Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Makkinuddin

YIM bertanya pada Anwar Ibrahim PM Malaysia di CT Corp Leaders' Forum

Eduaksi | Tuesday, 10 Jan 2023, 02:08 WIB

Indonesia - Perdana Menteri Dato' Seri Anwar Ibrahim menegaskan pandangannya soal pesimisme yang mencolok dalam ekonomi dan politik. Hal ini diungkapkan dalam pidatonya di CT Corp Leaders' Forum, Senin (9/1/2023).

Anwar menilai pesimisme ala Oswald Spengler, tokoh sejarah Jerman, yang mengatakan bahwa peradaban memiliki umur yang terbatas, tidak lah selalu benar.

Spengler yang juga merupakan filsuf berkebangsaan Jerman dalam bukunya The Decline of The West meramalkan bahwa sekitar tahun 2000, peradaban barat akan memasuki periode darurat atau pra-kematian, yakni masa-masa sebelum keruntuhan terakhir peradaban Barat.

Anwar menegaskan pesimisme ini, baik dalam kehidupan ekonomi dan politik, seharusnya tidak ada.

"Saya tekankan pesimisme dalam politik dan ekonomi tak semestinya benar. Tanggung jawab kita sebagai manusia adalah berikhtiar," tegasnya.

"Mencari penyesuaian dan reform perubahan sedaya upaya kita. Tapi bagi saya pokok pangkalnya bermula dari pimpinan," lanjut Anwar.

Oleh karena itu, lanjutnya, dia memilih mengambil sikap sebagai pemimpin yang berlapang dada serta memahami arti demokrasi.

"Semalam di Kedubes Malaysia, saya sebut apa yang dibilang Francis Fukuyama, apa yang dibilang democratic accountability. Kita itu hiruk pikuk, riuh rendah bicara soal demokrasi, tetapi tidak accountable," katanya.

Alhasil, dia berpandangan demokrasi tidak bisa ditentukan kehebatannya dalam sebuah Pemilu. Tetapi relevansinya kepada masyarakat, melalui moral, etika dan akhlak. Itulah yang dimaksud soal akuntabilitas.

"Apakah benar orang yang memenag tampuk kekuasaan dengan suara rakyat, menang dengan kaidah dan etika yang bisa dipertahankan. Dan setelah berkuasa, apa mereka jujur?" ujar Anwar.

Pidato Anwar ini sempat membuat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Pariwisata Sandiaga Uno, Zulkifli Hasan, Osso, Menteri Pekerjaan Umum, beberapa Menteri dan mantan menteri serta tamu undangan lainnya terkesima.

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengungkapkan teman setia yang mendukungnya saat dirinya 'terbuang'.

Hal itu ia ungkapkan dalam CT Corp Leadership Forum di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (9/1/2023).

Di forum tersebut, Anwar mengatakan sosok Chairul Tanjung sebagai teman setia saat dirinya susah. Bahkan, CT, sapaan akrab Chairul Tanjung tak ragu untuk menyambutnya.

"Jadi semasa saya susah, dia (CT) sambut. Teman tatkala saya susah, termasuk Bu Anita (Anita Ratnasari Tanjung)," ujarnya.

Dia pun menyatakan CT sebagai tokoh penting di bidang ekonomi yang sangat menginspirasi.

Selain itu, Anwar juga memuji Indonesia sebagai negara yang telah melahirkan banyak tokoh dan pemikir besar yang tidak ada tandingannya di negerinya sendiri.

"Ada nasionalisnya seperti Soekarno dan Hatta atau paham Islam ada Mohammad Natsir. Kirinya seperti Sutan Sjahrir. Atau pemikir yang kuat seperti Sujatmoko yang menulis satu teks yang bagi saya sangat berharga, 'Dimensi Manusiawi dalam Pembangunan'," tuturnya.

Chairman CT Corp Chairul Tanjung mengungkapkan kalau perkenalannya dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim telah berlangsung lama. Perkenalan itu tidak surut meskipun Anwar harus dipenjara tiga kali.

Demikian diungkapkan CT, sapaan akrab Chairul Tanjung, dalam acara CT Corp Leadership Forum di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (9/1/2023). "Saya menjadi saksi sejarah perjalanan hidup beliau lebih dari 30 tahun. Mulai beliau menjadi menteri menjadi wakil perdana menteri lalu tidak duduk di pemerintahan dan dipenjara tiga kali karena masalah perbedaan politik," ujar CT. Dalam paparannya, Anwar menilai pengalamannya dipenjara selama 10 tahun tidak sebanding dengan penderitaan masyarakat Malaysia. "Saya merasa malu karena karena derita itu kecil dibandingkan derita rakyat," kata Anwar. Kendati demikian, dia mengaku memperoleh banyak hikmah yang mendewasakannya. Sebab, Anwar lebih memahami kebebasan dan demokrasi usai hidup dalam kungkungan.

