Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Azyza Tian Yustisiningrum

Dysania: Aku vs Kasur

Eduaksi | Thursday, 16 Dec 2021, 09:45 WIB
Photo by Miriam Alonso from Pexels

Pernahkah kamu merasa sangat sulit untuk bangun pagi hari dan beranjak dari kasur? Padahal, ada banyak pekerjaan yang mungkin perlu kita lakukan. Atau kamu selalu merasa kalau pagi hari ini sudah sangat melelahkan? Padahal, baru aja bangun tidur. Bisa saja kamu mengalami dysania, loh. Siapa sangka, sulit bangun pagi bisa menjadi gangguan yang serius. Apa sih sebenarnya dysania itu? Seperti apa gejala nya? Dan bagaimana cara menghindarinya? Yuk, simak penjelasan di bawah ini.

Apa Itu Dysania?

Dysania adalah sebuah gangguan psikologi di mana seseorang sangat sulit untuk bangkit dari tempat tidur saat pagi hari. Mudahnya seperti ini, tubuhmu memaksamu untuk terus tidur, padahal kamu tahu ini waktunya untuk bangun. Tapi perlu diingat, ini bukan tentang lelah atau malas untuk bangun. Dysania adalah 'ketidakmampuan' untuk bangun dan beranjak dari tempat tidur saat pagi hari.

Photo by Miriam Alonso from Pexels

Gejala Dysania

Sulit bangun saat tidur pada dasarnya adalah hal yang normal. Namun akan berbahaya kalau berlangsung terus menerus, apalagi kalau semakin hari semakin bertambah parah. Orang dengan gejala dysania memiliki rasa cemas yang berlebih ketika beranjak dari tempat tidur, sehingga ketika ia bangun rasanya ingin sesegera mungkin kembali tidur. Untuk penderita dysania, waktu beranjak dari tempat tidur juga tidak sebentar. Rata-rata orang membutuhkan sekitar 10 menit untuk beranjak dari tempat tidur, sedangkan orang yang menderita dysania akan memperpanjang waktunya dengan ekstrim hingga 2 jam.

Photo by Miriam Alonso from Pexels

Penyebab Dysania

Dysania biasanya disebabkan oleh kondisi tubuh yang tidak sehat atau bahkan hingga depresi. Menurut spesialis tidur, dysania bukan penyakit itu sendiri, tetapi gejala bahwa ada sesuatu di dalam tubuh kita yang tidak bekerja dengan baik, baik emosional ataupun fisik. Artinya, ini dapat menunjukkan gangguan emosional atau “keadaan kesadaran yang berubah", yang menunjukkan bahwa ada sesuatu yang tidak berfungsi dengan benar.

Photo by Miriam Alonso from Pexels

Dysania juga dapat disebabkan oleh beberapa masalah kesehatan berikut.

1. Anemia, gejala kekurangan darah ini akan membuat penderitanya merasa sangat lelah sehingga rentan dysania.

2. Sleep apnea, gejala berupa gangguan pernapasan yang mengakibatkan terbangun di malam hari, sehingga menyebabkan tubuh didera lelah yang dapat berujung pada kesulitan beranjak dari tempat tidur.

3. Fibromyalga, gejala dengan ciri-ciri nyeri pada tubuh disertai mood yang buruk dan kelelahan berlebih. Dysania lebih dimungkinkan terjadi pada kondisi ini.

4. Diabetes, gejala kadar gula berlebih yang berujung pada kondisi mudah lelah disertai sejumlah komplikasi, dapat berujung pada dysania.

5. Sindrom lelah kronis, yaitu kondisi dimana terasa lelah yang parah di tubuh sehingga keinginan untuk istirahat lebih besar.

6. Insomnia, yaitu gejala sulit tidur setiap malam dan mengakibatkan lelah di pagi hari.

Cara Mencegah Dysania

Sebelum mendiagnosis diri sendiri dan menjadi takut terdiagnosis karena kamu merasakan gejala dysania, kamu bisa mencegah dysania dengan beberapa cara sederhana. Cara yang pertama adalah kamu harus mulai memerhatikan pola tidurmu. Usahakan kamu tidur satu hingga dua jam lebih awal tiap malamnya. Lakukan cara tersebut secara bertahap dan pelan-pelan setiap harinya.

Photo by Miriam Alonso from Pexels

Siapkan pula alarm atau jika kamu tinggal dengan kerabat, maka minta tolonglah untuk membangunkanmu. Ketika sudah terbangun, cara selanjutnya adalah kamu harus membulatkan tekad untuk tidak memejamakan mata lagi.

Nah, kalau sudah berhasil, jangan lupa untuk mengapresiasi dirimu setiap paginya. Sesederhana kamu menyiapkan teh hangat untuk menyegarkan tubuhmu saat pagi hari. Apapun penyebabnya, tetap biasakan untuk selalu bangun lebih awal, ya. Karena akan ada banyak kesempatan yang sayang jika kamu lewatkan saat pagi hari.

Bagaimana? Sudah paham belum tentang dysania? Apakah kamu termasuk penderita dysania? Jika ya, ada baiknya kamu mulai ubah kebiasaan sehari-hari. Coba lakukan trik-trik yang sudah dijelaskan, tidak perlu langsung semua, selama bisa konsisten, pasti akan ada hasilnya, perlahan tapi pasti. Psikolog atau psikiater juga bisa menjadi opsi sebagai penenang jiwamu dari gangguan psikologis ini. Semoga bermanfaat! Semangat semua!

Referensi

https://psikologi.uma.ac.id/dysania-gejala-penyebab-dan-cara-mencegah/

https://insanq.co.id/artikel/dysania-tidur-yang-tidak-boleh-dibiasakan/

https://riliv.co/rilivstory/susah-bangun-saat-tidur/

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image