena saat itu siang bolong dan ketika saya melihatnya, itu terlalu besar untuk ukuran bintang," katanya kepada Reuters.

Salah seorang pejabat AS mengatakan bahwa melihat jalur penerbangannya, balon itu akan melewati sejumlah tempat sensitif. Meski demikian, ia tidak memberikan rinciannya.

Seorang pejabat AS lainnya mengatakan bahwa balon itu sebelumnya telah telacak di dekat Kepulauan Aleutian dan Kanada sebelum memasuki wilayah AS.

Balon semacam itu biasanya beroperasi pada ketinggian 80.000-120.000 kaki [24.000-37.000 m], jauh di atas tempat lalu lintas udara komersial terbang. Pesawat tempur berperforma tertinggi biasanya tidak beroperasi di atas 65.000 kaki, meskipun pesawat mata-mata seperti U-2 memiliki ketinggian layanan 80.000 kaki atau lebih.

Craig Singleton, seorang ahli Tiongkok, mengatakan bahwa balon semacam itu telah banyak digunakan oleh AS dan Uni Soviet selama Perang Dingin dan merupakan metode pengumpulan intelijen yang murah.

Hubungan antara Tiongkok dan AS telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir ini. Kunjungan Ketua DPR Nancy Pelosi ke Taiwan pada bulan Agustus 2022 lalu telah mendorong Tiongkok menggeber latihan militer selama beberapa hari di sekitar Selat Taiwan.***

Sumber: Reuters

--

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image