
Bisnis Tembakau Aceh Mati Suri
Bisnis | 2021-12-16 12:47:05
Tembakau adalah tumbuhan pertanian atau perkebunan yang termasuk komoditas yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan rokok.
Tanaman ini membutuhkan waktu 40 sampai 60 hari untuk persemaian sebelum dilakukan pencangkokan atau saat memiliki tinggi 15 cm.
Tembakau mampu tumbuh di kisaran iklim yang luas dengan waktu tumbuh 60 sampai 90 hari dengan keadaan bebas embun beku dari hari pencangkokan sampai panen dengan temperatur 20°C sampai 30°C.
Musim kemarau menjadi waktu untuk melakukan panen dan pematangan daun agar didapatkan keadaan daun dalam kualitas baik.
Karena ketika dalam keadaan hujan berlebihan, maka daun yang dipanen akan memiliki bentuk daun yang tipis dan ringan.
Tembakau adalah rokok alami yang belum bercampur dengan zat-zat berbahaya seperti nikotin dan tar dalam rokok biasa.
Hasil riset Zahratul Muna, Mahasiswa Politeknik Kutaraja menemukan produksi tembakau Aceh saat ini mengalami skarsitas (kelangkaan) yang di sebabkan oleh musim hujan, sumber daya manusia, permintaan konsumen, alat yang di gunakan masih tradisional, pandemi yang membuat pendapatan semakin menipis, karena terjadinya skarsitas tembakau juga ada yang mengalami peningkatan harga dari biasanya, dan seperti tembakau Aceh.
Tembakau ini mengalami peningkatan harga yang drastis karena lahan pertanian, SDM yang sedikit dan lain sebagainya.
Daun nipah yang digunakan untuk alat menghisap tembakau ini juga mengalami skarsitas (kelangkaan) karena musim hujan, semakin banyaknya permintaan konsumen, dan juga alat yang digunakan masih tradisional dalam pembuatan daun nipah sendiri.
Dengan terjadinya skarsitas daun nipah mengakibatkan terjadi peningkatan harga dari yang Rp10.000 per pcs menjadi Rp15.000.Dalam perekonomian narasumber nya sendiri cukup merubah kehidupan beliau.
Dari yang hanya berjalan kaki sekarang sudah bisa naik mobil walaupun masih masa pencicilan sedikit demi sedikit.
Penjualan tembakau narasumber ini masih dalam ruang lingkup yang kecil karena hanya menjual dengan kaki lima yang sudah ditargetkan. Untuk tembakau dalam 1 bulan itu ada perputaran stock tembakau paling kurang 4 kali.
Sedangkan untuk daun nipah sendiri dalam seminggu membutuhkan sebanyak 2 karung besar paling kurang 1 karung besar. Omset yang didapatkan dalam sehari jika hari biasa kurang lebih Rp3.000.000 sedangkan jika bulan puasa kurang lebih Rp2.000.000.
Dengan penjualan 5 hari dalam 1 minggu. 4 hari ke lintas barat dan 1 hari di aceh besar.Dalam penjualan tembakau narasumber masih menggunakan tenaga sendiri dan belum merekrut tenaga kerja tetap.
Melainkan hanya tenaga kerja serabutan yang dipanggil ketika penjualan untuk membantu beliau dalam menurunkan barang saat sampai di penjualan atau menaikkan barang kembali ke dalam mobil setelah selesai penjualan dan tenaga kerjanya pun masih warga sekitar tempat penjualan.
Semoga kedepan nya tembakau semakin menjadi minat para pecandu rokok agar tidak lagi kecanduan dengan rokok. (*)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook