Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Istianah Billah

Agama Islam yang Terhijab

Edukasi | Thursday, 02 Feb 2023, 15:26 WIB

Pernah suatu masa, Syaikh Muhammad Abduh rahimahullah, bertugas dakwah pada sebuah kota di Perancis. Beliau menyampaikan bahwa agama Islam adalah agama yang Syamil wa Mutakamil, agama yang sangat sempurna. Mengatur segala aspek kehidupan, bukan hannya mengatur tata cara beribadah kepada Penciptanya, akan tetapi Islam juga mengatur dari sistem ekonomi, hingga adab kepada guru dan sesama manusia. Agama yang amat mencintai perdamaian, kebersihan, sopan santun, yang menjujunjung tinggi adab, dan mengatur umatnya dari bangun tidur hingga tidur kembali. Dengan dakwahnya yang luar biasa ini, maka jamaah beliau di Perancis pun semakin hari, semakin bertambah.

Ketika amanah dakwah beliau telah usai, Syaikh pun kembali ke negara asalnya, Mesir. Seiring berjalannya waktu, para murid beliau merasakan rindu yang sangat mendalam. Lalu mereka pun berkumpul untuk musyawarah, dan memutuskan untuk mengunjungi Syaikh di Mesir.

Berangkatlah mereka menggunakan kapal laut. Saat di perjalanan, ekspektasi mereka adalah Mesir merupakan negeri yang luar biasa indah, bersih, sejahtera, tidak ada pengemis, sistem lalu lintasnya tertib, dsb. Karena penduduknya yang mayoritas muslim, serta banyak ulama-ulama Islam, dan juga disana terdapat pusat studi Islam.

Tetapi kemudian, ketika mereka sampai di pelabuhan Mesir, kekecewaan pertama pun muncul. Karena yang mereka dengar bukanlah kata-kata yang baik nan indah, tetapi justru sumpah-serapah. Yang mereka lihat bukanlah pelabuhan yang bersih dan tertata, tetapi justru pelabuhan yang penuh dengan sampah.

Mereka pun pergi melanjutkan perjalanan menggunakan sebuah mobil menuju kota. Dan saat itu pula, kekecewaan mereka bertambah. Mereka dapati pengemis dan gelandangan, serta lalu lintas yang semrawut di sepanjang perjalanan. Bahkan saat mereka hendak sampai di Universitas Al-Azhar, mereka melihat ada seseorang yang membuang air kecil berdiri mengahadap tembok.

Sesampainya mereka pada tempat kediaman Syaikh, mereka mengadukan semua perkara yang bertentangan dengan apa yang beliau ajarkan dahulu sewaktu di Perancis. Syaikh menyampaikan bahwa Islam itu bersih, beradab, dan menyejahterakan umatnya. Tetapi mengapa pelabuhan di sini penuh dengan sampah?, Mengapa banyak orang-orang mengucapkan sumpah-serapah? Dan mengapa di jalanan kami dapati banyak pengemis ya Syaikh?

Maka keluarlah satu kalimat dari Syaikh Muhammad Abduh untuk menjawab satu persoalan ini. Satu kalimat yang begitu masyhur, yang sangat menggambarkan problematika umat kita saat ini.

"الإسلام محجوب بالمسلمين"

Agama Islam terhijab oleh kaum muslimin.”

Bahwa cahaya Islam yang terang benderang, kebaikan Islam yang peripurna, serta ajaran Islam yang sempurna itu terhalang dan tertutupi. Dan bukan tertutupi oleh orang-orang yang menstigmakan kita kaum radikal, ekstrimis, intoleran, ataupun anti moderasi. Tetapi ia terhijab oleh kaumnya sendiri. Yang tidak memahami bagaimana menjadi seorang muslim, yang memahami tetapi memilih untuk diam, yang hari-harinya dihabiskan untuk hal-hal yang tidak berfaidah dan melalaikan, yang mengetahui sebenarnya terdapat persoalan, tetapi mengedepankan untuk bersantai.

Sebuah refleksi bagi kita semua. Jangan-jangan ilmu yang kita pelajari, adab-adab kepada sesama manusia, juga adab kepada Sang Pencipta yang telah kita pahami, belum kita amalkan dengan sebaik-baiknya. Jangan-jangan kita bukanlah termasuk dari orang-orang yang mampu menjadi wasilah hidayah Islam bagi orang lain. Tetapi justru menutupinya, dan membuat Islam ini menjadi malu dengan tingkah laku dan kepribadian kita sehari-hari. Wallahu ‘alam bi shawwabih

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image