Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image jok

Gerilyawan Palestina Luncurkan Roket ke Israel, Eskalasi Konflik Dikhawatirkan Meningkat

Info Terkini | Friday, 27 Jan 2023, 08:32 WIB
Warga Palestina membawa jenazah korban penembakan tentara Israel, Kamis, 26 Januari 2023. Foto: Mohamad Torokman/Reuters.

Gerilyawan Palestina menembakkan dua roket dari Jalur Gaza ke Israel selatan yang dicegat oleh sistem pertahanan rudal milik Israel, Jumat [27/1/2023]. Demikian dikatakan sumber militer Israel, yang dikutip kantor berita Reuters.

Serangan roket memicu sirene di kawasan pemukim Israel di dekat perbatasan dengan Gaza untuk memperingatkan warga agar berlindung. Tidak ada laporan korban cedera.

Stasiun televisi Israel, Channel 12, menayangkan cuplikan rudal pencegat Israel yang diluncurkan ke langit di atas kota Ashkelon, sekitar 12 km (7 mil) utara Gaza, yang dikuasai kelompok militan Islam Hamas.

Serangan seperti itu biasanya diikuti oleh serangan udara balasan dari Israel di Gaza.

Ketegangan di kawasan kembali berkobar menyusul aksi pasukan komando Israel membunuh tujuh pria bersenjata dan dua warga sipil Palestina selama serangan di kota Jenin, pada hari sebelumnya.

Hamas dan kelompok militan yang lebih kecil, Jihad Islam, telah berjanji akan merespons atas aksi pasukan komando Israel tersebut. Sebegitu jauh, belum ada klaim dari keduanya atas tembakan roket itu.

Setelah aksi kekerasan di Jenin, Otoritas Palestina mengatakan mengakhiri koordinasi keamanannya dengan Israel, yang secara luas telah dianggap membantu menjaga ketertiban di Tepi Barat dan mencegah serangan terhadap Israel. Langkah ini diambil sebagai langkah protes dari Otoritas Palestina.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan Israel tidak ingin meningkatkan ketegangan, meskipun dia memerintahkan pasukan keamanan untuk waspada di berbagai sektor.

PBB, pejabat AS dan Arab telah berbicara dengan Israel serta faksi-faksi Palestina untuk mencoba menjaga bentrokan di Jenin agar tidak memicu konfrontasi yang lebih luas.

Kekerasan telah meningkat sejak serangkaian serangan jalanan Palestina yang mematikan di Israel Maret dan April lalu.

Kebuntuan diplomatik yang hadir telah membantu mengalirnya dukungan bagi kelompok Hamas dan Jihad Islam, yang menolak hidup berdampingan dengan Israel -- di mana pemerintahan relijius-ultranasionalis sayap kanan baru pimpinan Netanyahu yang berkuasa menentang eksistensi negara Palestina.***

Sumber: Reuters

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image