Keterampilan Berbicara
Edukasi | 2023-01-09 17:12:57Latar Belakang
Berbicara pada dasarnya merupakan sesuatu yang tersampaikan secara verbal yang digunakan dalam sehari-hari, dengan ini menjadikan berbicara merupakan hal penting yang dapat digunakan untuk menyampaikan sesuatu ataupun membuat percakapan. Menurut pakar, Tarigan (1983:15) keterampilan berbicara adalah kemampuan bunyi-bunyi artikulasi dan kata-kata untuk mengekspresikan, mengatakan serta menyatakan pikiran, gagasan, dan perasaaan. Pendengar mendapatkan informasi melalui serangkaian nada, tekanan, dan penempatan persedian.
Banyaknya fakta terkait penyampaian yang didapatkan dalam keterampilan berbicara, banyak dari masyarakat ataupun orang sekitar kita, tidak dapat menggunakan penyampaian berbicara yang dapat dimengerti sepenuhnya oleh kita. dikarenakan mereka hanya mendapatkan segi dasar berbicara dari lingkungan dimana mereka tumbuh, menjadikan mereka tidak dapat menggunakan keterampilan berbicara yang baik dan benar. Masalah yang timbul dalam proses pembelajaran berbicara secara formal umumnya mengemukakan pendapat pada forum, pidato, diskusi ilmiah, penyaji makalah, dll, yang belum memadai (masih rendah) disekitar kita
Melalui keterampilan berbicara, latar belakang masyarakat yang belum mampu mengelola pola berbicara, dapat lebih tersampaikan dengan baik menggunakan ekspresi, menyatakan, dll. Hal ini merujuk pada pendapat pakar. Arsjad, Mukti (1993:23) keterampilan berbicara adalah kemampuan mengucapkan kata-kata yang dapat mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Keterampilan berbicara dapat memecahkan kesulitan dalam pemilihan kosa kata yang ada didalamnya, karena keterampilan berbicara memiliki susunan tertentu, yang mana disusun dan direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu, dalam proses mencapai tujuan tersebut, berbagai proses tidak dapat dicapai dengan serentak. kemampuan berbicara tersebut dapat dikuasai seseorang secara bertahap.
Pembahasan
Keterampilan berbicara pada hakikatnya mengandung unsur “berbicara” yang mana merupakan salah satu keterampilan dalam berbahasa, hal ini didukung oleh pernyataan pakar, Laksana (1982:15) berbicara adalah perbuatan yang menghasilkan bahasa sebagai alat berkomunikasi, yang mana merupakan salah satu keterampilan dasar dalam berbahasa yang mengungkapkan hal bahwa berbicara merupakan hal pokok bahasa yang mana didalamnya mengandung beberapa hal didalamnya sebagaimana menurut pakar, Kartini (1985:7) berbicara merupakan suatu peristiwa penyampaian yang berupa maksud, gagasan, pikiran, perasaaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan, sehingga maksud tersebut dipahami oleh orang lain. Keterampilan berbicara bertujuan untuk menyampaikan sebuah pikiran atau gagasan kepada orang lain (yang diajak berbicara). Sedangkan tujuan khusus disampaikannya sebuah kemampuan berbicara ialah mendorong seseorang untuk bersemangat dalam melakukan sebuah topik pembicaraaan ataupun menyampaikan sebuah gagasan kepada lawan bicara, agar lawan bicara dapat menerima gagasan.
1. Tujuan Keterampilan Berbicara
Keterampilan berbicara memiliki banyak maksud dan tujuan agar terjalinnya sebuah permbicaraan yang baik dalam penyampaian suatu gagasan atau topik pembicaraan. Umumnya keterampilan berbicara ialah hal yang penting untuk seseorang dikarenakan keterampilan berbicara dapat memengaruhi sebuah interaksi diantara mereka menggunakan bahasa lisan, menurut pakar, Djago, Tarigan (1990:149), Keterampilan berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan. Melalui keterampilan berbicara, kemudahan berbicara menjadi maksud dan tujuan agar seseorang memiliki keterampilan dasar dalam berbicara yang perlu dilatih agar membangun kepercayaan diri dalam pelafalan keterampilan berbicara mereka yang pada dasarnya tersampaikan secara lisan.
Melatih untuk membentuk pribadi yang kritis dalam sebuah tujuan keterampilan berbicara merupakan hal yang penting untuk dilakukan oleh semua orang yang bertujuan untuk membuat mereka lebih kritis dalam menyimak dan mendengarkan lawan bicara, juga mampu mengoreksi kesalahan berbicara apabila terdapat hal tersebut dalam pembicaraan mereka dan tujuan disampaikannya sebuah keterampilan berbicara ditujukan kepada seseorang untuk selalu menggunakan bahasa yang baik dan benar dalam menyampaikan suatu kalimat sederhana dan untuk membantu mereka dalam melakukan pengembangan kosa kata dalam berbicara.
