Solusi Penjajahan Palestina: Butuh Tentara Serta Negara yang Kuat
Politik | 2025-01-07 14:21:58Diambil dari cnnindonesia.com (28/12/2024), UNICEF mencatat bahwa sekitar 473 juta anak di dunia hidup di daerah konflik, termasuk Gaza, Sudan, dan Ukraina.
Di Gaza, perang Zionis selama 15 bulan terakhir telah menewaskan lebih dari 17.492 anak. Serangan ini menghancurkan infrastruktur, mengancam kehidupan anak-anak akibat cuaca dingin, dan memperburuk kondisi karena ketiadaan fasilitas kesehatan yang memadai.
Fakta ini menggambarkan betapa mengerikannya dampak konflik terhadap anak-anak, yang seharusnya dilindungi.
Konflik Palestina bukanlah sekadar persoalan kemanusiaan. Ini adalah perang ideologi antara kapitalisme dan Islam.
Dari channel YouTube Muslimah Media Hub (31/12/2024), Penjajahan Zionis di Palestina berakar pada perjanjian internasional seperti Sykes-Picot dan Deklarasi Balfour, yang dirancang oleh negara-negara Barat untuk memecah belah wilayah Islam.
Amerika Serikat, sebagai pelindung utama Zionis, telah memberikan dukungan militer dan politik yang berkelanjutan sejak 1948.
Tujuannya jelas: menjadikan Zionis sebagai alat untuk menjaga kepentingan geopolitik mereka di Timur Tengah. Solusi internasional, seperti kecaman, kutukan, atau wacana solusi dua negara, terbukti tidak mampu menghentikan penjajahan ini.
Zionis tetap berdiri kokoh karena dukungan dari negara-negara kapitalis yang memiliki kepentingan ekonomi dan politik di wilayah tersebut.
Islam menawarkan solusi yang menyeluruh dan mendasar untuk menyelesaikan penjajahan di Palestina. Dalam pandangan Islam, solusi atas konflik ini tidak cukup hanya dengan upaya diplomatik atau kecaman verbal.
Palestina adalah tanah Islam yang harus dilindungi, dan satu-satunya jalan untuk membebaskannya adalah melalui jihad fisabilillah, yang hanya dapat dilakukan di bawah komando negara Islam yang dipimpin oleh seorang pemimpin negara yang teguh menjalankan syariat.
Penyelesaian masalah Palestina juga membutuhkan penyatuan umat Islam di seluruh dunia. Umat Islam harus sadar bahwa konflik ini bukan hanya masalah regional, tetapi bagian dari perang ideologi yang lebih besar.
Dakwah yang berfokus pada penyatuan pemikiran dan perasaan umat berdasarkan Islam sangat penting untuk menumbuhkan kesadaran kolektif ini. Penyatuan umat akan menciptakan kekuatan besar yang dapat melawan penjajahan Zionis dan menolak hegemoni kapitalisme.
Pemimpin negara Islam memiliki tanggung jawab besar untuk melindungi umat dan wilayah Islam, termasuk Palestina. Dalam sistem Islam, pemimpin ini adalah perisai umat yang bertugas mengerahkan tentara, menyatukan sumber daya, dan memberikan perlindungan penuh terhadap rakyatnya.
Dengan demikian, perjuangan untuk membebaskan Palestina harus menjadi bagian dari agenda besar umat Islam untuk menegakkan negara Islam yang menyatukan seluruh kaum Muslimin.
Penjajahan di Palestina tidak akan berakhir selama sistem kapitalisme masih mendominasi dunia. Oleh karena itu, umat Islam harus mengambil langkah nyata untuk mengakhiri ketergantungan pada sistem ini dan kembali kepada solusi Islam.
Melalui jihad, penyatuan umat, dan kepemimpinan negara Islam, penjajahan di Palestina dapat dihentikan, dan keadilan bagi saudara-saudara Muslim di sana akhirnya dapat terwujud.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.