Perdana Menteri Malaysia Dato' Seri Anwar Ibrahim mengaku dirinya tidak pernah merasa asing di Indonesia meski di saat lika-liku pasang surut hidupnya.

Hal itu diungkapkannya saat menjadi pembicara dalam CT Corp Leadership Forum di Jakarta, Senin (09/01/2023).

Dia mengatakan, dia selalu merasa disambut baik, termasuk sejak Presiden RI dijabat oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sudah dianggap sebagai sahabatnya.

"Dalam liku-liku hidup pasang surut saya tidak pernah merasa asing di Indonesia. Dari tingkat presiden hingga rakyat biasa menganggap saya ... Semasa saya disambut Presiden SBY, dia ungkapkan 'Anwar sahabat saya'," tuturnya di hadapan Chairman CT Corp Chairul Tanjung dan juga sejumlah pejabat dan para anggota Kabinet Indonesia Bersatu, Senin (09/01/2023).

Dia pun tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas sambutan hangatnya kepada dirinya.

"Saya berterima kasih pada Presiden Jokowi yang memberikan penghormatan, saya ke sini secara resmi dan sambutannya hangat. Terus terang dengan maksud mengangkat dan memastikan hubungan dua hal cukup berkesan dan menyelesaikan permasalahan, termasuk soal TKI," tuturnya.

"Saya jawab Presiden, saya ini juga dari orang yang tersisih, jadi mengerti arti keadilan sosial. Jadi sekarang jadi tanggung jawab saya untuk memastikan bukan soal memihak pada Malaysia atau RI, tapi prinsip manusia," tuturnya.

Kehadiran Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di CT Corp Leadership Forum diwarnai oleh reuni dengan pejabat dan mantan pejabat pemerintah Indonesia.

CT Corp Leardship Forum di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta, Senin (9/1/2023) dilaksanakan selepas Anwar menemui Presiden Indonesia Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, tadi pagi.

Dalam kesempatan ini, Anwar akan menyampaikan paparan perihal hubungan antara Malaysia dan Indonesia. Acara akan dipandu oleh Chairman CT Corp Chairul Tanjung.

Tokoh negara RI seperti Mantan Ketua MPR Akbar Tandjung, Mantan Kepala BIN Hendroprioyono, dan mantan Menteri Keuangan Chatib Basri, dan mantan Menko Perekonomian Hatta Rajasa tampak hadir di antara undangan.

Turut hadir pula para menteri dalam Kabinet Indonesia Maju antara lain Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pariwisata Sandiaga Uno, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Yusril Ihza Mahendra, mantan Menteri Kehakiman zaman Gus Dur, dan mantan Menteri zaman SBY, sempat menjadi salah satu penanya bahkan penanya terakhir (setelah Hendro Priyono, Osso, Hidayat Nur Wahid dan beberapa penanya lainnya) dalam Forum CT Corp Leadershif Forum hari Senin 9 Januari 2023, terkait Problematika Tenaga kerja Indonesia yang ke Malaysia dan ide pendirian atau pembuatan Pengelolaan Pekebunan dan pabrik milik Malaysia yang berada di Indonesia.

YIM mengusulkan adanya pembahasan khusus terkait besaran gaji tenaga kerja Indonesia yang bekerja di perusahan Malaysia yang berada di Malaysia dan perusahaan Malaysia yang berada di Indonesia.

YIM juga mengusulkan terkait pembuatan jenis usaha produksi perusahaan Malaysia, dari jenis jenis produk yang selama ini menjadi jenis produksi Hight Tech.

Anwar Ibrahim dengan santai menjawab dan mengomentari YIM yang sudah cukup dikenal sebagai seorang Lawyer.

https://www.cnbcindonesia.com/news/20230109154854-4-404024/kala-pidato-anwar-ibrahim-singgung-pesimisme-demokrasi,

https://www.cnbcindonesia.com/news/20230109154238-4-404020/anwar-ibrahim-buka-bukaan-sosok-teman-setia-saat-terbuang,

https://www.cnbcindonesia.com/news/20230109152441-4-404013/ct-anwar-ibrahim-3-kali-dipenjara-karena-perbedaan-politik,

https://www.cnbcindonesia.com/news/20230109151254-4-404008/anwar-ibrahim-saya-tak-pernah-merasa-asing-di-indonesia,

https://www.cnbcindonesia.com/news/20230109145121-4-404000/ada-prabowo-hingga-akbar-tanjung-anwar-ibrahim-asyik-reuni,

https://www.youtube.com/watch?v=dWX2mowGS14,

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image