2. Bentuk-Bentuk Keterampilan Berbicara
Keterampilan berbicara umumnya banyak diklasifikasikan pada beberapa hal yang diantaranya keterampilan berbicara memuat pidato, wawancara, diskusi, dan debat. Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara dikhalayak ramai atau tempat umum, yang umunya pidato sangat memerlukan sebuah keterampilan berbicara untuk bertujuan mencapai keberhasilan dalam sebuah pidato yang disampaikan kepada khalayak yang membuat siapapun yang mendengar dapat mengerti terhadap suatau hal yang disampaikan dalam sebuah pidato tersebut. Hal ini mendukung pernyataan pakar yang mengungkapkan Menurut pakar, Badudu, Zain (1994:180) berbicara dengan kata-kata, seraya berpidato, dan bercakap-cakap.
Wawancara merupakan salah satu dari beberapa klasifikasi tentang jenis keterampilan berbicara yang mana wawancara ialah hal yang bertujuan mendapatkan informasi lebih lanjut yang umunya sudah dipaparkan dalam sebuah surat kabar ataupun sumber berita yang ditayangkan satau jenis dariradio ataupun televisi, yang umumnya keterampilan berbicara sangat memengaruhi keberhasilan sebuah wawaancaa yang mana saat menanyakan suatau kejelasan, yang mewawancarai sebuah orang dapat mengaplikasikan kebahasaan yang baik dan benar.
Diskusi merupakan salah satau jenis dari keterampilan berbicara yang memuat sebuah pertemuan yang umunya disampaikan dengan pertukaran pendapat, bertukar pikiran dan saling memberikan pendapat atau gagasan mengenai sebuah masalah ataupun topik pembahasan yang ada pada sebuah diskusi.
Debat merupakan salah satau jenis dari klasifikasi keterampilan berbicara, umumnya debat mirip dengan sebuah dialog, tetapi, debat lebih mengutarakan pertukaran pikiran secara terbuka untuk membahas sebuah masalah yang masih mengandung pro dan kontra dengan memerhatikan aturan dan tata tertip tertentu, keterampilan berbicara sangat menunjang keberhasilan sebuah debat dikarenakan dalam penyampaian sebuah debat, dikarenakan keterampilan berbicara memegang kendali dalam setiap dialog yang disampaikan, ataupun dalam menanggapi sebiuah pendapat dalam lawan bicara debat, serta berfungsi sebagai kosa kata dalam menerima atau menolak sebuah interupsi dalam sebuah debat.
3. Pengaruh Percaya Diri Terhadap Keterampilan Berbicara
Goyahnya kepercayaan diri pada seseorang bersumber pada anggapan tertentu yang ada pada diri mereka menyebabkan keberanian untuk bertindak ataupun kurangnya penghargaan terhadap dirinya. kepercayaan diri umumnya dikaitkan dengan kemampuan atau keberanian individu untuk melakukan Tindakan-tindakan yang bukan hanya membawa risiko fisik tetapi juga risiko psikologis. Menurut pakar, iskandarwassit, Sunendar (2011: 241), keterampilan berbicara merupakan keterampilan memproduksi arus sstem bunyi artikulasi untuk berani menyampaikan kehendak, kebutuhan perasaan, dan keinginan kepada orang lain.
Percaya diri ialah hal yang dibutuhkan untuk menunjang keterampilan berbicara, dikarenakan keterampilan berbicara memanfaatkan kondisi psikologis orang tersebut, kondisi psikologis yang dibutuhkan untuk keterampilan berbicara memuat hal yang diantaranya kemampuan berkomunikasi, ketegasan yang pasti, penampilan diri, pengendalian perasaan. Percaya diri dapat menunjang keberhasilan komunikasi didepan umum tanpa rasa takut, dan membaca dan memanfaatkan Bahasa tubuh orang lain. ketegasan sikap mengandung sebuah sikap yang pasti, yang dapat diartikan merupakan sikap tentu, dan tidak ragu-ragu yang dimiliki seseorang. Penampilan diri yang mengartikan sebuah gaya yang dimiliki seseorang dalam bermasyarakat yang meliputi gaya bicara, bersikap, bergaya dalam penampilan. Pengendalian perasaan ialah rasa pengelolaan diri seseorang yang dimiliki oleh individu setiap orang dalam kehidupan sehari-hari
DAFTAR PUSTAKA
Arshad, Mukti, (1993). Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga.
Badudu, Zain. (1994). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan.
Laksana. (1982). Kamus Linguistik. Jakarta : Galamedia.
Kartini. (1985). Peran Keluarga Memandu Anak. Jakarta : Rajawali.
Iskandarwassit, Sunendar. (2011). Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Ani. F., Syarif. H. (2018). Pengaruh Percaya Diri Terhadap Keterampilan Berbicara. Cirebon: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon.
https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/ibtikar/article/view/3065
Tarigan. (1983). Berbicara Sebagai Salah Satau Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa.
Djago, Tarigan. (1990). Teknik pengajaran Keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa
Widyastuti (2016). Pengaruh Minat Baca Dan Kosa Kata Terhadap Keterampilan Berbicara Pidato. Jakarta: DEIKSIS, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Indraprasta PGRI
https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Deiksis/article/view/666
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.